capther 26

931 47 23
                                    

Hiks, huhu maapin aku ya:)
Gatau kenapa aku jadi males bngt buat ngelanjutin cerita ini, karna menurutku ini cerita gajelas:(( tapi ya aku mikir lagi, apasalah aku nyelesain apa yang udah aku mulai kan, maapin aku yg ga kelar kelar nulisnya hehe

Ok happy reading guys!
Bawa nyante aja

...

Hari demi hari berlalu

Banyak yang berubah, ada yang kembali membaik, ada yang semakin memburuk

Raina sudah keluar rumah sakit sejak  seminggu yang lalu, raina memutuskan untuk kesekolah hari ini, selain karna dia sudah benar benar pulih, raina juga sangat merindukan sekolah

"lu benaran kesekolah hari ini?" raina memutar bola matanya malas, ayolah ini sudah kali ke 10 rendi menanyakan hal yang sama

"sekali lagi lu nanya, sumpah gue lempar pakai sepatu" saat ini kebetulan raina sedang memakai sepatu, rendi terkekeh pelan melihat raina yang sedang menatapnya garang

"gue cuman nanya, mana tau jawabanlu bakal beda dipertanyaan kesepuluh" raina hanya menatapnya jengah

"kita jemput kiara dulu ya" raina yang hendak mengikat tali sepatunya tiba tiba berhenti, lalu beberapa detik kemudian raina mengakatakan "iya" sambil mengangguk pelan

"udah?" sekali lagi raina kembali mengangguk

"yuk" rendi merangkul raina seperti biasanya, tapi menurut raina ini rangkulan yang sukses membuatnya malu

Hening

Itulah yang mereka lakukan didalam mobil, entah rendi atau raina, mereka sama sama sulit untuk bicara

"kapan rencananya lu nembak kiara?"

Cittttt

Raina terkejut dengan reflek badannya terdorong kedepan, raina menatap rendi tajam, sedangkan rendi meremas kuat strik mobil

"lu kenapa?" rendi hanya membalas dengan tatapan tajamnya

"lu kenapa anjir?"

"ga"

'aneh'

Tak mau memusingkan, raina hanya diam sajaa, lagi pula dia malas untuk bertanya lagi kali ini

Tin tinnn

Raina tersadar dari lamunannya, dia menatap keluar kaca mobil dan melihat kiara yang sedang mengembangkan senyum, raina membalas senyuman kiara, tipis! Sangat tipis

"rain"

raina menoleh kearah rendi sambil mengangkat sebelah alisnya, seolah bertanya 'kenapa?'

Rendi menghembuskan napasnya gusar  "itu kiara mau masuk, lu pindah kebelakang"

raina hanya mengangguk lalu pindah kekursi belakang dan kiara masuk duduk disebelah rendi

Sesekali rendi dan kiara bercanda lalu tertawa, tidak bisakah saat mereka berdua, mereka menghargai raina? Menurut raina tidak apa tapi apa mereka bisa menganggap dirinya? Ya paling tidak ajak juga raina bicara

Raina hanya tersenyum miris melihat dirinya, sudahlah! Memaksa bukanlah suatu hal yang baik

🌚🌚🌚

Telingga raina benar benar panas, dia menatap tak suka kearah leisia, bagaimana tidak? Sejak raina keluar dari mobil rendi, Gadis itu tak henti hentinya bertanya

"kok lu mau ajasi rain"

"kenapa lu biarin si kadal ikut masuk kemobil kalian"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Dare Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang