"JIMIN!"
Jimin yang sedang sibuk mengangkat barbell, menaruh barbell 3 kg disetiap tangannya itu ketempatnya kembali. Kemudian menghampiri dahyun yang sedang berkacak pinggang didepan pintu.
"Ada apa?"
"Ish! Kamu kan janji mau nemenin ke fun world kenapa malah masih disini sih hah?" Gerutu dahyun. Pasalnya beberapa hari yang lalu jimin sudah berjanji akan menemani dahyun ke fun world dihari pertama libur panjang semester 2 mereka, namun dari pagi dahyun menelfonnya, namja bermarga park ini tidak sekalipun mengangkatnya maupun membalas pesannya.
"Kapan aku janji?"
"Ck, aku udah telfon kamu, message kamu, vc kamu, tapi gaada satupun yang kamu angkat, tuan park!"
"Ah Tau ah!" Dahyun melempar tas selempang nya asal lalu pergi meninggalkan jimin, tentu pria itu mengejar dahyun sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hyun, aku beneran lupa suer!"
"Dahyunie maaf beneran, yuk Kita pergi sekarang."
"Dubu dengerin aku dulu." Tukas jimin namun tidak dihiraukan dahyun, gadis itu masih terus melangkah menuruni anak tangga, is sedikit menggerutu dalam hati, kenapa Kamar jimin berada dilantai 3, kan melelahkan saja.
"Dahyun, gue tuh tadi pagi bangun langsung lari pagi, abis itu workout sampe sekarang, boro boro angkat telfon, Tau hp taro nya dimana aja enggak." Ujar jimin namun dahyun tetap menghiraukannya, sampai mereka tiba dilantai dasar dan bertemu dengan orangtua jimin yang sedang bermesraan di ruang tamu.
"Dahyun kenapa sayang?"
"Gatau tuh Mami, anak Mami ngeselin!"
Jiyeon menatap jimin sinis sambil memeluk dahyun.
"Jimin, mau Mami sita kartu debit dan kredit kamu hah?" Ancam jiyeon."Mamiiii... Jangan dong" ujar jimin memelas. Jujur memang ia lupa, karena janji itu sudah beberapa hari yang lalu. Dan baru ia ingat saat berusaha membujuk dahyun tadi.
Jimin menghampiri hyungsik dan menarik lengannya, "papi, bilangin dong ke Mami Masa kartu jimin disita!"
"Dih pengaduan amat lu kutil."
"Diem lo pendek."
"Heh enak aja," jihyo yang sedari tadi melihat drama yang dilakukan kakaknya pun turun dari lantai dua Dan menghampiri jiyeon Dan dahyun.
"Kak dahyun, katakan pada adikmu ini apa yang sudah dilakukan kakak ku yang bantet itu."
"Gapapa kok ji, Mami, dahyun mau pulang aja hehe." Ucap dahyun, ia merasa tidak enak hati jika permasalahannya menjadi masalah keluarga jimin juga. Biarkan ia dan jimin saja yang menyelesaikan, pikirnya.
"Dahyun sayang, cerita aja, jimin udah jahatin kamu? Biar mami bunuh nanti dia," tukas jiyeon.
"Lah Mami jahat banget mau bunuh jimin."
"Biarin, cowok yang bisanya cuman nyakitin cewek itu perlu dimusnahkan, Park Jimin."
Jimin menghelakan nafasnya berat, badannya sudah sangat lepek, ia lelah, namun masalah spele seperti ini malah menjadi besar karena maminya, sungguh kepalanya saat ini seperti dihantam ribuan Batu.
"Okay, Mami tolong, ini masalah jimin sama dahyun, it's just a little problem mi, gaada hubungan yang baik baik terus, pasti Ada miss communication nya." Ucap jimin, wajah lelah jimin dapat terlihat jelas dari mata dahyun.
"Iya mi, ini masalah dahyun sama jimin kok. Biarin Kita yang selesain, bukannya Mami pernah bilang kalo hubungan yang baik itu adalah hubungan yang saling terbuka dan juga bisa bersikap dewasa diwaktu tertentu?" Ucap dahyun lembut, mengusap lengan jiyeon dan tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love & Tears •DAHMIN•
RomanceRANDOM POST! Love & Tears. Menceritakan Tentang seorang gadis bernama Kim Da-hyun yang harus merasakan kasih sayangnya dibagi kepada orang lain, Son Chaeyoung. Da-hyun memiliki dua kakak terdiri dari kakak laki laki, Kim Seokjin, dan perempuan, Jenn...