(19)Kecelakaan

15 0 3
                                    

"Hati-hati?" tanya fio dengan ekspresi bingung dan khawatir.

"Ups gue lupa kalo ada fio disini" batin fizan.

Entah kenapa  Tatapan geo menajam dan auranya berubah menjadi menyeramkan— fio jadi ketakutan apalagi fio baru tahu jika geo punya sisi yang menyeramkan.

"Ayo aku antar pulang...nanti gue nginep zan" celetuk geo lalu dia menarik lengan fio kasar sambil melangkahkan kakinya dengan cepat.

Saat sampai diruang tamu fio cepat-cepat melepaskan lengannya dengan kasar dari cengkraman geo.

"Sakit geo...kamu gak liat apa lengan aku merah...lagian aku gak mau pulang" ringis fio.

"Aku maunya kamu pulang sekarang"bentak geo dengan keras membuat fio menutup telinganya.

Fio diam mematung selama beberapa menit sambil terus memperhatikan mata geo yang sama sekali tidak bisa dimengerti olehnya— dia tidak pernah dimarahi atau dibentak zafin tapi kali ini dia kecewa karena geo membentaknya  didepan para sahabatnya.

"Aku gak suka dibentak apalagi didepan sahabat aku dan sahabat kamu....aku juga bisa pulang sendiri."

Fio berbalik kearah sahabatnya lalu berpamitan pada semua orang disana— setelah berpamitan butiran bening tiba-tiba jatuh dengan deras dari mata fio dan dia berlari pergi dari rumah kuno itu karena mungkin hatinya sudah merasa begitu sesak disana.

Sementara geo terdiam ditempatnya sambil terus mengutuk dirinya sendiri setelah melihat fio menghilang.

"Woy lo jangan diem bae atuh kejar itu cewe lo" teriak kaza lalu melempar beberapa ikat bunga yang tersusun rapi.

"Kasih bunga itu ke dia" kaza kembali berteriak.

"Lo berisik bangsul" teriak geo lalu dia berlari melangkahkan kakinya pergi dari rumah kuno itu untuk mengejar pujaan hatinya— sementara sahabatnya yang lain malah kembali santai memakan cemilan dan menonton tv diruang tamu rumah fizan.

***
Fio berlari tanpa arah karena memang dia tidak tau lingkungan tempat itu— hingga akhirnya dia menjatuhkan tubuhnya ketanah karena dia merasa sangat menyerah untuk mencari arah.

"Capek"

"Mau pulang"

Rintik-rintik hujan datang sedikit demi sedikit ke tanah dan beberapa kendaraan melaju kencang melewati fio— fio hanya menangis dalam diam sambil duduk memeluk kedua kakinya yang ditekuk.

Hingga sebuah bunyi decitan dan klakson mobil sport bergeming didekatnya.

"Eh lo yang disitu...mau anterin gue kerumah makan gado-gado pedas gak?"

Fio menyerngitkan dahinya merasa mengenal suara berat laki-laki yang baru saja dia dengar— fio pun mendongakkan kepalanya berusaha melihat lebih jelas siapa laki-laki itu dan tepat saat itulah mereka berdua sama-sama terkejut.

"Lo birama kan?"

"Lo fio kan?tepat sekali kita bertemu disini."

"Apaan sihh gak jelas banget" celetuk fio.

"Ibunda gue lagi ngidam gado-gado jadi mungkin lo bisa anter dan nemenin gue kerumah makan gado-gado pedas yang ada disekitar sini."

"Gue lagi galau lebih baik lo ajak orang lain aja" sinis fio.

Suara motor yang sangat fio kenali terdengar dari kejauhan sehingga membuat dia merasa diambang kebingungan.

"Gue lagi gak mau ketemu geo....apa gue ikut birama aja yah"batin fio.

Yang akhirnya fio berlari pelan kearah kiri mobil sport milik birama lalu membuka pintunya kasar dan duduk dengan tenang disana.

"Katanya gak mau."

"Ayo jalan...jangan banyak ngomel kaya cewe."

Birama menoleh kearah kaca spion mobilnya lalu dia melihat seorang musuh sedang melajukan motor kearahnya dan dia pun langsung tersenyum miring.

"Oke sekarang gue ngerti.... waktunya pertunjukan"teriak birama.

Mobil sport yang sebenarnya berwarna hijau terang itupun melaju sangat kencang hingga membuat motor yang mengikutinya ikut menambah kecepatan.

"Birama pelan-pelan aja....nanti kalo geo kenapa-kenapa gimana."

"Gue bersyukur....karena gue mau geo gak baik-baik aja."

Fio menatap tajam birama tapi birama tidak memperdulikannya — birama mengambil hp berukuran kecil dari saku celananya lalu mengetik nomor seseorang disana.

"Sekarang waktunya" dua kata yang diucapkan birama sebelum mematikan hpnya.

Tepat setelah dua menit satu truk besar melaju cepat kearah mobil milik birama— namun yang tidak terfikirkan oleh fio adalah ketika birama dengan cepat membelokkan mobilnya kearah kanan dan membuat motor geo yang melaju kencang langsung bertabrakan dengan truk besar.

Fio mematung melihat geo terpental jauh kearah pohon besar lalu tergeletak ditanah dan melihat seluruh tubuh geo dipenuhi darah yang mengalir ketanah.

"Geo pasti baik-baik aja...yang kecelakaan bukanlah geo....pasti bukan" teriak fio lalu cepat-cepat keluar dari mobil untuk menghampiri geo.

"Geo hiks...hiks..hiks" fio menangis saat melepas helm milik geo dan fio juga menangis saat melihat geo masih berusaha membuka matanya sambil tersenyum untuk fio.

"Maafin aku..tolong jangan tinggalin aku sendirian...hiks.... hiks..." tubuh fio mulai bergetar.

"Kamu gak salah jadi jangan minta maaf dan percayalah aku gak akan tinggalin kamu sendirian" geo berucap dengan menahan rasa sakit disekujur tubuhnya.

"Gue gak akan terima kalau penderitaan geo cuman segini doang" batin birama.

Birama ikut keluar dari mobilnya lalu berlari kencang kearah geo dan secara cepat dia menarik lengan fio dengan paksa untuk dia bawa kepelukannya.

"Dasar lemah...kalo berani bangun terus tolongin nihh pacar lo"

"Sakit birama"bentak fio sambil terus berusaha melepas pelukan erat dari birama.

Secara perlahan birama menghirup dalam-dalam aroma lengkungan leher fio hingga membuat fio terus memukuli dada milik birama.

"Wangi cewe lo luar biasa."

"Biramaaa" teriak geo hingga pasokan udaranya habis dan akhirnya pun matanya menutup rapat.

"Untuk saat ini sudah cukup" bentak birama.

Birama tersenyum licik lalu melempar fio ketubuh geo dia juga melangkahkan kakinya pergi kemobil sport hijaunya dan meninggalkan mereka berdua dalam keadaan yang begitu buruk.

"Geo bangun...hiks...hiks..."

"Geo bangunnn" fio terus saja mengguncangkan tubuh geo sambil tetap menangis histeris.

Fio berdiri tegak lalu berlari-lari meminta bantuan kepada para pengemudi mobil yang melewatinya.

"Toloong...tolongin saya"

📼📀📼📀📼

Saya ngucapin terima kasih banyak karena kalian sudah membaca cerita saya sampai eps sembilan belas dan saya juga ngucapin makasih banyak ke kalian semua yang ngasih vote dicerita ini......saya berharap kalian suka cerita ini.

Mohon maaf kalo ada kesalahan kata yaa:v

Menurut kalian mereka cocok sama siapa:
1.geo=fio/resya
2.bonda=fara/qiya/resya
3.viqo=jeni/fara/qiya/fio
4.kaza=fara/qiya/fio
5.fizan=qiya/resya/fio

Jangan lupa vote dan coment yaa: v

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang