19

699 64 4
                                    

©©©©©

"Chagiyaaaaa~"

Chae berdecih malas, wanita yang Baru saja datang itu langsung memeluk yoongi posesif.

Chae menyimpan ponselnya ke dalam saku mantelnya, berjalan mengambil tas selempang miliknya yang tergeletak disofa lalu menyimpan nya di bahu.

"Yoongi-sshi, Aku ada urusan sebentar. Sekarang sudah ada teman dan kekasihmu, lebih baik Aku pamit." Ujarnya, yoongi terlihat sangat risih dengan sana yang memeluk nya erat bagaikan guling.

"Sana!" Bentak yoongi, sana mengerucutkan bibirnya dan berdiri, sedikit memberi Ruang pada yoongi.

"Ah-- chaeyoung-sshi, gomawo, eum... Take care." Yoongi menggigit pipi dalam nya, entah kenapa kalimat itu keluar begitu saja dari mulutnya.

"Sama sama---"

"----heum btw" chae membalikkan badannya kembali menghadap yoongi.

"Sana, tolong jaga kekasihmu. Aku---akan kembali besok tapi untuk menjenguk saudaraku"

"Cih~ Aku tidak peduli. Tanpa kau suruh, Aku pasti akan menjaga yoongiku." Bukan nya marah, chaeyoung tertawa kecil akan ucapan Sana, lagi pula, ia hanya berkata , seolah chae memiliki perasaan pada yoongi saja~ kenal pun baru tadi.

"Haha, yasudah saya permisi." Kala chae sudah menghilang ditelan pintu, yoongi menatap tajam ke arah Namjoon,

"A-ah, Sana sendiri yang memaksaku untuk ikut menemui mu." Ucap Namjoon, tatapan tajam yoongi benar benar menyeramkan.

"Hah.... Sana, bisakah kau berhenti untuk tidak menggangguku?"

"Tidak! Aku mencintaimu oppa~"

"Tapi Aku tidak, Sana~"





*****

Hari ini jimin bersemangat, setelah kemarin Malam mendapat kabar jika Dahyun sudah sadar, pagi esoknya jimin bergegas sambil membawa sebucket bunga mawar putih dengan rangkaia berwarna biru-warna kesukaan dahyun-

Cklek.

Tidak ada Dahyun diranjangnya. Kemana Gadis itu?

Suara aliran air dari kamar mandi ruangan Dahyun mengalihkan pandangannya menatap pintu yang tertutup itu.

"Oh rupanya sedang di toilet~" gumam jimin, lantas ia menyembunyikan diri dibalik sofa, dan menunggu musuh nya itu keluar.

Tak lama, suara pintu kamar mandi yang terbuka terdengar.

Cklek.

"Ah~ lega sekali~" Desis Dahyun, punggung tangan kanannya masih tertancap infus, sedang kan tangan kirinya mendorong tiang yang disana ada kantung infus nya yg menyangkut.

Dibaringkan tubuh nya disofa, mencari remote TV di nakas dan menyalakan Benda yang dijadikan alat informasi sekaligus hiburan masyarakat diseluruh Dunia.

"KKAKKUNG~"
(Cilukba)

"AAAAAA..."

TRANG!

"Ah~"

Jimin yang keluar Tiba Tiba dari belakang sofa mengejutkan Dahyun hingga remote yang semulanya digenggam Dahyun, telah meluncur dan mendarat Tiba di kepala jimin dengan tidak Cantik, ujung remote itu mendarat tepat dikening mulus jimin yang poninya sengaja ia angkat keatas, agar terkesan berbeda saat bertemu Dahyun.

Love & Tears •DAHMIN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang