capther 25

1.4K 41 26
                                    

2 minggu berlalu

Kevin masih setia berada di rumah sakit, tepat dikamar rawat inap raina, sudah 2 minggu raina tak sadarkan diri, membuat teman temannya semua khawatir, ya! Dia koma, tapi setidaknya teman temannya masih ada harapan untuk raina sembuh, jika dilihat bagaimana kondisinya saat kecelakaan, mungkin tak menutup kemungkinan jika raina tidak akan selamat

Bayangkan saja darah segar yg selalu mengalir dikepalanya begitu banyak, bukan cuman itu, lehernya hampir patah, saat ini lehernya masih dibalut oleh dokter, melihat itu semua teman temannya menangis

Orang tua rendi dan raina? Jangan tanyakan, mereka syok saat mendengar raina kecelakaan, terlebih lagi mamanya raina, ia langsung pingsan saat dokter mengatakan raina koma, orangtua rendi dan raina setiap hari selalu berkunjung kerumah sakit, kadang sehabis kerja, kadang mamamnya tidak mau masuk kerja, ia berharap jika ia terus ada disamping putrinya maka putrinya akan sembuh, tak henti hentinya dia melantunkan do'a

Suara pintu terbuka, kevin menoleh ke arah sumber suara, kevin memutar bola matanya malas saat ia melihat rendi dan kiara yang datang, semenjak insiden raina kecelakaan, kevin belum memaafkan rendi, bukan maksudnya kevin menyalahkan rendi atas kecelakaan raina

Hanya saja kevin tak habis pikir, atas apa yang sudah dikorbankan raina, apaa rendi tak pernah melihatnya? Begitu banyak yang raina lakukan, begitu sering gadis itu tersakiti, bahkan ia bertaruh nyawa untuk menyelamatkan rendi, bayangkan jika pemudi mabuk yang ada ditruk itu menabrak rendi? Mungkin itu tidak akan terjadi pada raina

Mungkin saat ini kiara dan rendi lah yang ada dirumah sakit, bukannya merasa bersalah tapi mereka bahkan bersifat biasa saja, hanya sedih semata, apalagi rendi tambah dekat dengan kiaraa, membuat semua temannya geram, bukan cuman itu mereka bahkan malas hanya untuk berbicara dengan rendi dan kiara

"dari semalam lu belum pulang?" tanya kiara memecahkan keheningan diantara mereka, kevin hanya menggeleng

"lu pulang aja, biar raina kita yang jagain" kevin hanya menatap tak suka kearah kiara, ia tau kiara itu suka berpura pura

"iya lu pulang aja sana, biar gue sama kiara yang jagain" sahut rendi menatap kevin, namun kevin tak menghiraukan, entahlah kevin terlalu malas bahkan untuk menganggap mereka ada

"lu budeg?" tanya rendi heran, pasalnya sedari tadi kevin hanya diam sambil terus menatap raina

"woii" panggil rendi

Kevin masih tak bergeming ia hanya diam dan mengambil ponsel disaku celananya, kevin mencari kontak 'ippo' di hp nya

"kenapa kev?" tanya ippo saat mengangkat telpon dari kevin

"lu dimana?"

"rumah, kenapa emang?"

"suruh yang lain kesini"

"loh bukannya tadi lu nyuruh kita pulang? Gue aja baru nyampe rumah, yang lain juga baru nyampe kalik" 

"ck! Kesini aja udah, suruh yang lain juga"

"ok ok  sip"

Hubungan mereka bisa dibilang sangat baik, mereka jarang berdebat, jarang juga bercanda, hanya sesekali saja jika mereka pada boring, untuk menyindir kiara sama rendi saja bahkan mereka tidak melakukan itu, lebih baik diam itulah yang ada dipikiran mereka, sekarang semuanya seakan tak penting kecuali sembuhnya raina

"kev, lu udah 2minggu ga masuk kelas, ditanyaain lu, sekolaah lah kev, lu kan murid baru juga, masa ga masuk, ya seenggak nya masuk dong sekali atau dua kali" kevin sama sekali tak menganggapi celotehan kiara, ia lebih memilih bungkam

Because Dare Or DareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang