18. SerioUS

538 57 0
                                    

Sabtu yang ditunggu akhirnya tiba juga. Entahlah siapa yang menunggu. Namun sesuai janji, tepat jam 8 pagi Zafran sudah berada di depan pagar rumah Alda.

Sementara Alda baru saja menuruni tangga dan menemui Bi Tarmi yang ada di dapur.

"Bi, Alda pamit ya? Alda mau nonton teman Alda main band" Serunya.

"Ooh... iya neng! Yaudah, neng Alda hati-hati!" Pesan Bi Tarmi.

"Iya Bi"

"Neng Alda udah pamit sama Nyonya? Kalau Tuan udah pergi ke kantor"

"Ee... enggak perlu bi. Sekarang aja Mama lagi sibuk di kamar Kak Gebby! Jadi, tolong Bibi aja yang ngasih tau, itupun kalau nanya, kalau enggak... Bibi gak usah kasih tau" jelas Alda dengan suara lemah.

Sementara Bi Tarmi tak sanggup menjawab perintah Alda selain dengan anggukan pasrah.

"Yaudah Bi, Assalammualaikum?"

"Waalaikumsalam"

Setelahnya Alda segera bergegas ke luar rumah. Berjalan sebentar melewati pekarangan rumah hingga sampai di depan pagar yang sudah dibukakan Pak Seno -Satpam rumah- terlebih dahulu.

"Hai Al?" Sapa Zafran setelah menyadari kehadiran Alda.

Sementara gadis yang di sapa nampak tak bergeming dengan tatapan yang membuat Zafran salah tingkah.

"Kenapa Kak Zafran keren banget hari ini? Ganteng lagi. Alda, kenapa baru sekarang lo sadar!" Batin Alda tanpa sadar.

Namun Alda sendiri tak dapat memungkiri jika penampilan Zafran kali ini benar-benar keren. Tak seperti biasanya yang ia temui dengan seragam bersih, rapi dan wangi, kali ini Zafran menggunakan kaos hitam yang tertera merk didadanya, dibalut jaket denim biru muda dan bercelana hitam sobek-sobek di daerah lututnya. Namun yang lebih membuat Alda terkejut adalah tindik hitam yang berada di telinga kanan Zafran. Rasanya Alda seperti melihat Zafran dengan sisi yang berbeda, "bener-bener keren" Puji Alda sekali lagi.

"Al? Lo gak apa-apa kan?" Tanya Zafran memastikan seraya menggoyang-goyangkan telapak tangannya di wajah Alda.

Alda yang baru tersadar pun segera mengerjap-ngerjapkan matanya seraya berkata, "Eh, ee... enggak-enggak! Gue gak kenapa-kenapa kok. Kak Zafran udah nunggu lama? Kok gak masuk aja sih?"

"Udah gak apa-apa, cuma sebentar ini. Yaudah, kita berangkat sekarang yuk?" Ajak Zafran yang segera diiyakan oleh Alda.

Tanpa menunggu lama lagi, mereka pun segera memasuki mobil dan mobil sedan hitam milik Zafran bergerak maju secara perlahan.

Beberada detik setelah mobil melaju, tugas Zafran adalah fokus menyetir, namun sesekali Zafran justru melirik Alda sambil senyum-senyum yang untung saja tidak diketahui gadis tersebut karena ia lebih memilih memandang ke luar jendela. Sial, Zafran cemburu pada pemandangan di luar jendela itu.

"Al?" Panggil Zafran yang tak betah dicueki.

"Iya?"

"Penampilan kita kok bisa samaan gini ya?" Ucap Zafran yang seketika membuat Alda menundukkan wajahnya, berusaha mencari persamaan yang dimaksud Zafran.

Alda pun akhirnya sadar jika ia memakai dress putih tulang yang dibalut rompi denim berwarna persis dengan jaket yang sekarang Zafran pakai. Tak hanya itu, sepatu converse hitam putih yang mereka kenakan pun terlihat serupa. Untung saja rambut Zafran tidak dikepang satu meminggir seperti rambut Alda.

"Kok bisa ya?" Tanya Alda heran dengan wajah yang terlihat masih tidak percaya.

"Jodoh kali!" Ceplos Zafran yang berhasil mengundang tatapan polos Alda.

Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang