Sorrow : SWJ✔

2. The Boy

Langit baru saja berubah menjadi gelap sebentar lagi malam akan datang. Orang - orang semakin ramai berlalu lalang, memenuhi terotoar. Begitu pula jalanan raya yang terlihat sudah cukup macet.

Mereka terdiri dari pegawai kantoran, mahasiswa, dan juga anak sekolahan hendak melangkah menuju rumah mereka. Satu satu nya tujuan saat merasa lelah ketika hari semakin gelap.

Berbanding terbalik dengan Sua, seorang gadis yang sedang duduk berdiam diri. Memandang keramaian di bawah kaki nya.

"Apa yang terjadi kalau lantai ubin itu di kotori dengan darah ku," ucap gadis itu. Bibirnya membentuk sudut senyum palsu.

Saat ini Sua sedang duduk manis pada pagar pembatas di salah satu gedung sepuluh lantai tengah perkotaan.

Gadis itu kembali berdecak. "Semua sama saja, sungguh membosankan."

Tubuh kurus nya beranjak bangkit, menginjakkan kakinya di selah selah pagar pembatas. Dipandangnya keramaian di bawah sana, bibirnya kembali membentuk senyum.

"Argh!" Ringis Sua sembari mengentu sudut bibirnya yang sedikit robek, terluka.

"Sudahlah akhiri saja semua ini. Toh lebih cepat aku mati akan lebih baik."

Sua hendak mengambil ancang ancang melompat dan

Bruk!!

Ujung kemeja merah kotak - kotak gadis itu di tarik kuat ke belakang hingga dia terjatuh mengahantam lantai rooftop.

"Auw!" Ringis Sua lagi sembari memegang bagian yang sakit.

Gadis itu menoleh menatap tajam seorang lelaki tinggi yang baru saja menarik kasar kemeja nya. Lelaki itu berdiri tegap di hadapan nya.

"Sakit tahu, apaan sih main tarik tarik," ucap Sua kesal.

Tak ada jawaban lelaki itu hanya menatap jengkel kemudian berlalau begitu saja.

"Hei kau berhenti aku sedang berbicara dengan mu." Teriak Sua namun lelaki itu tetap berjalan tak peduli.

"Hei, apa kau tuli aku memanggil mu."

"Yak!" teriak gadis itu kesal namun lelaki itu masih sama, tak peduli dan berakhir hilang di balik pintu.

"Ck, dasar awas saja kalo aku bertemu denganya lagi."

Tbc.