I'm back:))
"duh, rendi kemana ya?" tanya raina pada dirinya sendiri
Sudah hampir 5 jam raina mondar mandir tidak jelas sambil memegang handphone nya, berulang kali raina menghubungi rendi namun nomor rendi tidak aktif, membuat raina benar benar khawatir
Cklek
Bunyi pintu rumah terbuka, raina menoleh ke arah pintu dan mendapatkan rendi yang berpakaian kusut, rendi berjalan gontai memasuki rumah"rendi" panggil raina
Raina membantu rendi berjalan dan mendudukkan rendi di sofa
"ya allah, ini luka lo kenapa belum diobatin sih ren? Ntar kalau infeksi gimana?" raina berdecak tak percaya
"lo mi--num?" tanya raina saat mencium bau alkohol, rendi hanya menggaguk samar
"kenapa harus minum? Kenapa lo minum ren? Luka lo aja belum sembuh! Lo malah seneng seneng!" bentak raina
Raina meninggalkan rendi, tak lama raina datang membawa kotak p3k,raina berjalan mendekati rendi dan duduk disebelahnya
"sini gue obatin dulu" raina menarik muka rendi
Perlahan raina membersihkan luka luka pukulan yang kevin berikan kepada rendi, rendi meringgis ke sakitan saat raina membersihkan sudut bibirnya yang berdarah
"aduh sakit ya? Maaf gue nggak sengaja"
Raina kembali membersihkan luka luka rendi dengan perlahan, tak henti hentinya raina mengomel kepada rendi
"lo udah tau sakit begini kenapa nggak langsung pulang"
"pulang harusnya, obatin ini luka lo, ini nggak langsung pergi belik minum, ck!"
"sok kuat segala, dipegang aja yang sakitnya langsung meringgis!"
"kenapa sih lo nggak langsung pulang aja! Emang perlu gitu minum dulu! Seneng seneng dulu!"
"lo nggak mikir hah! Gue nunggu lo hampir 5 jam! Ini kaki gue sakit mondar mandir nggak jelas!"
"itu juga satu hp lo kenapa nggak aktif? Sengaja lo mati in! Gue nelpon lo terus, tapi nggak aktif aktif!"
"malah gue belum makan lagi" gumam raina pelan membuat rendi terkekeh
'dia marah marah ternyata karna belum makan' ucap rendi dalam hatinya terkekeh
Rendi sedari tadi memperhatikan raina yang lihat mengobatinya, ada rasa bersalah di hati rendi ketika mengingat dia mengatai raina dengan sebutan kotor, rendi merasa dia pantas dipukul dan dihajar oleh kevin, rendi memang bersalah, karna merasa bersalah dan frustasi rendi memutus kan untuk pergi ke apartemen nya dan mengganti baju tanpa mengobati lukanya, rendi pergi ke club malam untuk melupakan masalahnya, merasa bersalah itu terus menghantuinya rendi memutuskan untuk pulang kerumah
"bawel banget sih" cibir rendi menoel hidung raina
"lo sih, pakai acara lambat pulang, telpon gue kek dulu, jadi gue nggak ngerasa khawatir"
"iya gue salah gue minta maaf"
"rain" rendi memegang tangan raina yang ada dimukanya, rendi menggenggam erat tangan raina
"rain gue minta maaf sama lo karna gue udah bilangin lo, nuduh lo, ngatain lo kata kata kotor, gue nyesal rain, gue nggak tau ini mulut kenapa bisa kebablasan"
"gue emosi ngeliat kiara terus disakitin rain, gue nggak sanggup ngeliat kiara di gituin, jadi gue manfaatin lo, gue nuduh lo, gue ngata ngatain lo, demi supaya mereka nggak ngejek kiara lagi, sumpah rain gue merasa bersalah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Dare Or Dare
Novela JuvenilTerlibat dalam sebuah permainan yang bernama 'dare or dare' dan mendapatkan tantangan yang harus dilakukan Hanyak karna 1 permainan gilaa itu, mampu merubah segalanya dalam sekejap Dimana di usia yang masii 17tahun harus menerima tantangan yaitu...