#22 - Terulang

33 1 0
                                    

Menurut orang, yang pertama itu membahagiakan. Tetapi menurutku, yang kedua adalah yang mengesankan.

🌄


Semester 5

Tak sangka, satu semester aku lalui dengan begitu cepatnya. Dan tak akan lama lagi dibelakang namaku akan ada sebuah tambahan gelar.

Kok bisa sih secepat itu udah lewat satu semester aja! Ujian aja belum dijelasin, suasana dikelas juga belum disampaikan, masa sudah lewat satu semester saja! Cepet banget perasaan!

Aku yakin itulah yang ada dalam pikiran kalian. Memang tak pernah aku ceritakan aku di kampus melakukan apa saja secara detail. Aku tak pernah memberitahu siapa-siapa saja tentang dosenku, aku terkadang hanya menujukkan tugas yang menumpuk dan kelas yang berat tanpa menjelaskannya secara terperinci, aku juga tak pernah menuliskan bagaimana suasana kelas di cerita ini.

Harus aku akui, memang seperti itu kenyataannya. Tetapi bukankah sudah aku jelaskan dari awal? Disini aku tak akan membahas tentang bagaimana perjuanganku mendapatkan sebuah gelar

Ini adalah sebuah kisah tentang seorang gadis yang mampu menemukan kisah cinta sejatinya. Yang tak lain dan tak bukan adalah kisahku bersama Adji.

🌄

Aku hari ini masuk pagi, pagi sekali. Dan sekarang baru pulang ketika matahari telah terbenam dan beristirahat untuk esok kembali bersinar.

Aku menunggu supirku datang menjemputku di depan gerbang kampus yang utama. Dan selagi nyaman menunggu, tiba-tiba

Tring Tring

Ada pesan masuk ke handphoneku, setelah aku cek ternyata Dian-lah yang mengirim pesan digrup kita berempat

Dian
Jadi belanja ga nih?

Hah? Belanja untuk apa?


Aku sengaja langsung merespon pertanyaan dari Dian karena penasaran dengan apa yang dia maksud

Febri
Kegiatan hiking. Lu ga tau Shin?

Hiking? Kapan? Kok kalian ga ngasih tau gua sih!


Regi
Feb, Yan, emangnya kita belum ngomong ke Shinta ya?

Dian
Hehe iya Reg belum. Shin, maaf ya. Kami bertiga lupa ngomong sama lu tentang hal ini

Kebiasaan ya kalian. Kalau ada kegiatan apa-apa pasti ga pernah membicarakannya dengan gw. Tau-tau sudah ikut aja!


Regi
Kita kira lu udah tau dari Adji. Emangnya Adji ga ngomong apapun gitu kalo ada kegiatan hiking lagi?

Ya ampun. Kesibukanku yang sekarang membuatku lupa kalau lebih dari seminggu ini aku belum bertemu dengan Adji sama sekali.

Entah karena kesibukanku sekarang yang bertambah, atau karena dianya memang belum datang-datang kembali ke kampus. Dia juga tak datang ke rumahku untuk sekedar mengantar ataupun menjemputku. Jadi seminggu ini aku benar-benar kehilangan kehadirannya.

Adji yang menyuruhku untuk tidak menyimpan nomor teleponnya, membuat kami hanya berkomunikasi ketika kami bertemu langsung secara tatap muka. Adji juga yang melarang aku untuk mencari tahu dimana tempat dia tinggal selama di Jakarta, yang membuat aku kesulitan untuk membayar keresahan jika aku sedang rindu kepadanya.

In The SunriseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang