TERROR • SEBELAS

723 59 2
                                    

"Halo, Bobby."

Dan seketika itu pula mata Bobby membulat sempurna.

Cowok berbadan gempal itu sudah ketakutan setengah mati, kedua tangannya bergetar hebat begitu juga dengan bibirnya. Matanya yang membesar tak bisa berkedip melihat sosok sahabatnya yang sudah meninggal kini tepat berada di depannya.

Bobby menggeleng cepat, tidak, ini pasti mimpi pikirnya.
Cowok itu berusaha memejamkan kedua matanya dan terus menggelengkan kepala.

Ini pasti mimpi lagi. Ini pasti mimpi, aku ingin bangun!

Jeritnya di dalam hati. Cowok itu terus berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika yang dialaminya sekarang hanyalah mimpi seperti yang didapatnya sebelumnya.

Namun tiba-tiba saja indera penciuman Bobby menangkap sesuatu berbau anyir yang baunya amat pekat memenuhi hidungnya.

Maka dari itu Bobby membuka kedua matanya cepat, berharap jika dengan begitu mimpi ini akan berakhir.
Namun tidak, di depannya kini Bobby masih melihat sosok Rafa yang menyeringai ke arahnya, dan bau anyir tadi berasal dari darah milik Rafa yang memenuhi tubuh lelaki tersebut.

Bobby yang melihat itu sontak memundurkan langkahnya membuat Rafa yang ada di hadapannya juga ikut memajukan langkah menyeimbangi gerakan Bobby.

"Ma-mau apa kau?! Kau sudah mati! Tempatmu bukan di sini lagi, Raf!"

Rafa terus menyeringai sambil masih memajukan langkahnya satu persatu.

Tap.

Tap.

Tap.

"Jangan mendekat! Jangan mendekat! Ini pasti mimpi, ya ini pasti mimpi, aku ingin bangun, please. Aku ingin bangun sekarang!"

"Ini bukan mimpi, Bobby."
Suara menyeramkan dari Rafa menyahut pernyataan Bobby barusan, semakin membuat bulu kuduk Bobby merinding dan jantungnya berpompa kian cepat.

"Ini bukan mimpi, aku di sini untuk MEMINTA PERTANGGUNGJAWABANMU!!!"

Tiba-tiba saja sosok Rafa langsung melayang mendekati Bobby, lelaki yang sudah menjadi hantu itu kini bergerak mencekik leher Bobby, membuat cowok gendut itu berusaha memukul kedua tangan Rafa yang berada di lehernya, "Le-pas! Le-pas-kan---"

"Kau harus bertanggung jawab, Bobby! Harus! Kaulah yang menyebabkan kematianku!"

Kedua kaki Bobby kini sudah tidak berada di lantai, cowok itu benar-benar merasakan nafasnya sudah hampir habis sekarang lantaran cekikan di lehernya oleh Rafa terlalu kuat.

Air mata kini sudah menggenangi pelupuk mata Bobby, nafasnya benar-benar tercekat sekarang. Dia hanya bisa berharap dia tidak akan mati malam ini.

"BOBBY?!"
Panggilan cukup kencang dari suara yang familiar membuat Bobby langsung mengalihkan pandangan ke arah depan kamarnya, di mana kini Ibu dan Ayahnya sudah berdiri dengan mulut terbuka lantaran tidak percaya dengan apa yang mereka saksikan sekarang.

Anak mereka kini sedang dalam keadaan melayang tanpa seorang atau benda apapun yang membantu putra mereka tersebut melayang di dinding.

"Bu---Yah---to---long..."

"SEBENARNYA APA YANG TERJADI DENGANMU, NAK?"
Teriak Ayah Bobby yang masih tidak tau harus melakukan apa. Sedangkan Ibu Bobby kini sudah menutup mulutnya dengan sebelah tangan menahan tangis.

Tiba-tiba saja Rafa langsung melepaskan cekikan di leher Bobby dan menghilang begitu saja, membuat Bobby yang tadinya melayang kini terhempas ke lantai membuat kedua orang tuanya segera menghampiri putra mereka itu, "Sebenarnya ada apa denganmu, sayang?"
Tanya Ibu Bobby sambil terisak, namun Bobby tak mau menjawab, lelaki tersebut hanya diam dengan napas terengah, dia masih shock dengan kejadian yang baru saja menimpanya.

Terror✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang