(18)Hati2...

14 0 0
                                    

Angin yang menerpa kedua wajah manusia yang sedang jatuh hati itu kini membuat mereka merasakan kesejukan dan kedamaian seakan dunia hanya milik berdua.

Namun semua itu tergangu oleh satu manusia laki-laki yang datang merusak segalanya secara tiba-tiba.

"Woy lo bedua ngapain mesem-mesem disini sihh" teriak kaza membuat geo terkejut dan buru-buru melepaskan pelukannya.

"Mesem-mesem apaan?" bingung fio sambil menggigit-gigiti kukunya karena merasa malu.

"Jangan dengerin kata kaza...otak dia itu isinya gak ada yang bener terus kamu juga jangan suka gigitin kuku" celetuk geo.

Fio cepat-cepat menurunkan tangannya dari mulut lalu dia tersenyum manis kearah geo seakan-akan sedang salah tingkah.

"Aduhh aku kamu...jangan-jangan tadi disini geo udah nyosor ke lo yaa fi...nyosornya baru nyampe ciu..."

'Plak''plak'

Belum sempat kaza menyelesaikan ucapannya kini geo sudah memukul kepalanya dua kali dengan sadis sampai kaza berkali-kali meringis.

"Sakit bego."

"Gak usah ngajarin hal gak bener ke pacar gue...lagian lo ngapain sihh kesini?"

"Yee sewot aja lo...gue kesini tuh mau manggilin semut yang lagi merayap dipepohonan."

"Yaudah sono panggil."

"Iya ini mau gue panggil tapi lo harus janji tungguin gue disini."

Geo menggelengkan kepalanya berkali-kali merasa terharu karena sudah mendapatkan teman yang tidak waras sama sepertinya.

"Disini panas...aku kedalam duluan yaa."

Geo menggangguk lalu fio berlari pelan menuju dalam rumah kuno itu sambil menahan tawa melihat tingkah kaza yang aneh.

"Uss..usss..semut-semut ayo ikut kedalam rumah."

"Kaza lo ngapain sihh manggil semut...lebih baik manggil ikan sambil berenang yuk."

Kaza berfikir sejenak lalu dia tersadar akan tingkahnya yang aneh hingga akhirnya dia memukul lengan geo dengan keras.

"Gue kesini tuh mau manggil lo sama fio karena kalian dicariin sama yang punya rumah kenapa malah jadi ke semut-semut sihh" kesal kaza memukul kepalanya dengan keras.

Geo tidak merespon ucapan kaza bahkan dia juga tidak merubah ekspresinya- geo malah menarik lengan kaza untuk dia bawa kedalam rumah sambil mengelus-elus puncak kepala kaza yang sempat dia sakiti.

"Kita pintar tapi kenapa kita kadang-kadang rada bego yaa."

"Bukan rada bego tapi emang bego."

Kaza dan geo saling melempar tatap hingga pada akhirnya mereka tertawa terbahak-bahak bersama.

***
Didalam ruang tamu rumah kuno itu kini telah dikrumuni enam manusia bernyawa yang sedang asik dengan dunia game- lain halnya dengan geo dan sahabat kecilnya yang malah sedang benar-benar serius membahas suatu masalah.

Sesekali fio berusaha mengintip atau menguping pembicaraan dua laki-laki tampan itu karena rasa penasarannya sudah sampai ke ubun-ubun tapi nyatanya usahanya selalu gagal karena fara dan qiya yang selalu mengganggu.

"Ishhh lo bedua ganggu mulu" fio berucap begitu pelan seperti berbisik.

"Lagian lo ngapain sihh disini ngupingin orang."

"Ssst"

"Apaan dah nih anak tiba-tiba suka nguping" celetuk fara.

"Kalian bisa diem gak sihh" kesal fio hingga kedua sahabatnya itu pergi meninggalkannya.

"Kok gak ada suaranya lagi yaa" fio menyerngitkan dahi lalu menempelkan telinganya dipintu,namun tetap tidak terdengar apapun hanya ada kesunyian.

hingga 'Cklek' pintu tiba-tiba terbuka secara perlahan memunculkan dua manusia laki-laki yang saling menyerngitkan dahi- dan fio langsung kehilangan keseimbangannya sehingga dia terjatuh kedada bidang milik pujaan hatinya.

Geo dan sahabat kecilnya yaitu fizan agraham terkekeh kecil saat melihat tingkah fio yang lucu- hingga fio menutup matanya rapat-rapat karena merasa begitu malu.

"Gue ke dapur dulu mau siapin minum buat temen-temen lo" setelah geo mengangguk fizan pun melangkah pergi sambil tetap terkekeh.

Geo mengelus punggung fio pelan-pelan lalu mengecup puncak rambut fio sekilas.

"Disini gak ada orang kamu mau nempel sampai kapan didada aku?mau sampai aku kehilangan kendali?" goda geo.

Fio cepat-cepat menegakkan kepalanya setelah mendengar ucapan geo lalu fio memajukan bibirnya tanda kesal dan geo malah tertawa melihat wajah kesal fio.

"Ikhh kamu kok malah ketawain aku sihh" fio memukul dan mecubit keras perut geo yang berbentuk itu.

"Sakit fio" ringis geo lalu dia membalas mencubit kedua pipi fio hingga memerah.

"Geooo sakit ihh" sekarang fio lah yang meringis begitu keras seperti anak kecil.

Geo menarik kedua tangan fio untuk digenggamnya seerat mungkin.

"Kamu ngapain sihh nguping pembicaraan aku sama fizan?padahal kamu kan gak suka nguping pembicaraan orang."

"Aku nguping karena aku khawatir sama kamu" celetuk fio yang membuat geo mengukir senyum lebar dibibirnya.

"Unch unch aku terharu dengernya...tapi percuma aja kamu nguping kalo gak denger apa-apa cantik quh."

Geo mengecup kedua punggung tangan fio namun fio mebalas dengan menatap tajam mata geo seperti ingin melahapnya habis.

"Kamu mau gak aku kurung selama belasan tahun supaya gak ngeselin."

"Kalo dikurungnya dikamar kamu sihh mau."

"Kok kamu jadi mesum sihhh geoooo."

"Kan aku bilang mau dikurung dikamar kamu bukan mau ngapa-ngapain kamu dikamar, jadi yang mesum itu yaa kamu" celetuk geo yang membuat fio memukul keras lengannya berkali-kali.

"Geo lo harus hati-hati besok" teriak fizan yang mengejutkan fio dan geo secara tiba-tiba.

"Hati-hati?" tanya fio dengan ekspresi bingung dan khawatir.

"Ups gue lupa kalo ada fio disini" batin fizan.

📝🎼🎤🎵🎶

GeofioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang