Setelah beberapa kedipan normal, Renjun membuka kedua matanya yang terasa lengket. Renjun merasakan beban di dahinya, kain kompresan ?
"Renjun sudah bangun ?"Renjun mencoba duduk saat tangan Jaemin memeriksa dahinya.
"Syukurlah demammu sudah turun."
"Aku demam ?"gumam renjun pelan seolah bicara pada dirinya sendiri.
"Kau mengigau dalam tidurmu, Jeno memberitahuku kalau kau demam, jadilah kami berdua bergantian menjagamu."
Renjun tersenyum tipis, mimpi buruk itu semalam datang lagi. Sangat buruk dan juga sangat menyeramkan.
"Aku sudah membuatkan bubur untukmu, kau bisa cuci muka dulu"
Renjun melirik ranjang Jeno,"dia bagaimana ?"
Jaemin mengikuti arah pandang renjun,"Jeno baru tidur dua jam, biarkan saja dulu"
"Baiklah"
Renjun sedikit mengernyit saat ia mencoba berdiri, kepalanya berdenyut sakit. Sepertinya efek dari demamnya semalam.Setelah mencuci wajahnya yang berlanjut pada mandi, Renjun membawa semangkuk bubur itu ke ruang makan dimana Jisung, Chenle, Haechan dan Jaemin juga tengah sarapan.
"Jika masih pusing, kau bisa makan di kamar renjun-ah."ujar Jaemin yang terlihat sibuk memisahkan kacang dalam sup Jisung.
Renjun menaruh buburnya di meja dan duduk di sebelah Chenle,"Aku tidak suka makan di kamar."
"Itu buatan Nana hyung ? Boleh aku mencicipinya Renjun-hyung ?"tanya Jisung sambil menyendok bubur dari mangkuk Renjun.
"Jisung, habiskan dulu supnya, kalau kau mau aku bisa membuatkannya untukmu nanti."
Jisung menggeleng,"tidak hyung, aku hanya mencicipi kok."
"Oke, sebentar ya ku bangunkan Jeno dulu."
"Tunggu Jaem, biar aku saja yang bangunkan Jeno."
"Eh tapi kau belum habiskan buburnya."
"Tidak apa-apa aku bisa memakannya lagi nanti,"Renjun melangkahkan kakinya kembali menuju kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Are Friend ? [ 2 ]
FanfictionCOMPLETED Harapan dan Kenyataan tentang hubungan aneh bernama persahabatan. Sensitive Content. _15+, Self Injury, Crime, Mystery, Delusion, and others.