14

981 183 13
                                    

«—»

"Apa rencanamu setelah ini?" tanya Jiyong pada gadis yang duduk di hadapannya— Kiko.

"Menyiapkan kamar untuk tamu mu?"

"Ayo keluar, aku ingin membeli beberapa pakaian, aku akan mentraktirmu," lanjut Jiyong yang kemudian bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangannya untuk membantu Kiko berdiri.

"Pakaian? Untukku atau untuk Lisa?"

"Aku bilang aku akan mentraktirmu,"

"Setelah aku memilihkan beberapa pakaian untuk Lisa? Kau akan mentraktirku setelah aku melakukannya?"

"Kau tahu... Aku tidak ahli untuk menyenangkan hati seorang wanita," jawab Jiyong. "Aku perlu bantuanmu,"

"Kenapa kau tidak mengajaknya pergi saja? Agar dia bisa memilih sendiri pakaiannya dan... aku tidak pernah melihat kalian berdua pergi berjalan-jalan bersama,"

"Tsk... kau pikir aku tidak ingin melakukannya?" balas Jiyong yang kemudian kembali duduk di hadapan Kiko. Jiyong rasa pembicaraan mereka kali ini tidak akan berakhir begitu saja. Kiko terlihat sangat kesal dan Jiyong rasa, mereka tidak akan pergi membeli pakaian hari ini. "Aku ingin mengajaknya berjalan-jalan, membeli pakaian dengannya, menggandeng tangannya-"

"Kau benar-benar pengecut tuan Jiyong, seorang ahli pedang berbicara dengan pedangnya, bukan dengan mulutnya, kau hanya beralasan-"

"Kau tahu ada berapa banyak orang yang tidak menyukaiku? 1 keluarga? 2 keluarga? Aku yakin seluruh isi Joseon membenciku. Aku sudah membunuh suami seseorang, aku sudah membunuh anak seseorang, aku sudah membunuh orangtua seseorang, aku sudah membunuh kekasih seseorang. Kau pikir ada berapa banyak orang yang ingin membunuhku?"

"Mereka tidak bisa melakukannya, kau akan membunuh mereka lebih dulu sebelum mereka membunuhmu,"

Ya, ucapan Kiko benar. Jiyong tidak akan segan membunuh seseorang yang membuatnya kesal. Tapi bagaimana dengan Lisa? Bagaimana kalau orang-orang sampai tahu hubungan mereka jauh lebih dalam dibanding tuan dan bawahannya? Ada banyak gadis yang tinggal di bar milik Jiyong, ada banyak pelacur cantik disana, ada banyak pelayan. Karena itu, bar menjadi tempat paling aman untuk menyembunyikan Lisa.

Mengelabui semua orang yang membencinya dengan menaruh bunganya disekitar bunga-bunga lain.

Jiyong tidak pernah mengurung Lisa dalam barnya. Jiyong mengizinkan Lisa untuk berpergian— kalau Lisa mau. Hanya saja, Jiyong selalu menghindari interaksi yang sebenarnya Lisa inginkan. Semua interaksi yang G Dragon tawarkan pada Lisa, adalah interaksi yang Tuan Jiyong si ahli pedang selalu hindari.

"Bagaimana kalau tamu itu merebutnya darimu? Apa yang akan kau lakukan? Membunuhnya?" tanya Kiko sembari melemparkan tatapan sinisnya pada Jiyong. "Kau akan jadi seperti tuan muda Taeyong yang harus melepaskan nona Jisoo untuk Kapten Seungri,"

"Aku akan memikirkannya nanti," jawab Jiyong yang sekarang terlihat dan terdengar kesal. "Dan asal kau tahu, Lisa seorang yang sangat setia,"

"Dan asal kau tahu juga Tuan, cintanya untukmu bisa habis kalau kau terus mengabaikannya,"

Jiyong akan membalas ucapan Kiko, namun pintu kamar Kiko yang di ketuk menginterupsinya. Seorang gadis pelayan yang bekerja untuk Kiko datang untuk mengantarkan sebuah pesan.

"Lisa sudah membuat keputusan," ucap Jiyong sembari memberikan kertas yang baru saja di bacanya pada Kiko. "Dia pasti terluka lagi,"

"Aku selalu penasaran bagaimana Lisa bisa membuat orang-orang seperti ini mengaku," jawab Kiko setelah membaca kertas itu. "Ku pikir dia hanya mencuri dua kali,"

Cardiac ArrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang