capther 13

1.5K 34 2
                                    

Samar samar raina membuka matanya karna sinar matahari membangunkan dirinya hal yang pertama dilihat raina adalah wajah tampan rendi yang note nya sekarang sudah menjadi suaminya pandangan raina turun kebawah melihat tangannya di genggam oleh tangan rendi  jarak mereka sangat dekat mereka hanya dibatasi oleh guling dan tangan mereka menempel diatas guling

Raina mengukir senyum dibibirnya ketika melihat wajah rendi yang begitu tampan bisa sedekat ini padanya rasanya raina masih bermimpi kalau rendi telah menjadi suaminya

Tringg tringg
Bunyi jam bekker di atas nakas membuyarkan lamunan raina

"rendii bangun renn" raina menggoyang goyangkan bahu rendi

"ya allah ren bangunn"

"rendii bangun reenn"

"rendiii bangunnn iss rendi bangun!"

"allah hu akbar rendi!!!"

"apasii rain gue ngantuk" rendi menutup Wajahnya dengan bantal

"keboooo!!!!" raina mengoyang goyangkan bahu rendi

"bangun rendiiii iss ntar kita telat" raina mengendus kesal

"iya iya bangun ini bangun" rendi duduk mengucek ngucek matanya

"anak pintar hehe" raina terkekeh senang melihat muka rendi yang kesal

"rain udah jam berapa?"

"jam 6" sahut raina sambil melipat selimut

"hah! Ya allah itu artinya 1 jam lagi baru masuk sekolah kok cepet sih rain banguninnya"

"hehe gue mandi dulu" raina melangkahkan kakinya dan mengambil baju Seragamnya dilemari

"rain buruan awas lo lambat" teriak rendi didepan kamar mandi

"iya bentar" sahut raina

Sekitar 25 menit raina selesai mandi dan sudah memakai baju seragam

"ck ck lama amat rain" rendi geleng geleng kepala

"udah sono lo mending mandi gih"

Rendi mengambil seragamnya dari lemari dan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi sedangkan raina membersihkan tempat tidur, menyusun buku nya kedalam tas, mengeringkan rambutnya dengan hair dryer serta berdandan ala dirinya hanya memakai bedak padat tipis serta lip tink pink harum stawbery

"udah siap?" tanya raina saat melihat rendi keluar kamar mandi

"udah tapi gue mau nyusun buku dulu"

"ok gue bangunin yang lainnya dulu kalau lo udah siap ntar lo langsung aja kekamar cowok cowok nya pada tidur bangunin mereka ya gue mau ke kamar cewek cewek nya" raina mengambil tas ransel nya dan melangkahkan kakinya keluar kamar

"ck ya ampunn bangun woi bangun ntar telat" raina berkacak pinggang

"eh rain? Udah jam berapa?" intan duduk mengucek ngucek matanya

"6.40"

"hah!! Anjirr kita telambat" leisia lompat dari tempat tidur berlari menuju kamar mandi

"yah gimana masa iya kita mandi gantian?" dea memasang muka memelas

"pakai 2 kamar yang ada di belakang itu aja masih kosong disitu ada kamar mandi, trus pakai kamar mandi yang ada di kamar gue, satunya pakai kamar mandi umum" mereka bertiga lari menuju kamar mandi yang raina anjurkan

Raina melangkahkan kakinya menuju dapur dan membuat coklat panas serta roti panggang

"rain" sapa rendi memegang bahu raina

Because Dare Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang