(23)Mencari...

9 0 0
                                    

Sesuai yang saya bilang...
Saya akan update sore ini:v

Selamat membaca😉😉

***
Geo memarkirkan motornya tepat didepan rumah mungil milik fio.

Yaa sebenarnya dia baru sampai dirumah fio karena tadi sempat membenarkan motornya yang rusak dibengkel.

Dia bingung saat melihat gerbang kecil rumah itu tergembok dari luar.

"Fio kemana" gumam geo.

Geo mengerutkan dahinya saat melihat rumah mungil itu tidak ada sedikit pun penerangan dan setiap jendela tidak ada yang tertutupi tirai.

Seorang wanita paruh baya mengerutkan dahi saat melihat geo terus saja berjalan kesana-kemari, sampai akhirnya wanita itu langsung menghampiri geo.

"Sedang apa nak disini?"

Geo menoleh kearah wanita paruh baya itu sebelum bertanya.

"Eh ibu...maaf bu mau nanya... perempuan yang punya rumah ini kemana yaa?"

"Ohh nak liodi."

"Iya bu bener....kira-kira dia kemana yaa bu?"

"Nak liodi beberapa jam yang lalu ada dirumah ini sama laki-laki ganteng gitu...tapi cuman sebentar doang karena setelahnya mereka berdua pergi bawa koper."

Geo sempat terkejut saat mendengar penjelasan wanita paruh baya itu.

"I-ibu tau mereka berdua kemana?" tanya geo sedikit gugup.

"Maaf nak,ibu tidak tau....yaa sudah ibu pergi dulu...ibu ingin cepat-cepat kerumah sakit...mau ngejenguk saudara."

"Iya ibu...makasih yaa bu...semoga saudaranya cepet sembuh."

Setelah geo berucap,wanita paruh baya itu mengangguk dan langsung cepat-cepat pergi meninggalkan geo.

Sementara geo terus saja berfikir siapa laki-laki yang sempat dibacarakan wanita paruh baya itu.

"Birama" gumam geo lagi.

Kedua tangan geo mengepal kuat sampai urat-urat ototnya terlihat jelas,matanya pun memerah,yang artinya dia sedang benar-banar menahan amarah saat ini.

"Birama,lo bakal abis sama gue" batin geo.

***
Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaian dikamar mandi,fio pun melipat handuknya,lalu menaruh handuk itu ke dalam lemari.

"Birama,gue laper nih" rengek fio sambil menarik-narik lengan birama supaya laki-laki itu mau terbangun.

"Berisik...tinggal ambil aja dikulkas apa susahnya sihh" ketus birama.

Fio tidak memperdulikan birama yang berucap ketus,dia malah cepat-cepat  pergi kearah kulkas untuk mengambil beberapa makanan.

"Ohh good" fio berjingkrak senang saat melihat lima pizza mozarella porsi besar dan beberapa kotak besar susu vanila tersimpan rapi dikulkas.

Tanpa merasa bersalah fio pun langsung mengambil semuanya,lalu dia bawa ke bangku balkon dan dia lahap denga rakus.

Menurut fio pemandangan balkon akan sangat indah bila di malam hari,apalagi jika ada begitu banyak bintang yang menerangi langit, walapun dingin fio juga tetap menikmatinya.

Suara gemerasak gemirisik dari plastik membuat birama tidak bisa beristirahat,bahkan dia merasa pusing dengan suara seruputan.

"Akhh ganggu aja tuh cewe" geram birama sambil beranjak dari tempat tidur.

Karena merasa diperhatikan,fio akhirnya berhenti berkutat dengan makanan,dia menoleh dan menyipitkan mata ketika melihat birama sedang berdiri disamping pintu balkon.

"Kenapa?" tanya fio dengan mulut yang masih dipenuhi roti.

Birama berdecih,tidak suka dengan kelakuan fio yang menurutnya kekanakan.

"Abisin makanannya...terus masuk....lo harus istirahat...besok pagi gue yang akan anter jemput lo."

Birama kembali duduk ditepi tempat tidur,lalu dia beranjak ke kursi lipat yang sengaja dibuatnya lebar seperti tempat tidur.

"Astagfirullah..." fio yang berniat masuk kedalam kamar langsung mengurungkan niatnya saat melihat birama telanjang dada.

"Gue cuman mau mandi....lo tidur gih....istirahat...gue gak sabar menunggu pagi" birama tersenyum miring sebentar sambil melempar-lempar handuk miliknya dan dia melangkah pergi masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Fio membuang semua sampah makanan dan minumannya ke tempat sampah.

Yang tadinya fio berniat ingin menidurkan tubuhnya dikursi lipat,dia mengurungkan niatnya,dia malah berjalan kearah lemari kecil dekat tv dan membuka lemari yang berisi barang-barang milik birama itu.

"Gue pasti akan nemuin sesuatu disini" gumam fio.

Fio terus mencari suatu barang yang akan membantunya,yaa walaupun dari  tadi fio hanya menemukan beberapa album dan beberapa buku sekolah,dia tetap tidak akan menyerah.

"Kok gak ada apa-apa sihh....tunggu...tadi ada beberapa album kan...mungkin gue bisa cari tau keluarganya" batin fio.

Fio mengambil beberapa album itu,lalu melihatnya satu persatu,ada satu foto seorang wanita cantik yang membuatnya penasaran,dan tanpa segan dia langsung mengambil satu foto itu.

Fio menata kembali beberapa album dan buku sekolah dengan teliti di lemari kecil itu.

Setelah selesai barulah fio mengambil bantal dari tempat tidur,lalu menaruh foto itu dibawah bantal,dan berusaha menutup matanya.

"Syukurlah birama mandinya lama....bertelur kali yaa dia" fio kembali bergumam,namun kali ini suaranya sedikit keras.

"Apa?lo ngomong apa barusan."

Fio membuka matanya dan terkejut saat melihat birama telah berdiri didekatnya dengan rambut yang basah.

"Eh  enggak."

Fio berdehem saat melihat ke arah dada birama yang tidak tertutupi pakaian.

"Jangan bohong...lo tadi ngomong apa."

"Biramaaaa sana lo pake baju duluuu" teriak fio saat matanya ternodai perut kotak-kotak birama.

Birama terkekeh,dia berjalan cepat untuk mengambil pakaian didalam lemari,dia memakai semua pakaian itu dan melempar tubuhnya ke tempat tidur.

"Akhh gue capek...mau tidur" bentak birama pada dirinya sendiri.

Sementara fio sudah tertidur lelap tanpa selimut,padahal kamar itu terasa dingin,tetapi fio tidak merasa kedinginan sama sekali.

🏕🗻🏟🗻🏕

Gimana part ini?

Jangan lupa vote dan coment yaa..

Salam:
Siti.m.u
29-12-2018

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang