(5)kata-kata

24 1 0
                                    

Bacanya sambil dengerin lagu my heart acha dan irwansyah yaaah:v

***
Semua orang sudah pergi dari pemakaman terkecuali fio yang masih setia menangis dalam diam didepan nisan bertuliskan zafin binti zahdan itu.

Zafin sama seperti fio yang tidak memiliki keluarga dikota ini karena mereka berdua sama-sama ditinggalkan keluarga saat masih berumur lima tahun— dan mereka tinggal dipanti asuhan selama enam tahun lalu pergi kekota ini bersama saat berumur empat belas tahun— dulu mereka berdua bekerja dan menginap disebuah toko roti untuk memenuhi kebutuhan masing-masing hingga akhirnya mereka memiliki rumah yang tidak besar ataupun kecil untuk dijadikan tempat tinggal.

Tapi seiring jalannya waktu rasa persahabatan antara fio dan zafin berubah menjadi rasa cinta dan kasih sayang hingga mereka berdua menjadi kekasih.

Namun suatu hari zafin jatuh sakit lalu dikabarkan dokter bahwa dia terkena penyakit kanker otak stadium satu dan dari situlah zafin menghilang selama setahun tanpa kabar— zafin hanya menulis sebuah pesan diselembar kertas tentang penyakitnya sebelum dia pergi dan itu membuat fio terus menangis setiap saat.

Hingga akhirnya zafin kembali untuk mengakhiri hubungan ini dan pergi selamanya dari hidup fio,sungguh kisah mengharukan dan kisah perjuangan hebat yang akan selalu fio ingat.

Butiran bening telah membasahi seluruh wajah fio hingga matanya membengkak dan wajahnya pucat.

Setiap kata-kata indah yang selalu diluncurkan dari mulut indah zafin untuk fio terus saja  berputar seperti kaset difikiran dan hati fio.

Sungguh pedih rasanya saat seseorang yang menemani mu selama belasan tahun pergi begitu saja meninggalkan mu sendiri selamanya— begitu pun dengan fio yang benar-benar terpuruk saat zafin pergi dari kehidupannya.

"Thanks untuk semuanya fin, maaf karena gue gak bisa nemenin lo terus disini tapi gue janji akan selalu datang kesini untuk memberi tau keseharian gue tanpa kehadiran lo" fio berucap lirih sambil mengelus nisannya.

Fio menaruh seikat bunga mawar yang dia beli khusus untuk zafin lalu dengan perlahan dia melangkahkan kakinya pergi dari pemakaman itu.

Air mata yang terjatuh bebas membasahi wajah fio kini sudah hilang diusap oleh nya dan seulas senyum telah terukir dibibir pink pucatnya untuk menyapa seorang wanita paruh baya yang sedari tadi menunggunya.

Wanita paruh baya itu sering disebut ibu aisyah kepala sekolah zafin alias kepala sekolah lama fio yang sudah menganggap mereka berdua sebagai anaknya sendiri.

Ibu aisyah mengukir senyum kearah fio lalu menarik lengannya perlahan untuk dibawa kepelukan hangat seorang ibu.

"Kamu harus sabar fio,ibu aisyah percaya kalau kamu pasti kuat."

"Iya ibu,terimakasih."

"Ibu harus kembali kesekolah, apakah kamu tidak sekolah nak?" ibu aisyah bertanya sambil mengelus rambut halus fio.

"Saya izin sama kepala sekolah untuk pergi pada jam pelajaran pertama dan kedua,jadi saya akan kembali ke sekolah sekarang."

"Mau ibu antar?"

"Sekolah deket dari sini jadi saya jalan saja."

"Yasudah kalau begitu ibu aisyah pergi dulu yaa nak."

Setelah fio mengangguk dan tersenyum ibu aisyahpun melangkahkan kaki menaiki mobil hitamnya lalu pergi dari pemakaman.

Fio berjalan gontai sambil memegangi kuat setiap ujung switer abu-abu milik zafin yang tetap dia pakai walaupun sedikit kebesaran.

Tapi baru saja fio berjalan beberapa langkah,dari arah lain seorang perempuan cantik mungil menubruk tubuh fio hingga dirinya terjatuh menyentuh aspal.

Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk membantu fio— setelah fio terbangun diapun menoleh lalu terkejut saat melihat wajah perempuan yang dia kira cantik ternyata pucat dan seluruh badannya bergetar hebat.

"Kamu siapa?kamu kenapa?kamu sedang apa disini?."

"Nama ku jeni..hiks...hiks...aku ingin kesekolah tapi tidak tau kearah mana...aku habis kemakam ibu lio dan papiji" jeni menangis sesegukan sedangkan fio menahan tawa sekuat mungkin.

"Ayo ikut dengan ku,kebetulan aku akan kesekolah tapi kamu tidak boleh menangis jika ingin ikut" fio menghapus air mata jeni dan jeni mengangguk lalu mereka berdua melangkahkan kaki pergi dari pemakaman sambil berpelukan bersama.

***
Pagi ini mata geo menjelajahi seluruh sekolah untuk mencari seorang perempuan yang dia sayangi dan yang sudah dia anggap sebagai adiknya sendiri yaitu toa cerewet bernama dedek jeni.

Sementara teman-teman geo yang lainnya berada dikantin untuk mencari dedek jeni dikerumunan para remaja yang kelaparan itu.

Sebenarnya dari pelajaran pertama dedek jeni menghilang entah kemana dia melangkahkan kakinya pergi dari sekolah tanpa bicara ba-bi-bu kepada siapapun hingga geo menjadi sangat khawatir.

Pelukan hangat seperti seorang kakak telah diberikan fio untuk jeni sambil mengelus lembut rambut coklat panjang itu dan jeni juga melingkari tangannya dipinggang fio.

Geo berlari kencang saat melihat fio dan jeni melangkahkan kaki berjalan beriringan menuju taman belakang sekolah yang dipenuhi bunga mawar merah.

"Kakak" ucap dedek jeni lirih sambil menoleh kearah geo yang hanya beberapa langkah lagi akan mencapainya dan fio juga ikut menoleh.

Dan teman-teman geo yang baru saja keluar dari kantin ikut berlari mengejar geo yang seperti mengejar anjing sambil bernafas terengah-engah.

"Kamu dari mana aja sihh,kakak khawatir tau dari tadi" geo berucap dengan nada yang sedikit membentak.

"Punya otak itu dipake,udah tau adik lo itu abis nangis bukannya ditenangin malah dimarahin."

🚜🚚🚜🚚🚜

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang