(11)Pms

19 1 0
                                    

Mata fio terus berputar kesana kemari sama sekali tidak bisa fokus- gimana mau fokus kalau dari tadi kerjaan fio cuman ngeliatin birama sama geo yang saling nunjukin tatapan tajamnya sampai-sampai aura mereka berdua kaya setan- apalagi ditambahin dengan tatapan tiga laki-laki yang ikut-ikutan tajam dan fio malah ada ditengah-tengah mereka.

"Akhh...kalian gak usah saling tatap kaya gitu...masalahnya gue gak bisa fokus" teriak fio dengan kencang sambil mengacak-acak rambutnya.

Semua orang yang ada dikelas kini menoleh kearah fio dengan dahi yang mengkerut.

"Fio kenapa kamu teriak-teriak kaya gitu?" bentak ibu syima.

"Ibu saya gak mau duduk disini" fio merengek seperti anak kecil sesekali dia juga meniup rambut berantakan yang menutupi wajahnya.

"Kenapa memangnya?"

"Ibu pasti gak mau kalau duduk ditengah-tengah sekumpulan singa yang lagi marah."

"Ya pasti ibu tidak mau,fio" ibu syima menjawab sambil menghela nafas.

"Karena itu saya juga gak mau, ibu."

"Hah???"

"Maksud saya sekumpulan singa marah itu yaa birama,geo,kaza, bonda dan viqo...jadi saya gak mau duduk disini atau mungkin ibu izinin saya pindah kelas deh supaya gak sekelas sama mereka."

Tawa semua orang menggema dikelas bahkan birama juga ikutan terkekeh atas ucapan fio.

"Kamu bercandanya keterlaluan fio...para remaja tampan kamu bilang kaya singa...sekarang diamlah dan kita lanjutkan materinya" kekeh ibu syima.

"Kalo ibu gak percaya lebih baik ibu guru yang duduk disini terus saya duduk didepan atau dilantai deh gak papa."

"Maaf bu...fio lagi kena firus jadinya kaya gini deh" geo bersuara menyambar perbincangan fio dan ibu syima.

"Firus apaan?"

"Firus cinta dari hati gue" geo mengedipkan mata kanannya dan tersenyum manis hingga para siswi dikelas itu terpesona terkecuali fio yang malah sangat kesal.

"Lanjut aja bu materinya gak usah ladenin geo dan karena ibu tetep kukuh gak bolehin saya pindah jadi lebih baik saya tidur sekarang" fio menekuk kedua tangannya diatas meja lalu menempelkan dagunya dan beberapa menit kemudian dia tertidur.

Ibu syima hanya menggelengkan kepala bahkan tidak berniat untuk membangunkan fio...toh dia saja belajar ataupun tidak nilai fisikanya tetap seratus.

***
Bel pulang kini telah berbunyi nyaring dipenjuru sekolah membuat para murid tersenyum lebar dan berhamburan keluar kelasnya.

Lain halnya dengan fio yang masih tertidur lelap padahal dia sudah berkali-kali dikerjai qiya dan fara tapi masih aja itu mata kagak mau kebuka.

Fara dan qiya yang sudah sangat kesalpun akhirnya pergi dari kelas meninggalkan fio sendirian dikerumunan lima cogan bermata tajam.

Hingga beberapa menit kemudian fio merasa tidurnya terganggu dengan suara pukulan hingga diapun membuka matanya perlahan lalu menguap lebar dan berusaha mengumpulkan nyawanya sebelum beranjak dari bangku.

"Fio lo nguap gede banget."

Fio terkejut saat mendengar jelas suara berat seorang laki-laki dari belakangnya.

"Geo lo tuh..." fio berhenti berucap karena kembali terkejut saat melihat geo dan birama tergeletak dilantai dalam keadaan sadar tapi penuh lebam disuluruh wajah.

"Kalian kenapa suka benget berantem sihh?terus juga temen-temen lo kemana geo?" dengus fio.

"Tuh" geo menunjuk kearah lemari ujung dan disana tiga laki-laki tergeletak tidak sadarkan diri menjadi korban kemarahan birama dan geo.

"Lanjutin aja terus berantemnya...nanti gue doain kalian berdua jodoh kalo berantem terus kaya gini."

"Gue masih normal kali" mereka berdua berucap serempak.

"Bodo amat" fio mengambil tas coklatnya lalu menentengnya pergi keluar kelas.

Birama dan geo kembali bertatapan tajam lalu siap untuk saling menghantam lagi.

"Mau berantem lagi ceritanya?kalo gitu lawan gue dulu sini" celetuk fio yang tiba-tiba masuk kembali kekelas lalu membuang tasnya dan menghampiri kedua makhluk yang sangat menyebalkan itu.

Saat fio sudah ada didepan mereka berdua,fio berdiri sambil menatap tajam- tepat saat itulah fio menendang perut mereka berdua bergantian dengan dengkul tajamnya.

"Gileeee sakit bener perut gue" ringis geo.

"Itu kaki atau beton dah" ringis birama.

"Sakit yaa...maafin fio yang cantik ini yaa...tapi ada yang mau lagi gak?"

"Parah banget sihh lo fio...sakit tau."

Fio melihat wajah birama dan geo yang sama-sama kusut seperti menahan rasa sakit sehingga fio bertanya-tanya dalam hatinya "apakah sasakit itu tendangannya".

"Sorry...sini gue obatin kalian berdua di uks."

Fio membantu birama dan geo berjalan menuju uks walaupun tubuh mereka berat tapi fio tetap membopong tangan mereka berdua- sekarang tangan kanan geo merangkul pundak kiri fio dan tangan kiri birama merangkul pundak kanan fio.

Sesampainya di uks fio menjatuhkan birama dan geo kekursi panjang yang berada didalam uks hingga mereka berdua kembali meringis bersamaan.

"Lo bener-bener parah fio...sakit tau bokong gue..."

"Badan kalian berdua berat kaya baja sama beton."

Fio menghirup udara secara rakus karena dia memang merasa sangat lelah- setelahnya fio mengambil kotak p3k yang tergeletak dilemari kaca uks dan diapun mengobati lebam diwajah birama dan geo.

"Jangan ngobatin dia nantinya gue cemburu" rengek geo seperti anak kecil.

"Berisik tau lo kaya anak tk" celetuk birama yang akhirnya berucap setelah sekian lama terdiam.

"Fio lo lagi pms?" tanya birama sambil mengambil jaket yang tersimpan rapi ditas hitamnya.

"Kagak" fio menjawab dengan nada santai.

Birama beranjak dari bangku itu lalu secara tiba-tiba melilitkan jaket coklatnya kepinggang fio.

"Ada noda dirok lo...thanks yaa udah ngobatin" setelah berkata seperti itu birama pergi dari uks meninggalkan fio yang masih mematung ditempat.

🚑🚢🚑🚢🚑🚢

Geo suka banget godain fio kenapa gak gadoin makanan aja supaya lebih enak dan gak bikin gemuk.

Malu banget kayanya kalo jadi fio:v

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang