(20)Donor

11 0 0
                                    

Pintu UGD tertutup rapat menandakan ada seseorang yang terbaring lemah di dalamnya.

Air mata fio terus mengalir membasahi pipi— bahkan tubuh fio gemetaran melihat baju yang  dikenakannya sudah dipenuhi darah segar milik geo.

"Maaf nona...saya harus mengoperasi pasien...tapi saya butuh tanda tangan keluarga pasien...dan biaya operasi harus anda bayar di pusat administrasi sekarang" dokter yang sudah siap mengobati geo kini berucap serius pada fio.

"Mmmhhh...kira-kira berapa semua biayanya dok?..."

"Sekitar lima belas juta... mungkin itu sudah semuanya."

Fio menelan ludah saat mendengar ucapan dokter,dan sekarang fio benar-benar harus menelfon seseorang yang bisa membantunya— tetapi fio juga benar-benar bingung karena ponsel geo tertinggal ditempat kecelakaan dan dia baru menyadari bahwa ponselnya juga tertinggal dirumah geo,ditambah lagi telfon rumah sakit sedang tidak bekerja.

Fio perfikir keras sejenak,ingin menelfon tetapi tidak ada ponsel,lalu apa yang harus dia lakukan?berdiam saja tidak akan ada untungnya— jika fio kembali kerumahnya atau kerumah geo pun tidak mungkin karena akan menghabiskan banyak waktu— sementara fio harus mendapatkan uang sebanyak itu sekarang.

"Saya akan segera kembali dok...saya janji akan mendapatkan uangnya."

Fio ingat bahwa disebelah rumah sakit ini ada sebuah pegadaian— mungkin fio merasa bisa menggadaikan anting terakhir pemberian ibunya.

Fio berlari menuju pintu keluar rumah sakit— namun tepat saat fio ingin keluar,secara tidak sengaja tubuhnya terjatuh menubruk tubuh seseorang sehingga dia tersungkur ke lantai.

"Maaf...sini gue bantu."

Saat fio merasa mengenali suara itu maka dengan cepat fio langsung menoleh dan terkejut.

"Bi..birama...ngapain lo disini?" bentak fio sambil berusaha terbangun.

"Mau lihat lo sama geo terpuruk."

Fio yang kesal dan marah mengangkat tangan berniat untuk menampar birama,namun baru beberapa detik fio langsung menarik tangannya kembali— karena fio fikir bisa meminta bantuan dengan birama.

"Apa?lo gak jadi nampar?haha..kasian."

"Lo boleh ngehina gue atau pun nyelakain gue...tapi tolong bantu gue...keadaan geo sangat buruk sekarang dan dia butuh dioperasi secepatnya...tapi gue gak memiliki uang ataupun memegang ponsel....."

"Lo gak usah ngomong apa-apa lagi...gue akan lunasin semua biayanya sekarang...tapi ada syaratnya."

"Gue janji akan menerima syarat apapun dari lo...jadi sekarang tolong selamatkan geo."

Birama tersenyum miring dan langsung berlalu meninggalkan fio untuk membayar semua biayanya— sedangkan fio langsung kembali kedepan UGD untuk bertemu dengan dokter.

"Dokter sumua biayanya sudah diurus teman saya...dan kertasnya sudah saya tanda tangani."

"Saya akan mengoperasi pasien...tapi pasien juga butuh donor ginjal."

"Memangnya ada apa dengan ginjal geo dok?"

"Ternyata salah satu ginjal pasien terserang sebuah penyakit berbahaya...jika satu ginjalnya saya ambil,maka pasien hanya akan memiliki satu ginjal...jika itu terjadi pasien menjadi begitu lemah dan beberapa penyakit bisa saja menyerang satu ginjalnya sebelum dia kembali sehat."

"Saya yang akan mendonorkan ginjal untuk geo."

"Apakah anda sudah memikirkannya baik-baik?karena jika seseorang yang normal memiliki satu ginjal maka fisiknya pasti akan lemah."

"Saya hanya ingin geo selamat."

"Baiklah...mari ikut saya keruang operasi."

Fio menarik nafas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan— fio terus saja melakukan itu berulang-ulang untuk menghilangkan rasa takut dan gugup.

Kini fio sudah terbaring disebuah tempat untuk seorang pasien — lalu fio tidak mengingat apapun setelah sebuah jarum tajam memasuki lengannya.

***
Mata fio terbuka perlahan untuk mengingat semua memori yang sejenak dia lupakan.

Fio masih berada disebuah ruangan putih yang biasa disebut rumah sakit— bahkan fio sedang terbaring begitu lemah disana.

Fio menoleh kearah kaca,memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini.

Selang beberapa menit pintu ruangannya tiba-tiba terbuka memunculkan seorang laki-laki dan seorang dokter yang sedang berjalan santai kearah fio— sedangkan fio hanya melihat bayangan mereka dari pantulan kaca— sama sekali tidak ingin menoleh.

"Saya ingin meminta data anda."

"Tidak perlu meminta datanya...karena saya tidak ingin ada seorang pun yang tau jika dialah yang mendonorkan ginjal untuk geo" birama berucap penuh dengan penekanan,entah kenapa dia seperti itu.

"Ikuti saja apa yang laki-laki itu ucapkan,dokter" fio berucap lirih sambil menoleh kearah dokter.

"Baiklah...dan yaa,pasien yang bernama geo kini sudah baik-baik saja...mungkin sebentar lagi pasien akan sadar."

Fio tersenyum bahagia setelah mendengar ucapan dokter.

"Bolehkah saya menemuinya dok?"

"Tentu...tapi saya tidak bisa menemani anda karena seorang pasien lain sedang membutuhkan saya."

"Tidak apa-apa dokter...saya mengucapkan terima kasih banyak karena dokter sudah menyelamatkan geo."

"Ya sama-sama...dan mulai sekarang jaga kesehatan anda...saya permisi."

Dokter itu pun melangkah pergi keluar dari ruangan ini.

"Lo ingat perjanjian kita kan?"
Birama tersenyum licik kearah fio.

"Gue ingat...gue bingung... sebenarnya gue punya salah apa sama lo?kenapa lo sejahat ini sama gue?"

Birama terkekeh sebentar.
"Lo salah karena mau menjadi orang yang disayangi atau dicintai geo dan keluarganya."

"Alasan lo gak masuk akal."

Birama mencengkram dan menarik rambut fio dengan kasar,sampai fio terus menerus meringis.

"Setelah bertahun-tahun menderita akhirnya gue menemukan keturunan keluarga alka...yang artinya, sekarang gue bisa menuntaskan dendam ke mereka semua."

"Sakit birama...lagian apasih yang ngebuat lo benci banget sama keluarga alka?"

"Lo gak perlu tau" birama melepaskan cengkramannya dari rambut fio— lalu dia mencapit kedua pipi fio dengan satu tangannya.

"Yang perlu lo tau sekarang...lo harus nurutin semua kemauan gue."

Fio mengangguk,lalu birama berhenti mencapit kedua pipi nya.

"Lo tuh..."

"Lo gak boleh nemuin geo dirumah sakit ini...lo harus ngebiarin dia pulang sendiri kerumahnya...itu kemauan pertama gue."

🏥🏥🏥🏥🏥
Part ke dua puluh selesai: v

Jangan lupa vote dan coment yaa
😋😘

Love you all 💚💜💙❤

Salam: siti.m.u
08-12-2018

See you

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang