Gila !Jaemin mengusap rambutnya berulang-ulang, dengan gusar ia melemparkan ponselnya ke ranjangnya lalu duduk di lantai.
Bagaimanapun Sejak kecil Appa Na selalu mengajarkan kehidupan taat hukum dan aturan, ini akan menjadi kali pertama dirinya akan melakukan hal-hal yang bersifat melanggar hukum.
Melanggar hukum !
Renjun memang gila !
Tapi Jaemin merasa dirinya lebih gila karena telah menyetujui rencana Renjun. Larut dengan pikirannya, Jaemin mendengar suara Jaehyun mengetuk pintu kamarnya pelan.
"Jaemin, kau sudah mandi ?"teriak sang hyung dari balik pintu.
"Belum hyung !"teriak Jaemin tak kalah keras.
"Kau mandi dulu ya, nanti kita makan malam bersama."
Jaemin diam-diam tersenyum dan melangkah ke arah pintu,
"Aduh aadduh kenapa perutku sakit sekali...apa jangan-jangan bekas jahitannya lepas."Jaemin merintih memegangi perutnya sementara di luar pintu Jaehyun yang mendengar itu langsung menunjukkan ekpresi cemasnya."Jaem ! Kau baik-baik saja ?" Jaehyun tak mendengar jawaban lagi ia mendorong pintu kamar kayu itu dan masuk ke dalam kamar Jaemin
Grep
Gelap seketika.
Jaehyun mendengus pelan, dengan mudah ia melepaskan dua telapak tangan yang sempat menutupi matanya lalu tangannya sibuk menggelitiki si pelaku.
"Ahahaa ampuun hyung,"
Jaemin menaikkan sebelah alisnya saat Jaehyun secara tiba-tiba menghentikan gelitikannya dan menatapnya tajam.
"Jae hyung kau kenapa ?"
Jaehyun menggeleng,"kau tau aku tak pernah benar-benar lepas dari rasa bersalahku kan jaem ?"
Menyadari suara putus asa itu lagi seketika Jaemin langsung memeluk Jaehyun erat, terlampau erat hingga Jaehyun nyaris terjengkang karena pelukan Jaemin yang tiba-tiba itu.
"Jae hyung.. aku tak bermaksud membuatmu merasa bersalah lagi, kau tak pernah bersalah padaku jadi ku mohon berhentilah merasa bersalah...maafkan akuㅡaku akan menjadi adik yang baik untukmu. Tidak akan jahil lagi."
Jaehyun tersenyum balas memeluk adik satu-satunya itu.
"Kau selalu menjadi adik yang baik untukku, akulah yang belum bisa menjadi kakak yang baik untukmu, akulah yang harus minta maaf Jaem.""Baiklah, langkah pertama jika Jae hyung ingin menjadi kakak yang baik adalah lepaskan pelukan hyung dulu."
Dengan agak ragu Jaehyun melepas pelukannya dan mundur selangkah.
"Nah sudah, sekarang hyung ke bawah dulu dan aku akan mandi lalu kita makan bersama."
Jaehyun terkekeh, "arraseo-arraseo kau butuh warna rambut baru ?"
Jaemin mengangguk,"tentu, hyung juga ?"
"Kalau begitu setelah makan mari mewarnai rambut bersama dengan warna yang sama bagaimana ?"seru sang hyung, ia menepuk bahu Jaemin pelan sebelum berlalu meninggalkan kamar.
Jaemin telah menyelesaikan acara mandinya, berpakaian dengan cepat kemudian berlari keluar kamar.
Sett
Langkahnya terhenti seketika begitu sadar, suasana rumahnya yang remang-remang. Terdapat aroma khas bunga Carnation dan juga campuran aroma mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Friend ? [ 2 ]
FanfictionCOMPLETED Harapan dan Kenyataan tentang hubungan aneh bernama persahabatan. Sensitive Content. _15+, Self Injury, Crime, Mystery, Delusion, and others.