Seorang lelaki tubuh tinggi menjadi perhatian hampir setiap siswi di kantin. Tak hanya tinggi, lelaki itu juga di karuniai wajah tampan nan-cool tak heran jika dia menjadi salah satu most wanted sekolahan.
"Wen Jia," ucap Zhen Yuan sembari mengangkat tangan nya.
Song Wen Jia, nama lelaki itu. Siswa idaman kebanyakan sisiwi di sekolahan namun sayang dari tahun pertama hingga tahun ketiga tak ada yang berhasil mendapatkan hatinya. Jangan kan hatinya, berbincang panjang lebar denganya saja susah. Yap, kekurangan dari seorang Wen Jia hanya satu hal. Dia terlalu jutek dan dingin terlebih kepada siswi yang mengilainya.
"Ada apa dengan wajah mu masih pagi sudah kusut begitu," ledek Zhen Yuan begitu sohibnya itu mendudukan diri ikut bergabung.
"Diam kau," Wen Jia berucap dingin.
"Ck, masih pagi kau sudah salah bicara." sambung Cheng Xin menertawakan Zhen Yuan yang baru saja kena semprot.
"Ada apa dengan mu?" lanjutnya bertanya pada Wen Jia.
"Tak ada."
"Bagaimana sebentar malam jadi kan?" tanya Xi Da langsung ke intinya yang lain pada ngangguk.
Mereka memang berencana tanding ps malam nanti tapi bukankah terlalu cepat menanyakanya di pagi hari.
Zhen Yuan noleh, merangkul Xi Da yang duduk di sampingnya. "Ya jadilah. Awas saja kalo kalian tidak datang," lanjutnya memperingati.
Keempatnya tengah asik ngobrol sampai terjadi kegaduhan menarik perhatian mereka.
"Kau itu kalau jalan hati-hati dong. Lihat ini akibat ulah mu almamater ku jadi kotor," ucap gadis bersurai hitam panjang, Clara. Almamaternya baru saja terpercik soft drinks cukup banyak.
"Hmm sorry," timpa gadis di hadapan Clara dengan ekspresi datar. Gadis bersurai sebahu lebih sedikit menjadi pelakunya.
"Apa sorry? Apa kau kira hanya dengan mengucap kata maaf almamater ku bisa langsung bersih," kata Clara sedikit berteriak.
Mata gadis di hadapanya itu masih saja sama, datar tanpa ekspresi. "Ck, seharusnya kau bersyukur aku meminta maaf pada mu."
"Aku tak butuh kata maaf mu, yang ku butuhkan sekarang kau pergi dan bersikan almamater ku."
"Tidak, kau kira aku babu mu."
"Bukanya anak buangan seperti mu memang pantas jadi babu untuk mengasilkan uang." Clara terkekeh sombong sekaligus meremehkan.
"Tapi sayang sekali aku tak akan melakukannya," ucap gadis dingin itu sembari mengambil beberapa langkah maju.
"YA! APA YANG KAU LAKUKAN!"
Setengah gelas soft drinks terjun bebas ke atas kepala Clara. Rambut hingga bahunya basah karna tumpahan soft drinks. Suasana kantin heboh seketika karnanya.
Gadis bermata hazel itu tersenyum puas lebih tepatnya, smirk. "Tak ada, hanya menyelesaikan apa yang harus ku lakukan. Buanglah sampah pada tempat nya," ucapnya kemudian berlalu begitu saja.
"Liat apa yang dia lakukan."
"Berani sekali dia."
"Apa dia gila."
Kurang lebih begitulah respon beberapa murid yang menyaksikan peristiwa itu.
"Wow, kau lihat dia baru saja menyiram Clara si ratu sekolah," kata si cerewet Zhen Yuan.
"Hebat... hebat..., tak heran jika banyak murid tak berani mencari masalah denganya." Kali ini Xi Da yang bersuara.
"Siapa dia?" tanya Wen Jia sembari memandangi punggung gadis itu yang semakin menjauh.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrow : SWJ✔
Fanfiction"Berlarilah, dengan berlari kau masih dapat mengejarnya." Renk : #10 in C-pop [19/03/25] #3 in tf家族 [19/02/25] #3 in Song Wenjia [19/02/25] Straight. Start : 08/27 End : 12/31 ©xcloser, 2018