34. Step

545 75 15
                                    

"Benar ini alamatnya ?"tanya Mark heran, pasalnya alamat yang diberitahukan oleh Jaemin justru terlihat seperti
J

ohnny dan Taeyong saling berpandangan bergantian.

"Tapi ini terlihat seperti seperti rumah sakit jiwa hyung."celoteh Mark.

Johnny hanya memutar bola matanya, Mark terlalu banyak protes sedari tadi. Positif ! Mark pasti sedang kelaparan.

"Kata Jaemin , dokter Yoo adalah seorang psikolog sudahlah ayo masuk !"seru Taeyong.

Usai menanyakan ruangan dokter Yoo yang membuat Taeyong harus rela menjadi bahan tertawaan Johnny dan Mark karena merayu seorang perawat akhirnya  mereka diizinkan menuju ruangan dokter Yoo. Taeyong mendengus pelan, ia terpaksa harus beraegyo untuk membujuk salah satu suster tadi.


Tok tok tok




"Apa yang kalian lakukan disini ?"


Mark mengernyit mendengar suara dingin menyapa mereka usai pintu itu terbuka, suara itu berasal dari seorang gadis yang kini memasang wajah dinginnya, sebuah syal abu-abu melingkari leher dan sesekali gadis itu menghentakkan kakinya pelan mengusir dingin.

"kau ... yang bernama Yoo Hani putri dokter Yoo ?"Johnny memecahkan lamunan Mark begitu saja. Cuaca tengah dingin-dinginnya tapi gadis ini sedari tadi tidak menyuruhnya masuk. Bahkan koridor rumah sakit terlihat sangat sepi.

"Apa yang kalian perlukan ?"



"Galak banget si"cibir mark pelan, Taeyong hanya menginjak kaki Mark cukup untuk membuatnya meringis.


"Kami menemukan bukti penting tentang penculikan mendiang Inha, kami memerlukan persetujuan dokter Yoo ataupun darimu untuk mengambil rekaman cctv itu dari rumah sakit."tutur Taeyong, menjelaskan dengan nada tersopan yang ia miliki.

"Maaf, sudah malam silahkan pergi."


Hani hampir menutup pintu namun dengan sigap Johnny menggunakan sepatunya untuk menahan pintu. Hani mendesis seolah menahan amarah,
"

Singkirkan kakimu."


Taeyong menimpali dengan suara nyaris putus asa,"kita memerlukan bukti untuk membuktikan Haechan tidak bersalah dan menjebloskan pelaku yang sebenarnya ke penjara."


"Aku tidak peduli, itu urusan kalian, singkirkan kakimu sekarang JUGA !"


Johnny menggeleng,"bukankah kau dekat dengan Renjun ? Apakah kau tidak ingin semua orang mendapatkan keadilannya termasuk juga Renjun."


"Apakah itu penting sekarang !" Lirih Hani.


Taeyong, Johnny maupun Mark kehabisan kata-kata saat Hani berujar lirih dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Apakah itu penting sekarang di saat Inha sudah pergi untuk selama-lamanya..."

We Are Friend ? [ 2 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang