(21)Tersakiti

11 0 0
                                    

Fio menangis saat tidak bisa menemui geo ataupun melihat keadaannya— sementara birama malah terus saja asik dengan ponselnya.

"Gue mau ketemu geo.....hiks.... hiks."

"G."

"Gue mohon" fio menyatukan kedua tangannya untuk memohon pada birama.

'Cklek' pintu ruangannya tiba-tiba terbuka,lalu seorang perempuan memakai baju putih memasuki ruangannya.

"Sekarang sudah baik-baik saja?" suster bertanya dengan halus kepada fio.

"Sama sekali tidak baik, melainkan sangat buruk" ketus fio sambil mengusap air mata, dan itu mengalihkan perhatian birama dari ponsel.

"Mmm..oke...gue akan ngizinin lo ketemu sama geo...asalkan lo mau nyamar jadi suster....terus lo  gak akan berkata satu kata pun...dan lo harus kembali kesini sebelum lima menit."

Fio mengangguk antusias,lalu fio langsung tersenyum bergantian kearah suster dan birama.

***
Geo membuka matanya perlahan— dia berusaha untuk mencari keberadaan fio,namun sayangnya dia hanya melihat seorang suster disebelahnya— dan lebih sedihnya suster itu adalah fio.

"Akhh...lo dimana fio" teriak geo sambil mengepal tangannya kuat.

"Aku disini geo,aku berdiri disamping mu, seandainya birama tidak ada mungkin aku sudah memeluk mu erat sekarang" batin fio.

Setelah berpura-pura menulis sesuatu,fio pun melihat jam sekilas — karena fio sudah harus kembali sebelum lima menit maka fio pun berniat untuk keluar dari ruangan ini.

"Tunggu suster!"

Fio menghentikan langkah kakinya dan menoleh kearah geo sambil menunduk.

"Apa suster melihat seorang perempuan disini?"

Fio menggelengkan kepala dengan cepat,takut jika geo mengenalnya.

"Kenapa suster menunduk?"

Fio tidak menjawab pertanyaan geo,fio malah langsung pergi  meninggalkan geo begitu saja.

"Ehh sus....susternya kenapa sih...pms kali yaa"

Setelah fio yang menyamar sebagai suster sudah benar-benar tidak terlihat lagi di mata geo,ada rasa aneh dihati geo yang mungkin seperti kehampaan.

"Hati gue kenapa yaa...kok kaya ngerasa ada yang janggal...tau ahh."

Geo yang tidak memperdulikan apapun lagi kini dia kembali menutup matanya beristirahat untuk melupakan semua masalahnya sejenak— tapi belum beberapa menit,geo sudah membuka kembali matanya dengan cepat.

"Astagfirrullah....gue lupa kalo lagi nyari fio" refleks geo memukul dahinya.

"Kayanya fio gak ada disini...tapi gue kenapa malah ngerasa fio ada disekitar gue yak" geo berucap pada dirinya sendiri seakan akan ada organ tubuhnya yang akan menjawab.

Geo beranjak pergi kedalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya,lalu dia berjalan cepat menuju pintu keluar rumah sakit.

Geo tidak menegur ataupun bicara pada dokter atau suster yang sudah terlihat jelas sedang bingung melihatnya— tanpa perduli dengan mereka geo menaiki motornya yang terlihat rusak dibagian depan dan dia melesat pergi mencari fio.

Sedangkan hati fio merasa begitu sesak saat melihat geo dari kejauhan,lebih tepatnya dari jendela rumah sakit yang ada dilantai tiga.

Perlahan setiap butiran bening dari ujung mata fio mulai mengalir deras membasahi seluruh pipinya— bahkan melihat khawatiran dimata geo membuatnya merasa sangat bersalah.

"Lagi ngapain?"

Suara berat itu membuat fio menoleh sekilas.

"Gue lagi lihat jalanan."

"Lagi lihat aspal tebal atau aspal rata?sampe nangis gitu."

"Apaansih gak jelas...ngelawak yaa lo" fio menghapus air matanya dengan kasar.

"Ya kan musuh gue itu aspal rata."

"Ohh jadi lo musuhan sama aspal...gue kira lo waras" sinis fio.

Birama menatap mata fio begitu tajam dan fio kembali menatapnya tajam seperti sedang menantang.

"Lo udah dibolehin pulang dari rumah sakit...jadi ayo kita pulang."

"Tubuh gue masih lemah" ketus fio sambil melempar masker suster yang sedari tadi dipegangnya erat.

Birama terkekeh sebentar, padahal menurut fio tidak ada yang lucu sama sekali.

"Lo lupa yah...kalau manusia yang cuman punya ginjal satu pasti tubuhnya bakalan lemah...kaya gak ada tenaga gitu...jadi lebih baik kita pulang...gue gak mau ngebuang-buang uang."

"Gue tau kok kalau gue itu cuman orang sederhana yang hidup sebatang kara....dan gak punya uang sebanyak uang lo... tapi gue tetap berusaha untuk cari uang sendiri...jadi lo gak perlu bayar biaya pengobatan gue."

"Ohh yaa" birama terlihat mengejek fio dengan tersenyum miring.

"Dari kecil gue dan zafin udah berkerja disalah satu toko....."

"Sssst berisik...tinggal pulang aja susah amat sih" celetuk birama yang menaruh jari telunjuknya didepan bibir fio supaya dia terdiam.

Fio menepis jari telunjuk birama dengan kasar,lalu pergi memasuki ruang rawat untuk mencari setiap barang-barangnya dan untuk membawa semuanya pulang.

"Iya nih...gue pulang" ketus fio.

Fio mengecek uangnya sekilas— lalu fio maratapi satu lembar uang berwarna biru yang tersisa disaku bajunya— fio langsung menghela nafas panjang sambil mengelus satu lembar uang itu, sedangkan birama malah terus terkekeh melihat hidup miris fio.

Tapi tepat sebelum fio berjalan keluar ruangannya,secara tiba-tiba birama menarik lengan fio dengan cepat.

"Pulang ke hotel gue...karena mulai hari ini lo tinggal disana."

"Gue gak mau...gue punya rumah sendiri...jadi gak perlu numpang sama lo...dan yaa gue janji akan bayar semua biaya pengobatan gue...termasuk biaya pengobatan geo."

"Lo lupa sama perjanjian kita?enggak kan?" bentak birama menggebrak sofa kecil yang ada diruangan rawat itu.

Fio menunduk dan menggelengkan kepala karena merasa takut.

"Lo harus nurutin semua kemauan gue...jadi kita ke hotel gue sekarang...dan jangan lupa kalau gue sama sekali gak butuh uang lo....karena harga diri lo aja bisa gue beli."

Fio menegakkan kepala dengan cepat.

"Gue gak semurah yang lo bayangin....karena harga diri gue gak bisa dibeli pake uang."

"Serah."

🃏🀄🃏🀄🃏

Part kedua puluh satu akhirnya selesai: v

Jangan lupa vote dan coment yaa

Dan yaa,sebenarnya saya akan kebut-kebutan ngebuat cerita ini, karena awal januari sampai akhir april tahun 2019 nanti saya akan fokus TO dan UNBK jadi mungkin akan ada beberapa part yang kebanyakan typo dan ada beberapa part juga yang saya lanjutkan dibulan mei dan juni.

Saya berharap kalian memaklumi saya dan tetap menunggu cerita ini:v

Salam:siti.m.u
11-12-2018

Love you all😘

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang