PART 18

8.6K 540 9
                                    

Karena Tuhan tau kemana perginya arah hati ini untuk berlabuh maka jangan pernah sekali kamu ragu kepada siapa pemilik hati ini.

.

.

"Jadi selama ini semua orang itu kira gue udah ngak ada gitu" ucap Deva kaget dengan cerita yang Niken dan Varo sampaikan.

"Iya bahkan mama papa kamu sampe menyesal banget selama 2 bulanan" ucap Niken yang membuat Deva semakin kaget dan heran.

"M-maksud kamu apa Ken? Papa mama nyesel?" tanya Deva semakin bingung bagaimana orang tuanya bisa menyesal. Bahkan Deva pergi ini untuk memenuhi permintaan ayahnya yang menginginkan kepergiannya.

"Papa kamu nyesel Dev, beliau sadar apa yang dia lakukan ke kamu itu keterlaluan. Makanya begitu mendengar berita kematian kamu waktu itu mereka sangat terpukul" ucap Niken meberikan suatu fakta yang bisa dibilang membuat Deva senang dan sedih. Senang karena kedua orang tuanya ternyata masih menyayanginya dan sedih karena orang tuanya baru sadar ketika dia sudah tidak ada lagi.

"Oiya Ken lo kabari deh tante Irene pasti tante sama om Bastian seneng dengan kabar kalau Deva ternyata masih hidup" ucap Varo ke Niken untuk memberitaukan Irene dan Bastian.

"Iya bener tuh aku kabari tante Irene dulu" ucap Niken seraya ingin mengambil hp dari kantong celana.

"Jangan, jangan kabari mama apa-apa" ucap Deva menghentikan aksi Niken yang akan mengambil hp dari kantong celana.

"Kenapa?" tanya Niken dan Varo bersamaan.

"Jangan kabari mama apa-apa, lebih baik seperti sekarang ini. Lebih baik mama dan papa ngak tau kalau gue masih hidup. Lagian gue ngak mau jadi penganggu lagi dalam keluarga gue ngak mau jadi parasit bagi mereka. Gue ngak mau mereka malu punya anak yang ngak berguna kaya gue lebih baik kaya gini aja" ucap Deva yang mampu membungkam kedua orang yang didepannya.

"Jangan gila lo Dev, nyokap bokap lo itu kangen sama lo mereka nyesel tau ngak selama ini udah jahat sama lo" ucap Varo masi tak habis pikir dengan pola pikir Deva.

"Iya Dev kamu itu jangan pernah berpikiran kalau kamu itu penganggu dalam keluarga kamu" ucap Niken sependapat dengan Varo.

"Gue tau kalau mungkin mereka kangen sama gue sekarang tapi papa gue sendiri yang udah minta gue untuk pergi jauh kan bahkan selamanya, apa bisa lo balik lagi kalau lo udah diusir ha? Gue sadar gue itu Cuma parasit dan parasit itu ngak pantas berharap lebih" ucap Deva dengan senyuman lirih.

"Gue minta tolong Ro, Ken jangan lo kasih tau keberadaan gue disini. Biarin semuanya berjalan seperti biasanya. Gue mohon" ucap Deva dengan raut wajah yang tak terbaca.

"Oke gue ngak akan kasih tau siapa pun" ucap Varo final.

"Thanks Ro" ucap Deva sambil merangkul Varo.

"Tapi gue ngak janji untuk ngerahasiain selamanya, kalau nyokap bokap lo tau sendiri itu bukan berarti karena gue" ucap Varo tidak sepenuhnya janji akan menjaga hal ini. Ada waktunya dia akan memberitau Irene dan Bastian walau entah kapan waktunya.

"Iya gue tau" ucap Deva dengan senyum simpulnya.

"Jadi sekarang giliran kamu yang cerita" tagih Niken sesuai perjanjian diawal, Varo dan Niken sudah menceritakan kejadian 2 tahun kemarin yang kini menjadi bagian untuk Deva bercerita.

"Gue disini itu awalnya juga ngak disengaja, awalnya gue itu rencananya mau ke Bandung atau Semarang mungkin, tapi ngak jadi karena Bayu temen waktu gue kerja di Restoran kemarin ngak sengaja denger pembicaraan gue dengan Manager tempat gue kerja kalau gue keluar dan Bayu yang memang pada waktu itu mau pulang kampung pun nawarin gue untuk ikut dengan dia di Surabaya. Ya udah gue ikut dia sampai detik ini di Surabaya" ucap Deva menceritakan bagaimana dia bisa memilih tempat di Surabaya.

TEARS (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang