TERROR • TIGA

1.2K 98 0
                                    

RAFA mondar-mandir lalu duduk di tepian ranjangnya, dan kemudian berdiri lalu kembali mondar-mandir lagi, begitu seterusnya sampai cowok tampan itu merasa jengah dan mengacak rambutnya frustasi.

Diliriknya lagi ponselnya yang berada di nakas, berharap chatnya bakalan dibalas, namun sayang, ponselnya tak menunjukkan tanda-tanda ada chat wa yang masuk.

"Arrgghh!!! Kevin, Tio, Cantika, dan Bobby ke mana sih, sok sibuk semua chat gue gak dibales. Mana udah jam setengah 7 lagi, ayo dong siapapun bales chat gue, beri gue kepastian."

Ting~

Leher Rafa memanjang memastikan bahwa suara barusan memang berasal dari ponselnya, langsung saja setelah yakin cowok tersebut segera berdiri dan mengambil ponselnya.

Dengan gerakan cepat, cowok itu memeriksa ponselnya, mulutnya menganga lebar ketika menggeser layar ponselnya, "Anjay! Demi oppa Jungkook, ternyata ini bukan chat melainkan pesan dari telkom*el! Ingin kuberkata kasar namun sudah kulakukan~"
Rafa malah bersenandung tak jelas sembari meremas gemas ponselnya.

Salah Rafa sendiri juga kelupaan, karena nada dering untuk pesan dan chat wa diberi nada dering yang sama, jadi dia tak tau apakah pesan atau chat wa yang masuk.

"Telkom*el kurang kasih sayang kali ya, makanya ngirimin gue pesan pagi-pagi, atau mungkin telkom*el memang berbaik hati karena tau gak ada do'i yang bakalan ngucapin selamat pagi---"

Ting~

Ocehan Rafa tiba-tiba saja terhenti kala mendengar suara ponselnya lagi, kali ini cowok itu tidak mau terlalu baper dan hati-hati ketika menggeser kunci layar ponselnya.

Sebuah senyum tipis terukir di wajah Rafa, "Alhamdulillah kali ini beneran chat wa dari Cantika."

Cantika

Iya, seperti rencana yang udah kita susun, lo hari ini gak usah sekolah, gue udah buatin surat izin untuk lo. So, kalo lo mau tiduran lagi kek, terserah.

Rafa

Thanks Can, oke siap! Gue bakalan baring² sambil nontonin oppa kesayangan gue di youtube.

Cantika

Eww jangan bicarain kakek-kakek cantik itu mulu ya, please.

Rafa

Udah gue bilangin berapa kali kan, oppa itu bukan berarti kakek-kakek!!!

Cantika

Bodo! Gue mau otw ke sekolah, bye!

Rafa

-,-

Rafa menghempaskan ponselnya kasar di atas tempat tidur, cowok itu mendengus sebal, "Selalu aja oppa gue jadi korban, kan oppa-oppa gue gagah dan ganteng masa' dibilang cantik, ah sabar Raf, Cantika itu kan bukan cewek asli, jadi makanya dia ngomong kaya gitu! Ah udah ah, gue mau mandi lalu sarapan,"
Rafa menghembuskan nafas lelah, "Huh, bakalan sarapan apaan gue pagi ini? Resiko punya orang tua yang super sibuk dengan pekerjaan, jadinya harus ditinggal mulu ke luar negeri, mau minta makan sama tante Laras, malu, hari-hari rasanya gue minta makan mulu sama dia. Mama sih, pake nitipin gue ke tante Laras, kan anak tante Laras banyak, kasian gue."
Lanjut Rafa mengoceh tentang tante Laras, tetangga sebelahnya yang kebetulan dipercaya orang tuanya untuk menitipi dirinya.

Terror✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang