° Orang bilang, setelah hujan badai akan ada pelangi? Tapi yang ku rasakan, setelah hujan badai, muncul pelangi sementara dan hujan badai kembali.
Senang sekali rasanya jika berbicara dengan seseorang yang memiliki prinsip dan pemikiran yang sama. Kesenangan tersebut seperti yang Alda dan Dikta rasakan saat ini. Namun..
"Alda, lo ngapain berduaan di sini sama Dikta?" Suara seseorang yang tiba-tiba muncul berhasil memecah suasana positif yang semula berjalan baik di antara Alda dan Dikta.
"Kak Zafran!"
"Zafran!"
Ucap serempak Alda dan Dikta saat tahu bahwa seseorang yang datang tanpa diundang tersebut adalah Zafran.
"Al! Bisa kita ngobrol?" Pinta Zafran tanpa memedulikan Dikta yang menatapnya tak suka sedaritadi.
"Eee... tapi..." ragu-ragu Alda melirik Dikta yang masih berada di sebelahnya.
"Udah ayo...!" Tak mau menunggu lama Zafran pun segera menarik Alda hingga berdiri tegak di sampingnya, "Lo udah selesai kan ngobrol sama Alda?" Lanjut Zafran yang kali ini ditujukan kepada Dikta.
"Udah" Jawab santai Dikta seraya ikut berdiri, "Btw, udah jam 4 lebih nih, mendingan lo cepetan pulang Al. Takutnya orangtua lo cemas. Yaudah deh, gue balik duluan ya Al?" Meskipun perkataan Dikta ditujukan untuk Alda, namun lirikan matanya tersorot ke arah Zafran. Maka setelah mendapat anggukan dari Alda, Dikta pun tak berlama-lama lagi dan segera melenggang pergi.
"Sirik aja jadi orang" gumam pelan Zafran seraya duduk di kursi panjang yang semula diduduki Dikta. Namun melihat Alda yang masih berdiri dengan tatapan bingung membuat Zafran kembali bereaksi, "Al, duduk sini" ucapnya seraya menepuk-nepukkan tangannya pada kursi yang ia duduki di sebelahnya.
"Atau lo buru-buru mau pulang?" Mendengar pertanyaan Zafran yang sangat bertentangan dengan kenyataan membuat Alda dengan segera menggelengkan kepalanya. Karena faktanya Alda justru lebih senang berlama-lama di luar rumah. Hanya saja Alda yang sedikit anti sosial tidak tahu harus kemana jika berada di lingkungan luar rumah.
"Terus?"
"Kan tadi Kak Zafran sendiri yang nyuruh gue berdiri. Sekarang malah disuruh duduk lagi, jadi yang benar yang mana?" Pertanyaan polos Alda sontak membuat Zafran terbahak bebas.
"Alda... Alda... kenapa polos banget sih jadi orang? Yaudah sini duduk!"
Maka dengan wajah merah karena malu telah ditertawakan Zafran, Alda pun kembali duduk di posisinya semula.
"Lo itu ngegemesin banget sih...!!" Ucap Zafran seraya mencubit kedua pipi Alda lantaran terlalu gemas dengan tingkah polos gadis tersebut.
(Zafran Alda versi anime 😍)
"Aaww! Kak Zafran apaan sih! Sakit tau! Nyubitin pipi gue terus" Kesal Alda sambil mengusap-usap kedua pipinya kala berhasil menyingkirkan cubitan jahil tangan Zafran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️]
Teen FictionZafran Haikal Yoso, si ekstrovert tampan yang populer. Gitaris dalam sebuah band terkenal di sekolahnya bahkan di lingkungan luar pun banyak menyita perhatian kalangan muda. Hidupnya penuh warna, ia akan dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dala...