° Kadang, cinta artinya merelakan. Rela melihatmu bahagia dengan yang lain, dan membiasakan hati mengikhlaskan.
Hal lain yang membuat Zafran tersentuh adalah ketika melihat seseorang berbahagia karenanya.
Kali ini anak laki-laki dengan remote control di tangannya tengah asyik bermain mobil-mobilan seraya berseru ceria membuat satu alasan itu untuk Zafran.
"Saka..."
Maka anak laki-laki yang dipanggil Zafran pun menoleh seraya berkata "Ada apa Mas?"
"Sini, mainnya dilanjut nanti lagi" perintah Zafran yang otomatis membuat bocah berumur 10 tahun itu lantas mengambil mobil-mobilannya dan beranjak menghampiri Zafran yang tengah duduk di kursi taman.
Ya, sepulang sekolah tadi Zafran langsung berkunjung ke rumah nek Surani. Namun ternyata rumah mereka sepi, maka Zafran pikir Nek Surani dan Saka masih menjajakan gorengannya sementara Kek Rajan masih berada di sawah.
Tanpa tunggu lama Zafran pun kembali mengemudikan motornya menuju tempat pertama mereka bertemu. Namun lagi-lagi mereka tidak di sana, sampai akhirnya Zafran menemukan Nek Surani dan Saka tengah menjajakan gorengannya di sebuah taman yang tak jauh dari tempat pencarian sebelumnya yaitu di depan sebuah mini market.
Setelah sedikit berbincang tentang mengapa mereka pindah lokasi jualan dan nek Surani menjawab bahwa Saka takut dan tidak mau di sana lagi, Zafran pun hanya mengangguk paham. Mungkin tempat ini jauh lebih baik.
Selanjutnya Zafran meminta izin pada Nek Surani untuk mengajak Saka jalan-jalan di sekitar taman ini, nek Surani pun mengizinkan sementara ia masih melanjutkan jualannya.
Maka di sinilah saat ini, Zafran membelikan Saka mobil-mobilan remote dan Saka senang.
"Gimana? Suka gak sama mobil-mobilannya?" Tanya Zafran setelah Saka duduk di sampingnya.
"Suka banget Mas, makasih ya Mas?"
"Iya, pokoknya kalau Saka pengin sesuatu, bilang aja sama Mas. InshaAllah Mas bakal kabulin apa yang Saka mau selagi Mas sanggup" seru Zafran yang dijawab anggukkan semangat dari Saka.
"Kalau gitu kamu tunggu di sini bentar ya, Mas mau beli sesuatu" ucap Zafran setelahnya.
"Oke!"
Tak beberapa lama kemudian Zafran kembali dengan membawa dua cup es krim pada masing-masing tangannya.
"Nih, Mas Zafran beliin es krim buat Saka" ucap Zafran seraya menyerahkan satu es krim dari tangan kanannya.
"Wah... makasih Mas" seru Saka senang.
"Iya, yaudah dimakan"
"Eem... enak Mas"
Mendengar celethukan Saka yang bsgitu polos membuat hati Zafran tersentuh dengan sendirinya."Oh iya Mas, Mbak Alda kemana? kemarin Mas Zafran bilang, katanya kalau mau ketemu Saka, Mas Zafran pasti bakalan sama Mbak Alda" tanya Saka tiba-tiba membuat Zafran hampir saja tersedak.
"Eee... mbak Aldanya... lagi sibuk Saka. Maafin Mas Zafran ya karena gak nepatin janji. Tapi Saka gak usah sedih, kalau nanti Mbak Alda tugasnya udah beres, pasti dia bakal nemuin Saka kok" Alibi Zafran semata-mata hanya untuk menyenangkan Saka.
Sementara dirinya sendiri justru tenggelam pada kejadian beberapa bulan yang lalu dengan situasi yang sama. Dimana Zafran mengajak Alda ke sebuah taman di dekat rumahnya dengan berjalan kaki, kemudian duduk di salah satu kursi taman sambil menikmati es krim seperti saat ini. Sungguh, Zafran merindukan momen itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ekstrovert & Introvert [SELESAI✔️]
Teen FictionZafran Haikal Yoso, si ekstrovert tampan yang populer. Gitaris dalam sebuah band terkenal di sekolahnya bahkan di lingkungan luar pun banyak menyita perhatian kalangan muda. Hidupnya penuh warna, ia akan dengan mudah mengungkapkan apa yang ada dala...