Nenek tua itu terus berjalan menyusuri trotoar kota Seoul dengan menggunakan pakaian tradisional, hanbook, sambil menggendong tas kecil. Ia terus bertanya pada orang-orang dimana tempat penghormatan terakhir. Sembari berjalan nenek yang digelung rambutnya itu terus menghirup bau yang tidak asing. Bukan bau makanan atau parfum orang-orang, melainkan bau yang dicari selama perjalanannya dari Busan. Nenek berambut abu-abu itu mencari bau badan seseorang selama 19 tahun. Setelah menghirup bau itu ia kembali membuka mata dan melihat langit. Seakan langit mengirimkan pesan yang tersembunyi kepada nenek itu. Wajahnya sangat khawatir hingga dahinya mengerut.
Upacara pemberian doa di tempat penghormatan terakhir telah selesai. Seperti biasa para biarawati akan dijamu makan malam dan diberi imbalan uang oleh keluarga yang berduka.
"Nenek Seung Ah. Terimakasih telah datang, ini amplopnya." Ucap seorang wanita paruh baya yang mengenakan hanbook hitam.
Nenek yang dipanggil Seung Ah itu hanya menyipitkan matanya sambil tersenyum. "Lalu, bagaimana tempatmu bermalam, nek? Jika anda mau, bermalam lah di apartement saya." Tawar wanita yang tengah berkabung itu.
Nenek itu sedikit tertawa sambil meminum soju yang di dekatnya. "Baiklah, nak, aku akan bermalam sehari saja. Lusa nanti aku akan kembali ke kuil."
Akhirnya malam itu, sang nenek bermalam di kompleks apartment mewah di Seoul. Dengan ramah wanita yang ditinggal suaminya itu menyiapkan kamar untuk nenek Seung Ah. Ia juga berpesan pada nenek yang berbadan sedikit gemuk itu untuk menganggap apartment milik suaminya seperti milik sendiri.
*-*
Tepat pada pukul 9 malam, terlihat Taehyung telah selesai mandi. Ia memakai kaos putih dengan celana panjang bermotif kotak-kotak sekarang. Sambil bersantai di atas sofa, disanalah Taehyung menikmati malamnya sambil membaca buku dan menghabiskan susu. Di sisi lain, nenek Seung Ah terbangun dari tidurnya. Karena ia mencium bau yang aneh. Sebuah bau yang diduga memiliki kekuatan yang kuat. Nenek Seung Ah terus berjalan menyusuri apartment itu. Tampak wanita yang menolongnya sedang keluar apartment.
Nenek Seung Ah akhirnya memutuskan untuk keluar apartment itu sambil mengikuti bau yang kuat itu. Hingga sampai di suatu pintu apartment yang tak lain adalah milik Taehyung.
"Nenek, sedang apa anda disini?" Kejut wanita tadi. "Apa kau lupa? ini bukan apartment saya. Mari saya tunjukkan." Ucap wanita itu sambil merangkul nenek Seung Ah.
Di dalam apartement, Taehyung terhenti pandangannya setelah langkah kaki dua wanita itu pergi dari depan pintunya. Ia segera pergi untuk melihat di depan pintunya. Ternyata dua wanita tadi telah berbelok dan menghilang di sudut jalan. Mimik Taehyung seakan biasa menanggapi orang yang salah kamar. Namun saat ia akan kembali masuk, Taehyung berhenti karena ia merasakan angin yang berbeda. Angin jejak nenek Seung Ah meninggalkan energi yang berbeda. Hingga membuat Taehyung kembali melihat lorong apartment yang dilewati dua wanita tadi.
***
"Terimakasih atas makan siangnya, aku pergi dulu, bi." Ucap Raein lalu meninggalkan Bibinya yang tengah berada di toko daging itu.
Bibi Raein terlihat mengawasi langkah Raein kembali ke sekolah dari balik kaca toko. Setelah memastikan Raein benar-benar menghilang, ia merapikan piring-piring di meja bekas Raein makan dan membawanya ke dapur. Setelah itu Bibi tidak mencucinya karena bukan tugasnya. Ia bergegas untuk mengecek bumbu dan daging. Tiba-tiba aktivitasnya terhenti setelah melihat keluar jendela dapur. Ia melihat nenek Seung Ah tengah melihat-lihat ke dalam toko dari jendela luar toko.
"Sedang apa dia disini?!" Ucap Bibi.
Malam harinya, setelah toko mulai tutup. Bibi bergegas memastikan keadaan luar benar-benar tidak ada pelanggan lagi. Setelah menanggalkan celemeknya dan memakai jaket, Bibi berpamitan pada pegawai lain untuk pulang. Ia terlihat membawa plastik seperti biasanya untuk Raein. Bibi itu berjalan tidak seperti biasanya, ia terlihat sangat takut hingga berjalan cepat. Hingga sampai di gang dekat rumahnya, ia dikejutkan dengan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let 'Her' GO [COMPLETE✓]
FanficTaehyung memandangi dirinya di depan cermin. Ia membuka poninya. Tampak tatto bulan samar-samar di dahi bagian kanan. Ia pun menurunkan tangannya. Tangan itu tampak menengadah. Jarinya masih sama seperti malam itu, dingin dan lumpuh. Tampak Taehyung...