° Tuhan memang adil. Ketika Tuhan mengambil sesuatu dariku, Tuhan akan menggantinya dengan sesuatu yang lain.
Dan kali ini Dini menjawabnya dengan anggukan seraya berkata, "Iya, hidup Alda udah rumit, dan harusnya gue ngebantu dia untuk keluar dari zona itu, bukannya malah nambah-nambahin."
"Rumit? Emang... serumit itu hidup Alda?" saat menanyakan itu entah mengapa ada kecemasan dalam diri Zafran.
"Kalau gue cerita ini ke lo, apa gue bisa percaya?" Tanya Dini dengan tatapan ragu.
"Gue sayang sama Alda. Apa itu cukup jadi bukti kalau gue bisa dipercaya?" Balas Zafran tanpa keraguan sedikitpun.
Sementara Dini terkejut mendengar pengakuan gamblang yang diucapkan Zafran padanya.
"Se--serius?"
"Gue gak pernah bercanda soal hati. Jadi gimana ceritanya?" Meski santai, namun Zafran mengucapkannya penuh kesungguhan.
"Hufttt..." Dini menghembuskan napas panjang seraya mengusap wajahnya dengan tisu sebelum kembali bercerita pada orang yang sudah dipercayainya itu.
"Sebenarnya... Alda itu introvert, semasa kecilnya dia selalu di-bully. Karena sifatnya yang lemah dan gak memiliki keberanian yang tinggi, semasa SD Alda selalu jadi korban bullying. Ditambah lagi, dulu orangtua Alda sering banget ke luar kota ngurusin kerjaan dan malah ninggalin Alda sama Bi Tarmi, asisten keluarga mereka. Dari sana juga Alda jadi kurang kasih sayang. Sampai saat dia kelas 6 SD akhirnya..." Dini menggantung kalimatnya, matanya mulai berkaca-kaca. Ia seperti membayangkan betapa kepedihan yang dirasakan Alda saat itu.
"Akhirnya apa Din?" Tanya Zafran lembut, seperti takut jika ia menyentuh sesuatu barang yang rapuh.
"Alda depresi, dan dia gak kuat untuk ngelanjutin hidupnya lagi. Di--dia... dia hampir mau bunuh diri" dan di detik ini Dini kembali menumpahkan air matanya mengingat Alda pada saat itu menceritakan semuanya dengan air mata yang terus bercucuran.
Sementara Zafran merasakan tubuhnya seperti terhempas kencang menatap dinding. Remuk, ia rasakan pada bagian dalam tubuhnya. Matanya pun mulai memerah mendengar semua fakta mengejutkan ini.
"Alda nekat minum obat-obatan dengan dosis tinggi tanpa aturan. Dia pingsan dan koma sampai beberapa hari. Tapi kemudian orangtua Alda sadar dan mereka menyesal karena udah sia-siain anak tunggal mereka."
"Tapi alhamdulillah, Allah masih belum ngizinin Alda ikut dengan-Nya. Alda bangun dari koma setelah dua minggu lebih gak sadarkan diri. Dan semenjak kejadian itu Alda baru nyeritain semua yang dialami ke orangtuanya setelah bertahun-tahun hanya dibiarkan terpendam karena merasa gak punya siapa-siapa untuk mengadu"
"Hasilnya... sampai saat ini Alda masih punya trauma sama masa lalunya itu, dia jadi sulit dekat sama orang baru, bahkan dia juga jadi menarik diri dari kehidupan sosial" akhir Dini dalam ceritanya.
Tanpa sadar Zafran sudah menitihkan air mata mendengar apa yang diceritakan Dini. Namun buru-buru ia mengusapnya dan menyisakan mata merah yang kentara.
"Kalau gitu, lo jangan tinggalin Alda ya! Karena cuma lo orang terpercaya dia, bahkan gue yakin cuma lo satu-satunya orang yang Alda ceritain tentang masa lalunya itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️]
Teen FictionZafran Haikal Yoso, si ekstrovert tampan yang populer. Gitaris dalam sebuah band terkenal di sekolahnya bahkan di lingkungan luar pun banyak menyita perhatian kalangan muda. Hidupnya penuh warna, ia akan dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dala...