Jadikan rasa sakit itu sebagai pengalaman, bukan sebagai trauma yang mendalam
🌄
"Shinta, aku jatuh cinta padamu bahkan sejak pertama kali kita bertemu, apakah kamu bersedia menjadi pacarku?"
Buku pelajaran yang sedang ku genggam terjatuh ke lantai saat mendengar kalimat itu
Pasalnya, ada seorang laki-laki yang menyatakan cintanya kepadaku secara langsung tepat di tengah-tengah lapangan sepak bola
Dia. Orang yang ku kenal sewaktu kegiatan hiking tiga hari yang lalu, dia yang ku kenal karena sama-sama anggota kelompok satu. Orang itu bernama Ragil
Ya, dia adalah Aji Ragil.
Aku tidak menyangka ternyata perhatian yang dia kasih selama kegiatan hiking tempo hari adalah bentuk rasa cintanya kepadaku
Tak tanggung-tanggung, dia menyatakan perasaannya tepat di tengah lapangan sehingga semua orang dapat menyaksikannya, bahkan para sahabatku berdiri disebelahku
Aku dapat mendengar semua orang berteriak 'Terima! Terima!' dan ketika aku menoleh ke sahabatku, mereka semua menganggukan kepalanya yang berarti tanda setuju
Bingung, gugup, semuanya menjadi satu
"Maaf Ragil, aku gabisa. Jika kamu tanya alasannya, tanyakan saja pada sahabatku ini!"
Hanya itu kalimat yang mampu terlontar dari mulutku
Sorry, gw mau pulang. Bilang sama dosen, gw ijin hari ini!
Sent
Terkirim lah pesan itu di grup kita berempat
Aku sengaja langsung pulang, percuma jika tetap berada di kampus. Pikiranku sedang melayang bebas, tak tahu kemana arahnya
Sesampainya aku dirumah, Regi membuka percakapan di grup
Kenapa lu ga terima Ragil aja sih?
Dian
Iya Shin, bener kata Regi. Menurut gw, Aji Ragil orangnya baik kokHanya aku read, tak ada niatan untuk membalasnya.
Tak beberapa lama, ada pesan masuk lagiFebri
Jangan bilang, lu ga nerima Ragil hanya gara-gara masih inget kejadian waktu itu?Dan pada akhirnya, ada seseorang yang membuka luka lama itu lagi.
Kejadian lima tahun lalu, yang masih ku ingat. Bahkan sampai bagian detailnya, memori itu masih tersimpan baik di otak ini.🌄
Kejadian ini bermula sewaktu aku baru saja naik kelas ke kelas tiga sekolah menengah pertama
Disaat seperti ini para pelajar sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian agar dapat masuk ke sekolah menengah atas favorit masing-masing, begitupun denganku
Tapi, aku bukan hanya memikirkan soal ujian, dan sekolah favorit selanjutnya. Aku juga memikirkan seorang laki-laki.
Dapat dibilang, saat itu aku sedang jatuh cinta. Jatuh cinta yang pertama. First love
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Sunrise
Romance"Aku boleh minta sesuatu?" "Apa?" "Katakan bahwa kau mencintaiku!" "Tidak akan" "Kenapa? Apakah aku yang selama ini salah menilai bahwa kau mencintaiku?" "Penilaianmu tidaklah salah, aku hanya tidak ingin mengucapkannya. Aku ingin kau bisa merasa...