capther 3

3.6K 49 0
                                    

"intan udah sadar?" tanya raina menghampiri kawannya yang sedang berusaha menyadarkan intan

"belum rain" ucap vina dengan mata yang berkaca kaca raina melihat mata vina yang berkaca kaca itu

"lo yang tenang ya vin" ucap raina sambil menepuk bahu vina

"gimana gue bisa tenang rain klau sampai intan kenapa napa gue nggak bakalan tinggal diam" ucap vina sambil menghapus air matanya yang jatuh

"bukan cuman lo vin gue juga nggak bakal tinggal diam" ucap raina sambil menepuk bahu vina

"tann intan bangun tan" ucap raina seraya menggoncang goncang tubuh intan

"eeh iya dea lo punya minyak kayu putih nggak?" tanya raina kepada dea

"e eh iya iya gue ada tunggu bentar gue ambil"ucap dea lalu berjalan menuju tas nya

"nii rain" ucap dea seraya memberikan minyak kayu putih kepada raina

"thank" ucap raina lalu menggambil minyak kayu putih yang diberikan dea

Raina mencium kan minyak kayu putih itu di hidung nya intan " tan tan bangun tan" ucap raina sambil mengelus rambut intan

"hmmm" suara intan terdengar sambil membuka matanya perlahan

"huh syukur gue udah jantungan dari tadi tan" ucap leisia mengelus dada nya

"lebay anjir" ucap dea sambil menyodor kepala leisia

"awss sakit anjir" ucap leisia meringgis kesakitan

"udah lu pada bisa diam nggak" ucap vina mengelerai keduanya mereka berdua hanya cengengesan

"gue kok tiduran disini?" tanya intan kebingungan

"tadi lo pingsan tan" jawab raina sambil mengelus rambut intan

"lah kok bisa?" tanya intan heran

"udah ah elah lu banyak tanya bangett mending kita ke kantin makan gue laper nii" ucap leisia sambil mengelus perut nya

"ya udah kuy" ucap raina lalu berdiri dan mereka pun ikut berdiri

Mereka pun jalan menuju kantin dan mengambil tempat kosong yang ada  dikantin

"hmm anu lei, dee inikan kita kan murid baru ni ya jadi kita nggak bisa mesan lu bedua bisa pesenin kan?" tanya raina sambil terkekeh pelan

"iya nii leisia, dea pesenin kita ya" ucap intan sambil memasang muka melas

"ya inii nii yang gue nggak demen jadi orang baik" ucap leisia sambil menggeleng geleng kepalanya

"huh yaudalaa nggak papala lagian kan sesekali kita beramal lei, kan dosa kita banyak nii ya apalagi dosa lu lebih dari dosa gue ya nggak ppala kita beramal sedikit lei" ucap dea sambil terkekeh dan mereka semua terkekeh kecuali leisia yang kesal karna dikatain

"huh sabar ya allah sabar" ucap leisia sambil mengelus elus dadanya

"udah ah bacot kuyla pesen" ucap dea berdiri sambil menarik tangan leisia

"woii kuntii lo asal tarik tarik aja emang lo tau tuu mereka mau pesan apa?"

"hehe iya juga ya" jawab dea sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal

"nyegir bae loo" ucap leisia sambil menoyor kepala dea

"woii dua curut kapan kita mau makan klau kalian aja belum pesenin" ucap vina sambil memutar matanya malas

"iya iya lo pada mau pesan apa?" tanya dea sambil mengarahkan dagunya kepada mereka bertiga

"gue bakso aja" ucap vina

Because Dare Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang