Saat berada di tengah kekusyukan dalam memperhatikan dosen. Ponsel Raein berbunyi. Hal itu membuat seluruh ruangan tertuju pada Raein begitu pula dengan pak dosen. Raein langsung me-reject panggilan itu. Namun dengan cepat panggilan itu kembali. Hal yang sama dilakukan oleh Raein, reject. Beberapa detik kemudian ponselnya berbunyi lagi hingga dosen mengeluarkan nada tingginya.
"Kim Raein-shi!!! Keluar kelas sekarang!"
Kaki gadis kecil itu berjalan cepat di sekitar lobi. Ia pun mengangkat telpon yang speaker-nya telah dibungkam dengan tangannya sendiri.
"Oppa! Ada apa? Kau-"
"Raein-ah, kau tidak apa-apa? Apa kau diculik? Apa terjadi sesuatu denganmu? " Sahut Jin
Raein terdiam mendengar Jin yang tiba-tiba cerewet."Oh... Aku..." Melirik lengannya. "Baik-baik saja." Tukas Raein lirih.
"Apa kau terluka? Apa kau kesakitan? Katakan padaku dengan jujur-"
"Oppa!" Sahut Raein. "Aku benar-benar baik-baik saja. Jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja untukmu."
"Raein-ah, berjanjilah padaku untuk berhati-hati. Tolong hindari segala sesuatu yang membahayakanmu, mengerti?" Raein terdiam. "Hallo, Raein apa kau masih disana?"
"Oh, iya! Aku tahu."
"Baiklah jaga dirimu. Belakangan ini aku akan sangat sibuk. Annyeong!" Jin menutup telponnya. Raein menjatuhkan tangannya yang memegang ponsel secara perlahan. Raein menghembuskan nafasnya setelah itu tertegun melihat lengannya.
***
Tampak Raein menghabiskan sebuah buku di perpustakaan itu. Ia menyandarkan punggungnya di kursi, memegang matanya yang tertutup, dan menutup buku itu. Setelah itu Raein beranjak dari tempat duduknya untuk mengembalikan buku yang habis ia baca ke rak. Lalu ia kembali pada kursinya untuk mengambil tasnya. Tiba-tiba seseorang berdiri di depannya setelah Raein berhasil menggendong tasnya dan berbalik.
Jungwoo tampak menatap Raein dengan senyuman rapat. Raein pun mencoba berlalu namun langkah Jungwoo selalu menghalangi. Hingga akhirnya Jungwoo memberikan sesuatu dari balik badannya. Sebuah buku berjudul "serendipity".
"Untukmu."
Raein menerimanya dan langsung membaca filosofi yang tertulis di cover belakang buku. Jungwoo tampak menggaruk kepala bagian belakang sambil tersenyum malu.
"Aku baru saja membelinya kemarin dan aku pikir buku itu bagus untuk kau baca."
Poni Raein jatuh saat melihat buku itu. Tampak Raein menjulurkan tangannya bersama dengan buku itu kepada Jungwoo. Gadis itu menyibakkan poninya ke belakang telinga. Jungwoo menatapnya dengan bola mata hampir bulat sempurna.
"Kenapa? Kau tidak suka? Biar aku beri spoiler. Buku ini tentang perjalanan seseorang menemukan sesuatu yang berharga dan-"
"Aku sudah banyak menemukan cerita itu. Pasti itu tentang cinta, kan? Aku tahu itu."
"Bukan hanya itu-"
"Baik!" Sahut Raein. "Pasti tentang pencapaian kesuksesan seseorang. Itu motivasi yang sangat berharga. Orang-orang akan menemukan itu saat perjalanannya men-"
"Buku ini berisi pencapaian berharga seorang putra bulan yang melegenda." Sahut Jungwoo yang membuat Raein tertegun. Jungwoo mulai tersenyum melihat mimik Raein. "Aku tahu kau pasti sudah berubah pikiran." Tukas Jungwoo memberikan buku itu dan dengan cepat Raein merampasnya lalu pergi.
"Selamat membaca!"
***
Raein membuka pintu rumah dan tiba-tiba Jin langsung berlari kearahnya. Gadis itu terkejut sambil menyembunyikan tangan kirinya. Jin terus mengecek fisik Raein. Gadis itu tetap diam dan Jin mulai menyadari bahwa Raein tengah mengembunyikan sesuatu. Hingga akhirnya Jin mengambil paksa tangan kiri Raein. "A.. aw!" Keluh Raein kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let 'Her' GO [COMPLETE✓]
FanfictionTaehyung memandangi dirinya di depan cermin. Ia membuka poninya. Tampak tatto bulan samar-samar di dahi bagian kanan. Ia pun menurunkan tangannya. Tangan itu tampak menengadah. Jarinya masih sama seperti malam itu, dingin dan lumpuh. Tampak Taehyung...