.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Dahyun P.O.VApa aku salah?
Apa aku salah udah punya perasaan kayak gini ke Jimin?
Kalau kalian tanya gimana perasaan aku ke dia, entahlah, akupun gabisa menjelaskannya secara detail.
Hanya saja, aku memiliki rasa nyaman padanya. Setiap dia menjahili ku ada rasa... Seperti menggelitik diperut ku. Meski marah tapi hatiku... Ah molla(tidak tahu). Mungkin aku menganggapnya hanya candaan?
Benar kata seulgi, aku gak punya hak apapun atas Jimin. Aku gaboleh ngerasa seperti dia milikku. Padahal kenyataannya dia aja memang bukan kekasihku.
Apa aku minta dia buat hentikan semua ini? Berhenti buat menjadikan aku pacar pura puranya didepan seulgi. Ya aku harus.
Bruk!
"Ah mianhae," aku menabrak seseorang dan lekas membantu wanita itu merapihkan kertas kertasnya yang terjatuh. Setelah mengumpulkannya aku memberikan kertas kertas itu padanya.
"Maaf, ini kertasnya..."
"Kak dahyun?"
Aku mengangkat kepalaku, menatap gadis didepanku dengan seksama. Apa apaan ini dahyun, masa tidak bisa mengingat siapa dia!
"Ah aku jihyo, park jihyo, adik Jimin oppa" kata.... Tunggu siapa katanya? Jihyo? Astaga dia sangat berbeda dengan rambut pendeknya. Terlihat lebih manis. Ah memang aslinya sudah manis bukan?
"Kita belum berkenalan secara formal kak. Aku Jihyo, Park Jihyo, adik Jimin oppa, kandung. Hehe" jihyo mengulurkan tangannya padaku, aku memandangnya terus, entah mengapa melihat jihyo seperti melihat Jimin. Ah mereka benar benar adik kakak. Aku saja yang bodoh, mau saja dibodohi Jimin.
Akupun membalas jabatan tangannya, tangannya hangat, senyumnya pun.
"Aku Kim Dahyun"
"Eonnie, boleh bicara? Mumpung bertemu." Kata jihyo padaku, aku menyetujuinya dan mengajak adik Jimin untuk duduk di kursi taman rumah sakit, namun tiba-tiba gadis itu menggenggam erat tanganku.
"Eonnie, apa kau punya masalah dengan Jimin oppa?" Tanya jihyo, aku bingung harus menjawab apa.
"Eum, tidak."
"Eonnie, Jimin oppa terjatuh di tangga. Sekarang dia ada di UGD. Dan dia terus manggil nama eonnie."
Apa?!
Entah mengapa jantungku langsung berpacu cepat dan reflek tanganku melepas kan diri dari genggaman jihyo, akupun berdiri dan berniat untuk segera ke UGD. Percayalah. Perasaanku saat ini sangat tidak beraturan.
"Eonnie tunggu" jihyo memegang pergelangan tanganku, aku menatapnya yang berkaca kaca. Aku tau gadis itu sangat sedih.
"Eonnie jangan kemana mana, tolong tetap disini. Taemin oppa sama mami ada di depan UGD, mereka panik. Terutama mami. Aku gak mau kami tiba tiba marah sama eonnie karena ini" kata jihyo. Aku tak peduli, meskipun nantinya ibu Jimin akan marah padaku, yang terpenting saat ini aku bisa melihat Jimin.
"Tidak jihyo, aku gapapa."
"Enggak eonnie! Tolong dengerin aku."
Aku menatap gadis itu seolah memohon kepadaku untuk duduk disebelahnya kembali, aku menghela nafasku, sedikit melirik ke arah lorong menuju UGD, Jim i hope u will be fine.
"Mami lagi marah sama aku karena aku baru pulang kemarin. Mami bilang dia cuman punya dua anak. Jujur, aku sedih, mami yang sifatnya ceria dan asik merasa kecewa sama aku. Aku bisa ngertiin itu. Hhh..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Tears •DAHMIN•
RomansaRANDOM POST! Love & Tears. Menceritakan Tentang seorang gadis bernama Kim Da-hyun yang harus merasakan kasih sayangnya dibagi kepada orang lain, Son Chaeyoung. Da-hyun memiliki dua kakak terdiri dari kakak laki laki, Kim Seokjin, dan perempuan, Jenn...