Hiking

59 4 0
                                    

Alam akan selalu berhasil menunjukkan keindahannya dengan cara tersendiri


🌄

Dari formulir pendaftaran, acaranya dimulai tepat seminggu lagi. Dan itulah saat ini

Sebelum mendaki, kita diharuskan untuk berkumpul dibawah kaki gunung terlebih dahulu

Kak Adelia Putri, Ketua dari panitia penyelenggara kegiatan ini. Dia adalah mahasiswi semester akhir jurusan farmasi. Sangat mengenal alam adalah keahliannya.

"Sebelum kegiatan ini dimulai, mari kita berdoa sesuai agama dan kepercayaan nya masing-masing. Berdoa dimulai" kata Kak Adelia memberi arahan

"Berdoa selesai. Ada satu lagi. Sebelum kita naik ke atas, saya akan membacakan pembagian tim terlebih dahulu" lanjutnya

Kukira pembagian kelompoknya akan sesuai dengan kehendak kita masing-masing

Ternyata tidak. Itu dipilih oleh panitia secara acak. Setelah semua regu beserta orang didalamnya selesai disebutkan oleh Kak Adelia, aku menaruh rasa kecewa. Karena aku harus berpisah dengan para sahabatku.

Aku berada di kelompok 1, Regi berada di kelompok 3, Febri di kelompok 4 dan Dian berada di kelompok paling akhir, yaitu kelompok 7.

"Silahkan sekarang berbaris sesuai kelompoknya. Mulai dari kelompok 1 yang berada di paling kiri, sampai seterusnya kelompok 7 berada di paling kanan!" perintah Kak Adel

Semua anggota menuruti perintahnya, dan Aku mengikutinya dengan mengambil barisan paling kiri

Jujur, di kelompok ini aku tak mengenal siapapun, tak ada satu orang pun yang aku kenali. Bahkan sepertinya mereka semua baru aku lihat wajahnya untuk kali pertama.

"Hai, nama lu siapa? Perkenalkan, nama gue Shinta!" sapaku pada perempuan yang berambut sangat panjang disebelahku sambil menjulurkan tangan

"Hallo, nama gua Dewi, Dewi Aprillianti. Gua udah tau kok lu siapa" katanya sambil membalas jabatan tanganku

"Udah sering hiking?" tanyaku

"Lumayan. Ini yang ketiga kalinya" jawab Dewi

Kesan pertama yang aku dapat dari seorang Dewi adalah asik untuk diajak ngobrol. Cepat akrab dan bisa menguasai pembicaraan adalah kelebihannya

🌄


Hari ini aku dapat penyesalan yang paling buruk seumur hidupku. Aku mengutuk diriku sendiri karena telah menerima ajakan dari sahabatku untuk ikut disini

Bagaimana tidak?

Setelah Kak Adel selesai berbicara perihal aturan dalam acara ini dan turun dari podium

Kini giliran ketua dari masing-masing kelompok yang memberikan sebuah kata sambutan

Betapa terkejutnya aku ketika aku mengetahui bahwa ketuaku adalah DIA yang menabrakku seusai tampil di acara wisuda dan dengan ketusnya menyerahkan formulir pendaftaran kepadaku

Ya! Dia 'lagi'

Kenapa setiap hal baru dalam hidupku harus ada dia-nya? Kenapa?

Bisa jadi apa aku nanti. Kalau selama satu hari dua malam bersama dia dalam kegiatan ini

"Aturannya simpel, ga kuat, silahkan kembali! Disini bukan ajang coba-coba!" katanya dengan tegas dan lantang

"Dan ini gunung, bukan panggung!" sambungnya sambil menatap ke arahku

Ada penekanan dikalimatnya yang terakhir. Aku tau, dia menyindir saya.

Apakah dia kira gue gabisa naklukin gunung apa? Kita lihat saja nanti, siapa yang akan bertahan sampai di puncak atas sana, ucapku dalam hati

Perlu kalian ketahui, aku akan mendaki Gunung Bukit Tunggul.

Gunung Bukit Tunggul itu sendiri adalah gunung tertinggi yang berada dikawasan Pegunungan Bandung Utara

Tinggi gunung ini mencapai 2209 mdpl dan menjadi salah satu gunung yang merupakan hasil dari letusan Gunung Sunda di jaman prasejarah. Gunung ini berada di perbatasan Kabupaten Bandung dan Subang

Di puncak gunung ini, pendaki nantinya akan menemukan salah satu situs yang dipercaya sebagai peninggalan jaman megalitikum.

🌄


Kita berangkat ketika matahari sedikit naik ke atas singgasananya. Meskipun berada di daerah Bandung yang terkenal sejuk, namun berada lebih dekat dengan matahari, pasti akan merasa kepanasan

In The SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang