16

1K 178 6
                                    

«—»

Lisa berjalan sendirian dalam cahaya redup dari beberapa lampu jalan yang baru di pasang beberapa hari lalu. Tidak ada banyak orang di jalanan, malam sudah larut dan sebagian orang sudah pergi tidur dibawah selimut masing-masing. G Dragon bersikeras untuk mengantarnya pulang, namun ia berbohong dengan bilang kalau Jiyong sudah mengirim tandu untuk menjemputnya.

Lisa baru benar-benar bisa meninggalkan hotel itu ketika seorang anak buah Jiyong berdiri di depan hotel dan Minhyuk datang untuk menjaga G Dragon. Tidak ada orang lain yang bisa Lisa percayai untuk menjaga G Dragon dari Jiyong yang ingin membunuh pria itu. Walaupun Lisa yakin kalau Jiyong pasti sedang minum-minum di barnya sekarang dan tidak akan ingat dengan keinginannya membunuh G Dragon.

Rasa kecewa sempat menjalar dalam dadanya, karena Jiyong benar-benar tidak menjemputnya. Namun, ia menolak tawaran anak buah Jiyong yang ingin mengantarnya dan memutuskan untuk berjalan sendirian sampai ada langkah lain yang mengikuti dibelakangnya.

Tidak ada suara apapun selain suara dua langkah kaki dan desiran angin malam yang menerpa tubuh. Lisa tidak menoleh walaupun ia tahu kalau ada orang lain dibelakangnya dan Jiyong juga sama sekali tidak bersuara untuk memberitahu gadis di depannya kalau ia ada di sana.

Deru nafas masing-masing bersatu dengan suara angin yang berhembus. Malam terasa lebih hangat dari biasanya dan Lisa memperlambat langkahnya untuk menikmati setiap sentuhan angin hangat itu di pipinya. Salahkah ia? Karena sempat marah pada Jiyong tadi?

Salahkah ia? Karena tidak bisa membedakan Jiyong dan G Dragon dan menginginkan keduanya?

Salahkah ia? Karena menginginkan perhatian G Dragon namun tidak bisa melepaskan Jiyong?

Salahkah ia? Karena berharap Jiyong bisa memberinya perhatian seperti G Dragon dan membayangkan Jiyong di setiap perhatian yang G Dragon berikan padanya?

Satu persatu rasa bersalah muncul dalam kepalanya, kemudian menyesakan dadanya. Rasa bersalah pada Jiyong, karena terus menginginkan lebih dan lebih. Rasa bersalah pada G Dragon, karena terus melihat Jiyong dalam sosoknya.

Kalau saja ia tidak tersesat ke 2018 dan mendapatkan banyak perhatian dari G Dragon, ia tidak akan meragukan perasaan Jiyong untuknya. Ia tidak akan membandingkan G Dragon dan Jiyong. Kalau saja mereka tidak punya visual yang sama, mungkin akan lebih mudah bagi Lisa untuk memilih yang paling tampan, atau paling tinggi.

Sudah lewat tengah malam ketika Lisa tiba di bar, ia mengambil jalan memutar untuk menenangkan dirinya sendiri dan masuk kedalam bar melalui pintu belakang. Sayangnya, ia tidak merasa semakin tenang dan justru merasa semakin buruk ketika sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Aku melakukannya karena takut kau akan pergi bersamanya dan meninggalkanku lagi," ucap Jiyong, sebagai pengganti kata maaf yang seharusnya ia ucapkan lebih dulu. Keadaan ruangan itu masih sangat gelap karena Lisa yang baru saja datang belum sempat menyalakan lampu minyaknya.

"Harus ku apakan ruangan ini kalau kau pergi? Menguncinya? Atau menyewakannya? Dan dimana aku harus tidur kalau kau membuangku? Tempat latihan? Terlalu dingin disana,"

Lisa akan berbalik, namun lengan kuat Jiyong menahan gerak tubuhnya. Tidak mengizinkan Lisa untuk berbalik dan melihatnya. Walaupun ruangan itu pasti sudah cukup gelap untuk menghalangi Lisa melihat wajahnya.

"Aku tidak pernah begini karena tidak pernah merasa terancam seperti ini sebelumnya. Aku tidak pernah gagal membunuh seseorang selama ini, tapi apa kau tahu? Kalau aku sangat ingin membunuhnya dan benar-benar punya alasan untuk melakukan itu, aku berusaha menahannya, untukmu, tapi sore tadi aku benar-benar merasa harus membunuhnya, sebelum dia berfikir kalau dia bisa merebutmu dariku. Kau pikir aku tidak tahu? Kalau sikap baiknya padamu membuatmu berfikir aku tidak mencintaimu? Membuatmu berharap aku akan melakukan hal yang sama padamu, karena itu aku merasa terancam sekarang,"

Cardiac ArrestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang