20

726 78 4
                                    

💙💙💙

Suara dentuman yang cukup keras menghiasi kamar Mawar yang diisi oleh anak bungsu dari keluarga Kim.

Dahyun, tangannya sibuk bergoyang goyang mengikuti irama karena kakinya masih belum terlalu bisa untuk diajak bergoyang.

Entahlah, saat ini ia merasa tidak nyaman karena semua sibuk dengan urusan mereka, Karena bosan, gadis itu menyalakan sebuah lagu yang ia colok ke sebuah speaker mini miliknya.

Tadi pagi memang dahyun meminta sang kakak untuk membawakan speaker dirinya ke rumah sakit, jaga jaga jika ia bosan nanti.

Baru beberapa menit dahyun asik pada dunianya, seseorang masuk tiba-tiba dan seketika tangannya menutup kedua kupingnya sendiri.

"Astaga!"

Dahyun menampilkan cengiran khasnya lalu mematikan musik dari ponselnya.
"Apa terdengar sampai kamarmu oppa?" Tanya dahyun.

"Ah, aniya. Tadinya aku bosan dan memilih untuk ke kamar mu, tapi didepan pintu kamar mu aku merasa ada suara tapi entah darimana, saat aku buka---ah ternyata sumbernya dari bocah satu ini," Yoongi melangkah masuk dan duduk diatas sofa dengan tangan yang masih tertancap infusan.

"Hehehe, mianhae oppa! Eum--aku mau bilang terimakasih, karena ini kedua kalinya oppa bantu aku. Kalau tidak ada oppa, entahlah aku masih hidup atau tidak." Ucap dahyun asal, yoongi menundukkan wajahnya terkekeh sebentar lalu kembali melihat wajah dahyun.

"Hey! Asal saja mulutnya itu, kau sudah ku anggap seperti adikku sendiri, tau? Mana mungkin aku diam saja melihat kau yang Luntang lantung seperti malam itu dengan wajah ditekuk, bahkan klakson saja tidak kau dengar Haha"

Oh

Adik.

Entah kenapa dahyun tersenyum miris mendengar Yoongi hanya menganggapnya sebagai adik.

"Eum ohiya, aku ingin bertanya soal chaeyoung"

Dahyun mendongakkan kepalanya,
"Sepupuku?"

"Nah, jadi gini, saat dia menjaga kamar ku kemarin, aku melihatnya seperti pernah mengenalnya. Apakah aku dan dia pernah ketemu? Jujur aku tidak ingat sama sekali bahkan kita kenalan lagi" Tutur Yoongi,

"Oppa lupa?"

"Entahlah, saat aku mencoba mengingatnya kepala ku sakit sekali"

"Apa perlu ku panggilkan dokter?"

"Ahh aniya, nae gwenchana dahyun-ah" dahyun yang hendak bangkit dari kasurnya tersenyum tipis lalu mengangguk. Dan kembali duduk sejahtera diatas kasurnya.

"Chaeyoung dan kau pernah kenalan di komplek, oppa. Saat kami sedang lomba lari, and yaaa, setelah itu aku dan Chaeyoung terpisah, aku bertemu jimin. Dan kau bertemu Chaeyoung. Chaeyoung bilang kalian berkenalan, bahkan Chaeyoung sangat berantusias berteman dengan oppa. Tapi sayang, pertemuan kalian hanya saat itu karena kalian sama sama sibuk. Bahkan chae pernah menanyakan soalmu waktu itu, Haha bahkan aku lupa seharusnya malam itu pertemuan kita yang ketiga oppa, yang kedua saat kita di taman utama komplek."  Yoongi terpaku, pantas saja ia seperti mengenal Chaeyoung. Tapi kenapa memori itu seakan hilang dipikirannya.

Tok Tok Tok.

"Aduh!" Pekik yoongi,

"Waeyo oppa?" Tadi Sana menelfonku dan bilang ingin bertemu, makanya salah satu alasan ku, ya aku kabur darinya sebelum dia datang. Pasti dia mencari ku kesini hahh.... Nanti saat dia masuk, bilang aku gaada okay?" Tukas yoongi, sedangkan dahyun hanya mengangguk angguk pelan.

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang