(1)Geo

66 0 0
                                    

Suara langkah kaki terus beradu dengan suara dentuman musik dan debaran jantung geo yang sudah seperti dram itupun juga beradu dengan fikirannya yang terus membuatnya kesal— geo seperti itu bukan karena menembak atau berkencan dengan perempuan dan bukan juga kerena akan dimarahi seseorang— melainkan geo sedang takut dengan fensnya yang membludak siap untuk menyerangnya jika dia salah menjawab.

Walau geo terlihat biasa saja didepan kamera nyatanya geo  benar-benar dilanda rasa gugup hingga membuatnya sulit berkata-kata— sampai akhirnya dia terlihat seperti cowo dingin yang hanya memberikan jawaban dengan satu kata didepan kamera.

Semua fens geo yang menonton acaranya merasa semakin penasaran dengan geo— karena sifat dinginnya terlihat cool geo malah semakin dipuji-puji didepan kamera.

Yaa geo sedang berada disebuah acara telivisi untuk diwawancara tapi nyatanya geo malah hanya berdehem dan menjawab "ya" dan "tidak" saat mentor bertanya padanya.

Hingga akhirnya acara itu selesai dengan membosankan bagi geo — hingga geo langsung sigap  berdiri terbangun dari kursinya sambil menghela nafas panjang dan geo juga membenarkan jas hitamnya lalu melangkahkan kaki pergi dari studio.

Saat geo berada diluar studio berniat untuk pergi keparkiran mencari mobilnya tiba-tiba datanglah perempuan cantik berambut coklat bergelombang yang panjangnya sebahu dan memakai gaun yang super pendek juga sepatu hak hitam yang tinggi.

Geo membuang muka saat perempuan itu mendekat tapi perempuan itu malah terkekeh kecil dan tersenyum miring sambil terus mendekat.

"Bisa gak sih lo tuh sehari aja pakai pakaian yang bener" geo laki-laki berambut hitam pekat itu berbicara sambil mendorong pelan bahu perempuan itu supaya menjauh.

"Lo itu artis baru aja belagu..... tapi lo itu tipe cowo yang gue suka yaitu dingin dan keren" ucap perempuan itu sambil menatap mata coklat geo.

Geo yang muak mendengar coletan perempuan itu setiap hari pun akhirnya kembali melangkahkan kakinya menuju parkiran.

Perempuan itu masih tersenyum licik lalu berteriak keras dan berkata "gue mau jadi cewe lo saat lo sudah terkenal difilm kedua lo ini supaya gue juga tenar disaat lo tenar" setelahnya perempuan itu kembali melangkah masuk kestudio dan meninggalkan geo yang sedang menahan amarah didepan mobil sport merahnya.

"Untung cewe" ucap geo sambil membuka pintu mobilnya lalu masuk dan kembali menutup pintu mobilnya dengan membanting keras— geo juga mengendarai mobilnya diatas rata-rata menuju sekolah sma nya sebelum telat.

Perempuan sombong tadi yang sempat menyindir geo adalah aktris terkenal bernama resya clarasa yang berumur tujuh belas tahun sama seperti geo tapi dia  berhenti sekolah dan lebih memilih fokus menjadi aktris— dia menganggap semua aktor dan aktris adalah pesaing kelas bawah yang gak akan pernah bisa membuatnya tersaingi ataupun tersingkir— resya juga adalah seorang model terkenal yang memiliki jutaan penggemar perempuan dan laki-laki— tapi karena sifatnyalah tidak ada yang tahu kalau sebenarnya resya memiliki hati yang sangat rapuh dan lembut seperti kapas.

***
Jika distudio geo itu menjadi laki-laki dingin berhati keras lain halnya dengan disekolah dimana geo menjadi laki-laki yang lucu, berhati baik,keren,dan nakal saat bersama teman-temannya.

Kali ini geo menyapa pak satpam sebelum pergi keparkiran untuk menaruh mobil sport merahnya lalu seperti biasa para perempuan akan berhenti bergerak menunggu satu cogan keluar dari mobil dan juga menunggu cogan yanglainnya datang.

Geo menghela nafas tidak berniat keluar ataupun beranjak pergi dari mobil itu sebelum teman-temannya datang.

