35. Sesuatu

347 41 0
                                    

Keesokan paginya sekitar pukul 09.35 Alda sudah bersiap dengan kemeja putih lengan seperempat dan rok batik selutut yang ia kenakan. Entah mengapa kali ini ia harus berpenampilan serapi dan sesopan mungkin, walau biasanya ia pun sudah berpenampilan sederhana.

Sekali lagi Alda bercermin seraya merapikan rambut lurus sebahunya yang digerai, memastikan bahwa semuanya sudah cukup baik. Setelahnya Alda segera memakai flat shoes hitam, menyelimuti kemejanya dengan cardigan rajut yang serasi dengan warna rok abu-abunya, dan yang terakhir mengalungkan mini bag hitam seraya berjalan keluar kamar.

Sesampainya di bawah Alda menemukan Ayahnya yang tengah serius membaca koran yang dibuka lebar-lebar. Ada perasaan senang mengetahui hal ini, karena itu berarti Ayahnya sedang libur kerja walau entah berapa hari atau bahkan hanya hari ini saja.

Bagaimanapun juga, ada perasaan khawatir saat melihat ayah tirinya bekerja begitu keras dari pagi hingga malam. Apalagi kebaikan Suryo padanya membuat Alda semakin respek dan berusaha untuk tidak membebankan pria itu.

"Yah?" Alda memanggil.

"Eh, sayang? Wah... mau kemana kamu? Kok udah rapih gini" tanya Suryo spontan seraya melipat korannya saat mengetahui kehadiran putri tirinya.

"Ee... iya Yah! Alda mauu.. main ke rumahnya Zafran. Boleh kan Yah?" ungkap Alda sedikit gugup.

"Ooh... jadi ceritanya mau main ke rumah camer nih?" goda Suryo tersenyum jahil.

"Ayah!! Enggak kok, cuma mau main biasa aja!" Alda berkelak salah tingkah.

"Iya iya, terserah kamu aja. Tapi pulangnya jangan malam-malam ya!"

"Iya Yah, makasih!"

Setelah itu Alda lantas beranjak ke dapur, membuka kulkas dan mengambil brownies buatannya tadi pagi. Ia sengaja membuat brownies choco karena kata Zafran Ibunya sangat menyukai kue tersebut. Untungnya Alda pintar memasak, apalagi membuat kue. Karena sejak kecil ia memang hobi membuat kue dan berkat ajaran ibunya.

Setelah memasukkan kue brownies tersebut ke dalam paper bag, Alda pun kembali ke ruang keluarga untuk berpamitan pada ayahnya.

"Yah, Alda tadi buat brownies, kalau ayah mau bisa ambil sendiri ya di kulkas" ucap Alda.

"Wah... udah lama nih ayah gak makan kue buatan kamu, yaudah nanti ayah habisin ya!"

Alda pun hanya tersenyum senang seraya menyalimi Suryo.

"Kamu gak minta antar Ayah?" tanya Suryo.

"Eh enggak usah Yah, Alda bisa naik motor kok! Ayah istirahat aja di rumah mumpung libur kerja. Nanti kalau Mama udah pulang, tolong ayah kasih tau ya kalau Alda ke rumah Zafran" pesan Alda karena Ibunya tengah pergi ke pasar bersama Bi Tarmi.

"Iya, nanti ayah kasih tau. Yaudah kamu hati-hati ya!"

"Iya Yah, assalamualaikum..."

"Wa'alaikumsalam..."

Setelah kepergian Alda beberapa detik dari rumah, tiba-tiba Gebby muncul dari dalam kamarnya seraya bergumam, "Ayah gimana sih, anaknya pacaran dibiarin mulu!"

Suryo pun lantas mendongak dan mendapati anaknya dengan wajah tertekuk.

"Emang Papa gak sadar apa kalau semenjak dia pacaran sama Zafran, dia jadi sering keluar rumah?" Gebby masih terus mempengaruhi Suryo seraya duduk di sofa sebelah ayahnya.

"Loh, Bagus dong kalau gitu! Karena semenjak Alda dekat dengan Zafran, dia jadi lebih terbuka, lebih ceria dan mau membuka diri dengan lingkungan luar!" balas Suryo.

Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang