5

968 98 6
                                    




































¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Dahyun terus menggerutu kesal, sesekali ia menghentakkan kakinya, tak dipungkiri beberapa mahasiswa mahasiswi yang berada di koridor menatapnya aneh.

Dahyun tidak memperdulikan itu,

Namun bodohnya, ia malah menabrak seseorang yang berjalan sembari menunduk.

Dugh!

"Ah, Mian, Mianhae, aku tidak sengaja" dahyun langsung membantu gadis itu berdiri, mata gadis itu terlihat bengkak seperti setelah menangis.

"Apa kau baik baik saja?"

"Ne, terimakasih aku tidak papa hehe" gadis ini malah menunjukkan senyum lebarnya, manis. Dahyun melihatnya gemas. Tapi ia tau, senyum itu bukan senyum biasa.

Fake smile.

Ya, dahyun tau itu. Karena dirinya, hampir setiap hari harus menggunakan topeng dihadapan semua orang.

Gadis cantik yang baru aja ditabrak dahyun tadi mengernyitkan dahinya, ketika dahyun tiba-tiba termenung

"Neo gwenchana?"

"Mwo? Gwenchana"

Gadis ini mengangguk dan kembali menunjukkan senyumannya. Dahyun mengulurkan tangannya

"Aku Kim Da-hyun, panggil saja aku dahyun. Kau siapa?" Tanya Da-hyun

Gadis itu malah sedikit tersentak saat dahyun menjulurkan tangannya untuk berkenalan. Apa ini nyata?

"Ka-kau mengajak ku berkenalan?"

"Of course, waeyo?" Gadis itu menggeleng lalu menjabat tangan dahyun dengan senyuman sumringah nya.

"Aku Lalisa Manoban! Panggil aku lisa, senang bia berkenalan denganmu"

"Wah nama yang bagus. Kau bukan orang Korea ya?"

Deg!

Lisa tertegun untuk kesekian kalinya, kejadian yang terjadi saat masa SMA-nya kembali terputar dalam memori ingatannya. Matanya memanas, air mata nya keluar secara tiba-tiba.

"NE, AKU MEMANG BUKAN ORANG KOREA. ADA APA? KAU INGIN MENYAKITIKU SEPERTI MEREKA MEREKA YANG JAHAT? HAH? TERNYATA DISINI SAMA SAJA!" Teriak Lisa, gadis itu langsung pergi meninggalkan dahyun yang tercengang mendengar ucapan Lisa. Mahasiswa mahasiswi disekitar mereka menatap bingung.

"YAKKK! Lalisa tunggu!!!" Dahyun mengejar gadis itu.











BUGH!

"Mianhae aku tidak sengaja sumpah!"

"Hiks! Kenapa semua orang sama saja! Apa salahku"

"A-aku kenapa? Maaf sekali lagi, aku tidak sengaja menabrakmu. Apakah separah itu sampai kau menangis seperti ini?"

Lisa menatap pria itu, tangisannya sedikit mereda.

"Aniya. Aku hanya merasa sesak di dadaku. Gwenchana"

"Kau yakin tidak papa?"

"Ne. Aku yakin"

"KOOKIE!!!!"

"Astaga. Baiklah, hyung bantet masih mengejar ku. Maafkan aku sekali lagi. Ne? Aku harus segera pergi" Pria yang merasa namanya dipanggil tadi pun berlari meninggalkan Lisa yang masih belum bangun akibat terjatuh tadi.

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang