TERROR • LIMA

950 76 2
                                    

"A-apa?!!! Ra-rafa meninggal?!!! Innalillahiwainnalillahirojiun..."
Tubuh Cantika tiba-tiba saja langsung merosot ke jalanan aspal, bahu gadis itu berguncang hebat mendapat kabar buruk barusan.

Arga, Kevin, Bobby, dan Tio tentu saja shock mendengar kata-kata Cantika barusan, dengan gerakan cepat, Arga mengambil ponsel dari tangan Cantika, "Halo, halo, tante Laras---ah! Sudah dimatikan!"

Arga akan kembali menghubungi nomor tante Laras, namun ponsel milik Cantika dengan cepat direbut oleh Kevin, "Kita langsung aja mastiin di rumahnya Rafa, sekarang!"
Segera saja Kevin, Arga, Bobby, dan Tio membantu Cantika berdiri dan menenangkan gadis itu yang sudah menangis sampai sesenggukan.

Mereka berlima berlari kecuali Bobby untuk mencapai rumah Rafa, ketika sampai, mereka melihat ada motor Rafa yang terparkir di depan rumah bercat hijau milik Rafa tersebut.

Cantika dengan histeris menunjuk motor ninja milik Rafa, "Kata tante Laras, Ra-rafa meninggal karena kecelakaan...dia kecelakaan karena rem motornya blong...."
Cantika menangis lagi, kali ini Kevin dengan cepat menenangkan gadis itu dengan memeluknya, dan setelahnya mereka berlima segera memutar knop pintu milik rumah Rafa yang ternyata tak terkunci.

Mata Arga sudah berkaca-kaca, dia tak siap untuk masuk ke rumah temannya itu lalu mendapati mayat temannya yang sudah terbaring kaku.

Cklek

1

2

3

"SURPRISE!!! HAPPY BIRTHDAY ARGA REINALD!!!"

Mata Arga terbelalak lebar ketika dia membuka pintu rumah Rafa, Rafa langsung meneriakkannya selamat ulang tahun sambil membawa kue ulang tahun lengkap dengan lilinnya yang berbentuk angka 18.

"HAHAHAHA MUKA LO MASIH TEGANG AJA GA, NGGAK NYANGKA YA DAPET KEJUTAN KAYA GINI?!"
Tanya Cantika yang kini sudah tertawa terbahak-bahak, melihat hal itu, Arga menitikkan air mata yang sedari tadi ditahannya ketika mendengar kematian Rafa, ia menangkupkan wajahnya dengan kedua tangan, menyembunyikan tangisannya, "Anjir, anjir, anjir kalian bener-bener kelewatan! Ini gak lucu tau, lo Raf, hampir aja buat gue jantungan karena kabar bodoh yang kalian buat!"

"Hehe, gimana rencana kita? Bagus kan?"
Tanya Rafa sambil nyengir.
"Bagus apa, anjay, yang ada gue jantungan di hari ulang tahun gue sendiri!"
Protes Arga membuat semua teman-temannya tertawa.

"Udah-udah, sekarang tiup dulu lilinnya nih, pegel gue megangin kuenya."
Rafa menyodorkan kuenya mendekat ke arah Arga, "Jangan lupa, make wish."
Peringat Tio yang berada di belakang Arga.

Arga memejamkan matanya sebentar, lalu mulai meniup lilin berbentuk angka 18 tersebut.

"YEAY!!! SELAMAT ULANG TAHUN ARGA!!!"
Teriak kelima teman Arga kompak, mereka kemudian saling berpelukan.

"Gimana ga, akting nangis gue bagus kan? Udah cocok kan gue jadi aktris?"
Tanya Cantika ketika pelukan mereka sudah selesai, Arga mendengus lalu mencubit hidung Cantika kuat, "Sialan lo ya, pakek nangis beneran lagi, jadinya gue percaya. Jadi, kalian yang pada diemin gue satu harian ini di kelas itu juga masuk dalam rencana? Dan lo Can, pas lo marahin gue juga masuk dalam rencana?"

Terror✔️ [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang