PART 13

10.3K 736 20
                                    

Hari libur mungkin menjadi hari bahagia untuk semua orang, termaksud Rafa dan sekeluarga karena mereka akan berlibur besama di Puncak selama 3 hari sebagai bentuk perayaan berakhirnya Ujian Nasional yang Rafa ikuti berberapa hari lalu. Meskipun Puncak yang menjadi tempat liburan mereka kali ini setidaknya sudah cukup untuk melepas penat Rafa akibat soal-soal UN berberapa minggu lalu.

"Rafa kamu ini jangan males-males gini, ayo bantuin pak Min buat angkat koper kamu" ucap Irene memarahi putranya yang dengan santainya bermain HP.

"Kan ada masih ada bi Siti sama pak Min kan ma" elak Rafa malas.

"Kamu ini dibilangin mama ngak nurut, Kamu yang angkat atau kita ngak usah liburan" ancam Irene ke putranya itu.

"Ck.. Ngancam terus mama" ucap Rafa berdecak malas kemudian bergerak mengangkut koper miliknya ke bagasi mobil.

"Permisi nyonya, ada yang mau ketemu" ucap bi Siti pembantu mereka.

"Siapa bi?" tanya Bastian sambil melipat koran yang selesai ia baca.

"Ngak tau tuan, nyonya orangnya sih perempuan ditanya nama ngak dijawab malah ngotot pingin ketemu tuan sama nyonya" jelas bi Siti mengenai tamu yang berada didepan.

"Ya udah suruh masuk aja bi, tunggu diruang tamu nanti saya sama tuan kesana" perintah Irene yang kemudian dilakukan oleh bi Siti.

"Siapa ya mas?"

"Ngak tau, ya udah ayo temui" ucap Bastian beranjak dari ruang keluarga menuju keruang tamu.

.

"Maaf, ada perlu apa ya anda kesini?" panggil Irene kepada tamu yang ingin bertemu dirinya dan Bastian.

"Dengan ibu Irene dan bapak Bastian?" tanya tamu tersebut kepada Irene dan Bastian dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Iya saya Irene dan yang disamping saya ini suami saya Bastian, ada apa ya mencari kami?" tanya Irene bingung.

"Perkenalkan terlebih dahulu nama saya Niken" ucap tamu tersebut yang ternyata adalah Niken sambil menjabat tangan Irene dan Bastian bergantian.

"Iya ada apa ya kesini?" ucap Irene membalas jabatan tangan Niken.

"Begini bu Irene saya sebelumnya minta maaf kalau saya menganggu waktu ibu dan sekeluarga, tapi ada berberapa hal yang ingin saya bicarakan dengan bapak dan ibu perihal Deva" ucap Niken yang membuat Irene dan Bastian sontak kaget.

"Kamu kenal Deva dari mana?" tanya Irene ke Niken.

"Saya teman Deva, dan saya baru kenal Deva sekitar 4-5 bulan yang lalu" jawab Niken jujur.

"Anda ingin bertanya apa tentang Deva?" ucap Bastian kini buka suara.

"Begini pak maaf kalau kedatangan saya disini lancang dan terkesan menganggu tapi saya harus bertanya langsung kebapak" ucap Niken serius.

"Memangnya nak Niken ini mau bertanya apa tentang Deva ya?" tanya Irene semakin bingung.

"Bapak yang menyuruh Deva pergi kan pak" ucap Niken mulai menyuarakan suaranya.

"Maksud kamu apa?" tanya Irene dan Bastian bersamaan.

"Bapak menemui Deva kembali kan pak? dan bapak meminta agar Deva pergi jauh dari kehidupan bapakkan" ucap Niken mulai menggebu-gebu.

"Apa maksud kamu main tuduh seperti itu, kamu jangan main tuduh saya bisa menuntut kamu" ucap Bastian tersulut emosi.

"Bapak bilang saya main tuduh, yang 3 bulan lalu siapa memang yang menemui Deva dan mememinta Deva untuk pergi jauh dari kehidupan anda siapa?" ucap Niken mulai berani.

TEARS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang