PART 27

8K 391 6
                                    

Kangen ngak? Jangan lupa vote dan komen.

.
.

Tok.. Tok.. Tok..

"Deva kamu lagi apa?" tanya Irene sembari mengetuk pintu kamar putranya Deva namun tak juga mendapat jawaban dari sang pemilik kamar.

Ya kalau kalian bingung kenapa Deva bisa ada disini Deva memang sudah keluar dari rumah sakit 5 hari lalu, namun dirinya masih berada di Surabaya karena Bastian kebetulan juga memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk tetap berada di Surabaya.

"Yaampun Deva bisa-bisanya tidur lagi, sambil megang hp pula" ujar Irene sesaat setelah memasuki kamar Deva.

"Deva ayo bangun katanya kamu ada acara hari ini" ucap Irene membangunkan putranya.

"Mmm... Ngantuk ma, kemarin malem Deva ngak bisa tidur tadi pagi Deva juga bangun pagi" ucap Deva bergumam sembari masih memejamkan matanya rapat.

"Ayo bangun ah katanya mau jalan sama Niken hari ini" ucap Irene yang masih belum menyerah.

"5 menit lagi ya maa"

"Ayo bangun sekarang atau jalan kamu sama Niken batal" ucap Irene mengancam. Mau tak mau Deva terpaksa beranjak dari kasur yang baru saja dia tiduri.

Ya Deva baru saja bisa tidur ketika jam sudah menginjak pukul 4 dan ketika pagi harinya sekitar pukul 7 Deva harus bangun untuk sarapan bersama. Semalaman dirinya begitu bersemangat sampai-sampai lupa waktu karena mempersiapkan kejutan untuk Niken.

"Ya udah kamu siap-siap sana udah jam 10 pagi kamu masih baru bangun, makanya jangan begadang terus ngak baik buat kesehatan" ucap Irene memarahi Deva sebelum beranjak dari kamar putranya itu.

"Iya mama Deva ngak akan ngulangin" ucap Deva sembari memasuki kamar mandi.

.
.

Sementara itu ditempat lain ada Niken yang masih saja sibuk berkutat dengan lemari untuk mencari baju yang kira-kira cocok untuk acara jalan sore ini dengan Deva.

"Aku pake baju apa ya" ucap Niken sembari mengacak-acak lemari bajunya.

"Eh buset lo ngapain Ken" ucap Nindi salah satu teman kosnya di Surabaya yang baru memasuki kamar Niken.

"Ah ini ngak cocok" ucap Niken frustasi kemudian melempar kembali baju yang dia pegang ke arah kasur.

"Buset orang ngomong ngak dianggep" ucap Nindi yang masih belum diperhatikan Niken.

"Ehh kamu ada kamu Nin kebetulan aku butuh rekomendasi mendingan yang ini atau yang ini" ucap Niken menunjukkan 2 buah dress kepada Nindi.

"Hmm ini menurut gue kurang cocok warnanya norak dan satunya terlalu lebay coraknya" ucap Nindi menolak kedua dress yang ditunjuk Niken.

"Ahh aku pake baju apa kalau gini" ucap Niken mulai frustasi.

"Lo mau kencan ya Ken?" tanya Nindi yang langsung di anggukkan kepala oleh Niken.

"Cieee lo kencan sama siapa nih" ucap Nindi menggoda Niken.

"Sama Deva" ucap Niken tersenyum malu.

"Astagaa makin kenceng ya lo sama Deva" ucap Nindi geleng-geleng kepala.

"Ahh bantuin Nin pilihin yang Bagus yang mana" ucap Niken mulai mencak-mencak frustasi.

"Bentar, gue cari dulu" ucap Nindi memilah lemari baju Niken mencari baju mana yang sekiranya pas untuk temannya itu.

"Ini deh pas menurut gue" ucap Nindi yang disetujui oleh Niken.

TEARS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang