the truth (11)

781 83 9
                                    

Happy Reading~

Buat yang belum Follow Dede, jangan lupa follow ya~ 💕

Jangan lupa vote dan komen nya juga:)

-DD MELMEL-














****

"Benarkah?"

"Iyaaa, itu benar benar lucu hahaha"

"Hahaha"

Jimin dan Chaeyoung tengah berbincang sembari sesekali tertawa dalam topik yang mereka bahas,

Tak sadar, dahyun sudah keluar dari kamarnya 5 menit yang lalu dan sedang memandangi dua insan berbeda jenis ini tengah asyik dengan dunia mereka.

Dahyun memutar bola matanya malas, melihat adegan per adegan didepannya ini, tidak kesal dengan chae, tapi dengan sijimin yang suka tebar pesona--menurut dahyun.

Dahyun masih setia mendengar percakapan mereka dengan tangan yang menjadi tumpuan diatas dinding berbentuk pagar yang tingginya se pinggangnya.

"Maaf chae," kata jimin, dan chae mengernyitkan dahinya bingung. "Maaf untuk apa?"

Jimin melayangkan tangannya keatas Surai hitam chae, dan dahyun yang melihatnya membulatkan matanya dan dengan mulut yang terbuka.

Perlahan jimin membenarkan rambut chae yang sedikit kusut di bagian atas, hingga sepasang mata mereka bertemu.

"Apa apaan sih dia? Cari kesempatan dalam kesempitan!" Gerutu dahyun diatas sana, syukurlah tubuhnya sudah membaik dan ia bisa melihat kelakuan jimin saat ini.

Dahyun terlihat berfikir sejenak sampai akhirnya ia kembali kekamar dan mengambil toples yang entah isinya apa, dipeluknya toples itu dan ia terkikik geli mengingat rencananya.

Dibukanya perlahan tutup toples, menglihatkan banyak kelereng miliknya yang ia pakai dulu saat kecil untuk bermain dengan jin.

Dahyun memang lebih sering bermain dengan jin saat kecil sedangkan chae dengan Jennie. TomboyXfeminim.

Diambilnya satu kelereng, matanya melihat sang sasaran yang masih saling menatap dengan saudaranya-chae-.

PUK!

Dahyun langsung mundur kebelakang untuk bersembunyi,

Tidak, kelereng itu tidak mengenai sasarannya -jimin-. Malah mengenai sofa hingga tidak terdengar suara apapun, bahkan mereka masih saling dalam mode tatap menatap.

"Aih!" Gerutu dahyun dan kembali mengambil kelerengnya

Fyuh

Dahyun meniup kelerengnya seolah menjadi jimat agar kelereng itu tepat mengenai jimin,

DUGH!

"Aduh..." Dahyun terkikik tanpa suara ketika mendengar ringisan dari jimin, yes ia tepat kali ini.

Dahyun memajukan tubuhnya sedikit untuk melihat sang mangsa, dan ternyata kini malah chae yang mengusap usap kepala jimin yang kesakitan.

"Kamu gapapa?" Ujar chae sembari mengelus elus surai blonde jimin.

"Sakit sih tapi gapapa," jimin rada risih rasanya pas chae ngelus kepalanya, bukannya nyaman malah ngerasa kayak ada yang mantau, pas jimin mencoba melihat keseluruhan ruangan. Gaada siapapun selain dia dan chae.

Lalu siapa yang menimpuknya?

Jimin mencoba untuk gak terpengaruh, dan meyakinkan chae Kalo dia gapapa.

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang