«—»
G Dragon berjalan di sekitaran bar, Lisa juga berjalan di sebelahnya, namun tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka. Hanya suara angin yang mengisi setiap titik keheningan disana.
"Kemana pria berengsek itu?" tanya G Dragon, memulai pembicaraan diantara mereka. Kini G Dragon memakai sebuah celana dan mantel wol serta kemeja putih seperti yang dipakai semua orang Amerika disana. Terlihat klasik dan elegan sekaligus pada tubuhnya yang kurus.
Pergi bekerja.
Tulis Lisa di atas selembar kertas yang dibawanya. Tangan kanannya memegang setumpuk kertas seukuran kartu dan tangan kirinya memegang sebuah pena yang ia bawa dari 2018, pena yang tidak sengaja berada di saku gaun selutut yang dipakainya saat kembali kemarin.
"Apa pekerjaannya? Selain membunuh dan... kurasa dia tidak mengurus bar ini?"
Menjaga Glory Hotel dan tamu-tamunya.
"Menjaga? Atau membunuh lalu mengencani pemilik hotelnya?" tanya G Dragon yang kemudian menghalangi langkah Lisa dengan berdiri di hadapannya. "Kau benar-benar hidup seperti ini? Selama ini? Membiarkannya melakukan semua yang diinginkannya sementara kau terkurung disini?"
Aku tidak terkurung, oppa.
"Lalu kenapa kau selalu berada disini? Kau suka berjalan-jalan, kau suka bersenang-senang, apa diam disini membuatmu senang?"
Aku bekerja disini, oppa.
"Tidak bisakah kau meninggalkannya saja? Kita bisa kembali ke rumahku, kau bisa tinggal dan bersenang-senang disana,"
Tuan Jiyong membutuhkanku disini.
"Untuk apa? Menjaga bar ini? Ayolah Lisa... sudah ada banyak orang disini, dia tidak membutuhkanmu, dia hanya ingin menahanmu disini sementara dia bersenang-senang dengan gadis lain di hotel, dia... benar-benar berengsek, aku benci mengakuinya karena wajah kami terlihat mirip tapi, dia pria berengsek sungguhan," oceh G Dragon tanpa menyadari kalau ada seorang yang mendengar mereka. Mendengar ucapan G Dragon, karena Lisa sama sekali tidak bicara.
"Apa yang kau tahu tentang pria berengsek? Sialan," protes Jiyong yang baru saja datang dan melihat wanitanya sedang berjalan-jalan bersama si tamu tak di undang.
"Kenapa dia selalu muncul dan merusak suasana," protes G Dragon tanpa tahu kalau Jiyong bisa saja membunuhnya saat itu juga. Jiyong memakai ibu jarinya untuk mengeluarkan pedangnya, membuat suara dentingan metal yang menyakiti telinga. Lisa menatap tajam pada Jiyong, tanpa mengatakan apapun membuat Jiyong mendesah kesal kemudian memasukan kembali pedangnya kedalam tempatnya.
"Nona Jisoo dan tuan muda Taeyong membatalkan perjodohan mereka, aku datang untuk memberitahumu kalau malam ini Tuan muda akan datang,"
Apa kapten Seungri juga akan datang?
Tulis Lisa yang kemudian memberikan selembar kertanya pada Jiyong.
"Kurasa begitu, aku benar-benar benci melihatnya disini, tidak bisakah kita menyuruhnya pergi saja? Dia bisa tinggal di rumah masker hitam atau aku bisa meminta seseorang mencarikannya tempat tinggal yang jauh dari pandanganku,"
Bisa meminta Nona Kiko memberinya sebuah kamar yang nyaman? Dia sudah menolongku, ku mohon.
"Di Glory Hotel? Kau mau aku melihatnya setiap kali bekerja? Ayolah... itu lebih buruk dibanding membuatnya tinggal disini,"
Tuan bisa tetap disini untuk sementara, tidak perlu datang ke Glory Hotel sampai aku menemukan cara untuk memulangkannya.
"Harus begitu?" tanya Jiyong sekali lagi dan Lisa mengangguk lembut. Bolehkah dia memanfaatkan pria yang sudah membantunya untuk menjauhkan tuannya dari si pemilik hotel? Lisa harap ia tidak membuat pilihan yang salah. "Baiklah, baiklah kalau itu maumu, aku akan mengusahakannya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cardiac Arrest
FanfictionApa yang terjadi ketika jantungmu berhenti? Mati? Ku harap milikku juga begitu.