Hingga akhirnya tiga laki-laki datang membawa motor besarnya sambil menyapa pak satpam sebelum keparkiran dan para perempuan langsung kegirangan sambil tebar-tebar pesona diparkiran.

Tiga laki-laki itu memakirkan motornya lalu melepas helm dan membenarkan rambutnya yang berantakan.

Geo membuka bungkus kacang milik adik perempuannya yang tersimpan dimobil— geo  membuka jendela mobilnya lalu melihat teman-temannya dan melempari kacang kearah mereka.

"Najis lo pada pake tebar-tebar pesona segala."

"Yeee siapa yang tebar-tebar pesona bro,jelas-jelas rambut kita itu berantakan,kita mah bukan cewe cabe yang suka tebar pesona badaynya kali" jawab keza yang membuat perempuan-perempuan cabe yang sedang tebar pesona langsung melangkahkan kakinya pergi dari parkiran.

"Pergikan tuh akhirnya para cewe cabe,sadar diri ternyata mereka" ucapan geo membuat yanglainnya tertawa sebentar.

Ketiga laki-laki itu turun dari motornya begitupun dengan geo yang melangkahkan kakinya keluar dari mobilnya.

Sekarang mereka berempat berjalan beriringan dengan tatapan para perempuan yang seperti berfikir kotor tapi pada saat tinggal beberapa langkah lagi masuk kekelas tiba-tiba entah dari mana perempuan yang dianggap paling cerewet didunia datang menghampiri geo sambil menunduk.

"Adik cantik lo tuh bro" ucap kaza menyenggol lengan geo.

Geo kembali menghela nafas panjang lalu menggrutu dan bergumam "kenapa toa harus datang dipagi hari" geo mengacak-acak rambutnya sambil berbalik badan kearah adiknya yang sering dipanggil dedek jeni dan teman-temannya hanya terkekeh saat melihat tingkah geo.

Saat dedek jeni benar-benar sudah ada didepan geo semua orang yang ada didepan kelas langsung melangkahkan kaki kedalam kelas dan sisanya menutup telinganya dengan jari.

"Kak geo... Hiks...hiks..." ucap jeni sambil menangis hingga membuat geo bingung dan langsung menangkup wajah jeni yang ternyata sudah basah dipenuhi air mata dengan kedua tangannya.

"Dedek jeninya kak geo kenapa?siapa yang udah  buat dedek jeni nangis kaya gini?" tanya geo panik dan jeni malah semakin menangis histeris.

"Dedek sakit perut karena dedek jeni lagi dapet dan dedek jeni mau pulaaaang" teriak jeni hingga semua orang disana benar-benar menutup telinganya dengan tangan supaya teriakan itu tidak memekik telinga mereka.

"Dedek jeni jangan nangis yaa, tapi kak geo gak bisa anter pulang karena kakak baru nyampe jadi yang anter mau kak bonda atau kak viqo?" tanya geo membuat bonda dan viqo memberi banyak umpatan untuknya.

"Kakak viqo aja yah yang antel dedek jeni" jeni berucap sambil diimut-imutkan.

Geo menarik lengan viqo lalu memberikan kunci mobilnya dan viqo hanya pasrah dari pada dimarahi serigala lebih baik mendengar toa cantik berbicara.

Viqo dan jeni pun melangkahkan kakinya pergi dan yanglainnya kembali melanjutkan aktivitas mereka yang sempat tertunda— begitu juga geo,bonda dan kaza yang langsung melangkahkan kaki mereka kedalam kelas.

"Gue kesel sama adik cantik manja lo itu,pengen rasanya gue sumpel mulutnya pake mulut gue" kaza berucap sambil menarik bangku dan hampir menaruh dirinya dibangku itu tapi malah terjatuh karena geo menarik bangkunya hingga membuat semua orang dikelas tertawa.

"Gue duluan yang nyumpel mulut lo pake sepatu gue" ucap geo lalu duduk dengan santai dibangkunya yang berada dibelakang kaza.

"Mampus lo" celetuk bonda sambil terkekeh.

"Bercanda kali ge" ucap kaza sambil mengelus bokongnya yang terasa sakit.

🌎🌏🌍🌎🌏🌍

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang