42. Usai

504 31 4
                                    

° Kesenangan bisa berubah menjadi kesedihan di detik berikutnya. Terlihat tak masuk akal, namun itu nyata.

Sudah setahun berlalu, rasanya semua yang ada di kehidupan Alda berputar begitu cepat. Namun dalam setahun itu ada banyak pertanyaan-pertanyaan yang tak pernah Alda dapatkan jawabannya hingga saat ini.

Dengan diantar oleh kedua orangtuanya, Gebby, Lucy, dan suami kakaknya itu Alda sampai di stasiun.

Ngomong-ngomong, akhirnya Gebby bisa mendapatkan kebahagiaannya. Setelah dulu pacarnya kabur dengan ketidakbertanggungjawabannya, Soni dengan segenap hati bersedia menjadi calon suaminya.

Mulanya Gebby terkejut bukan main, ia merasa semua ini seperti terlalu tiba-tiba. Sampai kemudian Soni mengaku bahwa ia sudah memendam rasa pada sahabatnya itu sejak lama.

Butuh waktu berminggu-minggu untuk Gebby menyadari perasaan dalam dirinya, sampai akhirnya perempuan itu sadar bahwa memang Soni lah laki-laki yang selalu ada di sampingnya, yang selalu berusaha membuatnya bahagia, dan Gebby percaya Soni adalah laki-laki yang Tuhan kirimkan untuk dirinya.

Maka Gebby bersedia menikah dengan Soni.

Hingga 7 bulan setelah pernikahan mereka, Lucy lahir ke dunia. Bayi kecil paling cantik dan paling menggemaskan yang pernah Alda lihat.

Jika seperti ini, Alda jadi agak berat hati untuk meninggalkan Jakarta.

Ngomong-ngomong lagi, saat ini Gebby masih harus menyelesaikan pendidikan strata satunya yang masih satu semester lagi. Maklum, dulu Gebby harus mengambil cuti satu semester karena perutnya sudah membesar.

Sedangkan Soni sendiri yang satu tahun di atas Gebby sudah lulus setahun yang lalu dan saat ini sudah memiliki pekerjaan mapan di salah satu perusahaan berkat kecerdasan yang dimilikinya. Ah, betapa bangganya Gebby memiliki suami sesempurna itu.

Setelah menciumi Lucy beberapa kali, Alda terkesiap mendengar sapaan yang tak asing lagi di telinganya.

Akhirnya Dini sampai juga di stasiun dengan diantar oleh mamanya.

Tak mau tertinggal kereta, baik Alda dan Dini pun segera berpamitan pada keluarganya masing-masing.

Selanjutnya mereka check in dan menunggu kereta datang dalam sepuluh menit kemudian.

Saat keduanya sudah duduk bersebelahan di gerbong nomor 3, Alda merasakan seolah-olah jiwanya terlempar kembali pada masa-masa setahun yang lalu.

Dimana ia bercanda tawa dengan ketujuh teman-temannya persis di kereta seperti ini dan dengan tujuan tempat yang sama pula, Yogyakarta.

Mengingat kejadian tersebut membuat kepala Alda terasa agak pening. Namun ia sangat bersyukur karena semua ingatannya sudah berhasil pulih kembali.

⇦⇦⇦

Setelah sebulan lamanya Alda terlelap dari tidur panjangnya, ia kembali bangun pukul sembilan siang.

Lalu yang pertama kali Alda lihat adalah senyum takjub di wajah ibunya, kemudian disusul wajah sumringah lainnya seperti Gebby dan Dini.

"Sayang, alhamdulillah kamu udah sadar nak?" tanya ibunya tak sabaran.

"A-aku di-dima-na?" tanya balik Alda dengan suara serak dan tercekat.

Maka Gebby buru-buru meraih segelas air dan memasukkan sedotan ke dalamnya. Alda pun menyedot air mineral tersebut cukup banyak.

Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang