12

778 76 14
                                    

√√√√√√√√
















Yang belum follow dd, jangan lupa follow ya^_^ jangan lupa Vote dan Komentar nya juga^_^ Kamsahamnida yeorobun💕





































*****

Cukup sudah.

Jimin merasa muak dengan adegan picisan di depan matanya ini.

Jadi selama ini jin membohonginya?

Pria itu seolah olah membantu jimin untuk membantu dahyun tapi ternyata pria itu mengenal Dahyun lebih dari jimin sendiri.


Jimin merasa ia bodoh, karena telah dibodohi orang secerdas jin.


Jimin memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, dan membuat Chaeyoung, Jennie terutama jin yang melihat kepergian jimin, terkejut.

Dahyun masih dalam pelukan jin, dan tentunya gadis itu tidak melihat jimin yang pergi.

Dahyun menarik kepalanya setelah cukup lama bersandar di dada bidang sang kakak, menumpahkan segala kesedihannya dipelukan sang kakak.

Dahyun sangat mencintai kakaknya itu.

Setelah menarik kepalanya keluar dari dekapan jin, Tangannya terulur untuk menghapus air mata yang keluar dari matanya dengan kasar.

"Oppa, apa eomma bisa sembuh dari penyakit psikologis nya?" Tanya dahyun. Jin terlihat berfikir dan kemudian mengangguk.

"Tuhan memberikan hambaNya penyakit karena untuk menghapus dosa dosa hamba hambanya. Dan Tuhan memberikan sakit karena ia menyayangi kita, menyayangi eomma. Sekarang, oppa harap dahyun tidak usah menangis dihadapan eomma ya?" Dahyun mengangguk angguk.

"Begitupun kamu Jen, dan chae. Kita tidak boleh menangis dihadapan eomma, buat ia merasa nyaman. Oppa akan menghampiri dokter diruangannya," jin meninggalkan ketiga adiknya setelah adik adiknya itu mengangguk tanda mengerti.














*****

"Apa jin hyung itu kekasihnya dahyun?"

"Lalu kenapa selama ini ia bersikap seolah tidak mengenal Dahyun?"

"Mengapa ia mau membantu ku untuk membantu dahyun sedangkan mereka saling mengenal?"

"Mereka terlihat sangat dekat hhh~"

Jimin merentetkan berbagai macam pertanyaan dibenaknya, ia keluarkan semua itu melalui bibir mungil nan tebalnya itu.

Entah bertanya pada siapa, ia hanya duduk dibangku taman sendiri sambil memainkan kedua kakinya yang terayun.

"Jangan jangan benar? Jin hyung kekasih dahyun..."

"Ahhhhh Molla!" Jimin mengacak rambutnya frustasi, seseorang dibelakang jimin terkekeh pelan, tak disangka jimin seperti ini.

Seseorang itu mendekat kearah jimin, sedari tadi ia memang mendengar semua keluhan dan pertanyaan yang jimin lontarkan.

"Kalau jin memang kekasih dahyun, kau ingin berbuat apa?" Tanya orang itu.

"Aku ingin memakinya! Aku ingin merebut dahyun darinya!---eh?" Tak sadar akan ucapannya barusan, jimin seketika berhenti berbicara, suara yang bertanya padanya tadi? Dan gelak tawa kecil yang barusan ia dengar?

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang