4

1K 108 8
                                    

Malam ini dahyun sudah siap untuk menemui pria yang tadi sempat mengirimnya pesan.

Gadis ini memakai celana jeans hitam panjang, dengan jaket Hoodie abu-hitam, dan topi hitam di kepalanya.

Dahyun berjalan mengendap endap keluar rumah secara mulus tanpa diketahui siapapun.

Anggep aja gaada tas ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggep aja gaada tas ya


Disisi lain,

Jimin sedang duduk disebuah kursi yang berada ditaman kafe. Dihadapannya kini sudah ada dua gelas minuman yang tergeletak cantik diatas meja.

Sesekali namja ini menyiulkan siulannya guna menghilangkan bosannya.

Ponselnya hanya bisa ia pandangi sambil beberapa kali menghela nafasnya berat.

"Lama sekali gadis ini" lirih jimin. Jimin mengangkat tangannya

"Jam 8, satu jam sudah aku menunggunya, Untung saja gadis gila itu belum datang"

Seseorang dari kejauhan berlari ke arah jimin, jimin tau ini siapa.

Gadis itu menaruh bokongnya kasar diatas kursi dan mengatur nafasnya yang seperti diambang maut.

"Sudah aku bilang, jangan sampai terlambat!"

"Ish! Masih baik aku mau datang kesini, kalau tidak? Mungkin kau akan menungguku sampai besok"

Dahyun langsung meneguk minuman dihadapannya dan menghabiskannya dalam sekejap.

"YAKKKKK!! Hei cewek pendek! Mengapa kau langsung menghabiskan minuman itu, aish jinjjaaaa" jimin mengusap wajahnya kasar.

"Waeyo? Mianhae, ne. Aku sudah sangat lelah." Dahyun menenggelamkan wajahnya pada tangan yang ia lipat diatas meja. Namun dehaman seseorang membuat gadis ini mengangkat wajahnya kembali.

"Mianhae, jimin-ah" gadis yang baru saja datang ini mendekatkan wajahnya ke wajah jimin, berniat untuk cipika cipiki.

Dahyun menutup matanya, gilirannya menjalar bahwa mereka akan saling bertukar Saliva.

Namun,

"Stop it, seulgi-ya. Tolong hargai kekasih ku"

Deg!

Serasa sesuatu menghantam hati seulgi, gadis ini memundurkan wajahnya dan menoleh kearah dahyun.

Secara bersamaan dahyun membuka matanya, dan mengerjapkan matanya sesekali mencari sebuah cahaya.

"A-annyeong," ujar dahyun. Seulgi menatapnya dari atas hingga bawah dan sedikit mengernyitkan keningnya.

"Jinjjayo? Dia kekasihmu chim?" Seperti tak yakin seulgi bertanya kepada jimin. Dahyun membulatkan matanya, pasti si namja bantet ini mengaku ngaku kalau dirinya(dahyun) adalah kekasihnya.

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang