#12 - Lebih Dekat

43 7 0
                                    

Ada atau tidaknya kau dalam cerita ini, kisah ini akan tetap berlanjut, dan akan terus seperti itu

🌄

Aku menunggu didepan kelas sembari menunggu Kak Azizah untuk menjemputku rapat eskul musik. Kak Azizah adalah ketua eskul musik pada periode tahun kemarin dan tahun ini

Sebenarnya aku dulu sering mengikuti berbagai kontes menyanyi, hanya saja sekarang sudah tidak lagi. Kalian pasti tau apa penyebabnya

Ya, tugas yang bertambah banyak, kelas yang bertambah jenisnya, waktu istirahat yang semakin berkurang, dan masih banyak hal lain yang menjadikanku tidak bisa mengikuti kontes menyanyi lagi

Sekarang, tujuanku ikut eskul musik adalah untuk terus melatih kemampuan vokalku dan memperdalam bakatku. Sesekali aku juga menjadi panitia jika eskul ini mengadakan event.

Di depan kelas, aku hanya seorang diri disini, sampai ketika ada seorang lain yang menghampiriku, dan ternyata Adji

"Ini makan siang untukmu!" kata Adji
"Kamu?" tanyaku yang tidak percaya Adji menggunakan kata 'kamu'
"Bukankah lebih enak didengar seperti itu?"

Tanpa bertanya terlebih dahulu dan sebelumnya tak minta ijin dariku, dia langsung saja duduk disebelahku

"Ini makanlah!" perintahnya
"Kan kemaren udah gw bilang. Eh sorry, maksudnya kan kemaren aku udah bilang ke kamu dan kamu pun udah tau alasannya kan? Kenapa masih?"
"Loh, itukan sarapan. Ini makan siang. Ga mungkin jika kamu nolak!"
"Hmm, tapi aku sedang tidak lap.."

Gggrrrhhhh

Perutku yang tidak tau diri ini tiba-tiba saja berbunyi panjang dan cukup kencang hingga sampai terdengar ditelinga

Kenapa sih harus berbunyi didepan Adji? Kan aku sengaja ingin menolak makanan dari dia!

"Lidah bisa berbohong tapi perutmu itu tidak" katanya sambil tertawa kecil

Astaga. Pasti pipiku sangat merah menahan malu yang disebabkan oleh perutku sendiri. Tapi jika dipikir-pikir, perutku tidaklah salah sama sekali.

Aku tidak sarapan, dan ini juga sudah jam 3 sore. Secara otomatis, dari bangun tidur sampai saat ini aku belum makan sama sekali. Pantas saja perutku meminta haknya untuk diisi oleh makanan.

Akhirnya aku menerima kotak makan berwarna biru yang diberikan olehnya

"Ini untuk aku saja atau untuk dimakan oleh kita berdua?" tanyaku
"Makanan ini dibuat untukmu. Jadi kau saja yang makan!" jawab Adji

Melihat isi didalamnya, terlihat sangat enak dan menyehatkan. Dan ketika suapan pertama menyentuh lidahku, langsung kurasakan kenikmatan itu keseluruh tubuhku.

Makanannya sangat lezat dan sedap. Aku tak ragu untuk bilang bahwa inilah makanan terlezat di dunia yang pernah aku makan

Uhuk-uhuk

Saking nikmatnya, aku pun tersedak karena ingin memasukkan makanan itu sebanyak-banyaknya ke dalam mulutku. Tapi dengan sigap, Adji memberikanku air mineral

"Makanya hati-hati kalau makan, ga perlu takut aku bakalan memintanya!" ucap Adji
"Hehe, sorry"

"He-em, berduaan aja nih!" kata Kak Azizah.
"Eh kakak!" seruku karena kaget dia sudah ada dihadapanku dan melihat aku sedang duduk berdua dengan Adji
"Udah pada nunggu noh di studio musik!"
"Oh oke deh kak! Dji, makanannya aku bawa ya ke studio, sekali lagi thanks!"
Adji hanya membalasnya dengan anggukan kepala

In The SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang