«—»
Sesuai rencana yang sebelumnya telah disusun. G Dragon yang dengan sedikit terpaksa ikut serta dalam rencana itu kini tengah berjudi dengan beberapa gadis. Berniat menghasut istri sang Mentri Luar Negri untuk mengambil lebih banyak uang suaminya dan tanpa sadar membuat suaminya marah.
Sementara Lisa harus menahan Mentri Luar Negri di barnya, mencoba membuatnya mabuk, Kiko akan pergi menemui Mentri Pertahanan.
Kapten Seungri akan bersiap di sebuah bukit dekat rumah si Mentri Luar Negri, mencari tempat paling aman untuk menembak dan membuat keadaan rumah itu semakin riuh serta memberi kode untuk Kiko, sementara Jiyong harus bersembunyi di belakang rumah yang luas itu untuk nanti memasukan surat berharga Joseon.
Sebelumnya, Jiyong mencari surat milik Logan itu atas perintah Mentri Luar Negri yang ingin menjual Joseon. Lisa mengetahuinya, tentu saja karena Jiyong sudah bercerita padanya jauh sebelum Logan di temukan tewas, jauh sebelum Lisa tersesat di dunia G Dragon yang penuh gemerlap bintang.
Jiyong sempat bimbang, ikut andil dalam menjual Joseon dan memperkuat dirinya sendiri, atau menuruti permintaan Lisa.
Jiyong sempat bimbang, menaruh surat itu di rumah Mentri Luar Negri seperti rencana, atau meninggalkan tempat itu sekarang juga dan menyimpan surat perjanjian pinjaman itu untuk dirinya sendiri.
Sayangnya, tidak seperti rencana. Seusai mengecek tempat yang akan jadi tempat persembunyiannya, Jiyong memutuskan menyimpan surat itu untuk dirinya sendiri. Hampir disaat yang bersamaan, Jiyong memutuskan untuk mencuri surat itu dan kembali ke barnya— berniat menjemput Lisa— sementara Lisa justru pergi menemui G Dragon di Glory Hotel. Menemui pria yang sedang melakukan langkah pertama mereka.
G Dragon mengedipkan sebelah matanya ketika melihat Lisa datang dan duduk di salah satu meja restoran hotel— di sebelah meja G Dragon. Sebuah tas yang terlihat penuh dengan uang ada di sebelah kaki salah seorang gadis yang bermain dengan G Dragon— target mereka.
Wanita yang jadi target mereka itu terlihat risau karena tidak kunjung menang dalam permainan mereka. Membuat Lisa menaikan sebelah alisnya, karena sedikit tidak percaya kalau G Dragon ternyata ahli dalam berjudi.
"Wanita itu pergi untuk mengambil lebih banyak uang lagi, sudah yang kedua kalinya dia pulang hari ini," lapor G Dragon pada gadis yang baru saja mengekorinya untuk masuk kedalam kamar 302.
"Terimakasih," ucap Lisa dengan gerak mulutnya. Disusul anggukan G Dragon yang kemudian duduk di atas salah satu sofa single.
"Sama-sama... tapi apa kau baik-baik saja? Kau tidak terlihat sehat,"
Aku sangat khawatir.
Tulis Lisa di kertasnya yang kemudian ia ulurkan pada Jiyong— sebelum ia ikut duduk di sofa single lainnya.
"Kenapa? Apa yang akan terjadi kalau rencana ini gagal? Joseon akan hancur?"
Gagal atau berhasil, beberapa orang mungkin akan tewas. Dan aku khawatir, seseorang akan berhianat.
"Kau bisa menebak kalau akan ada yang berhianat?" tanya G Dragon disusul anggukan kecil dari Lisa. "Siapa? Pemilik hotel? Atau seseorang mirip Seungri Big Bang itu?"
"Jiyong," ucap Lisa, yang tentunya tanpa membuat suara apapun.
"Kurasa dia tidak akan berani, dia mencintaimu," balas G Dragon, membuat Lisa menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. "Aku tahu, kalian sudah lama menikah dan pria itu selalu berusaha melindungimu. Kau tidak perlu khawatir, kurasa dia tidak akan sanggup mengecewakanmu. Aku masih membencinya, aku masih berharap kau mau datang padaku, tapi... aku tidak ingin membahayakanmu dan kurasa, pria itu lebih kuat untuk melindungimu, dibanding aku,"
Aku tidak ingin di lindungi olehnya, atau olehmu, oppa. Aku bisa melindungi diriku sendiri dan aku akan melindungi diriku sendiri.
G Dragon ingin berjalan-jalan, disekitaran hotel. Ia belum sempat menikmati jalan-jalan ramai disana dan mengajak Lisa untuk menemaninya. Setidaknya, walaupun tidak ada kemungkinan Lisa akan memilihnya, G Dragon ingin berjalan-jalan dengannya.
"Aku suka makanan disini," ucap G Dragon sembari berjalan di samping Lisa. "Aku suka jalan-jalan sepi disini, tidak ada suara mobil, klakson, benar-benar tenang dan aku menyukainya. Dan aku suka melihat kenyataan dari sini. Tapi kenyataan kalau sejak awal Taeyong tidak ditakdirkan untuk Jisoo membuatku merasa apa mungkin takdir bisa berubah? Aku senang karena baik disini ataupun di 2018, Jisoo dan Seungri tetap bersama. Walaupun ada banyak kesulitan di hubungan mereka. Dan aku senang kalau ternyata Taeyong selalu menyanyangi Jisoo. Semalam aku berfikir, ah... Taeyong yang tidak pernah di takdirkan bersama dengan Jisoo pada akhirnya mendapat sedikit bantuan dari Tuhan, pada akhirnya, ia bereinkarnasi menjadi kakak Jisoo,"
Lisa tersenyum, kemudian mengangguk dan mulai menulis.
Tuhan sudah menyiapkan pasangan untuk semua ciptaannya, bukan begitu?
"Sejak awal, mungkin sejak Seungri dan Jisoo di ciptakan, mereka memang sudah menjadi pasangan. Lalu apa menurutmu Taeyong akan menemukan pasangannya?" tanya G Dragon dan tentu saja Lisa mengangguk.
Tentu saja, nanti.
"Kuharap tidak akan lama... Aku juga menyukai kopi dan beer disini, rasanya masih sangat... alami? Lalu musik... aku merindukan musikku tapi musik klasik yang di putar disini, juga sangat menyenangkan untuk di dengarkan,"
Syukurlah.
"Lalu... kau pasti sudah tahu, kalau aku menyukaimu," ucap G Dragon menghentikan langkah Lisa. Lisa tidak menyangka akan mendengar ucapan seperti itu. Terlalu mengejutkan sekaligus terlalu tiba-tiba— walaupun Lisa tahu, ia akan mengdengarnya suatu saat nanti.
"Tidak perlu memberiku jawaban. Aku mengerti. Kau mencintai Jiyong. Semua gadis yang mengenalnya, pasti akan jatuh cinta padanya. Aku tahu. Dia dingin dan hangat disaat yang hampir bersamaan, dia seperti tokoh utama pria dalam drama yang selalu di sukai para wanita. Tokoh yang tidak akan mungkin kau temukan di 2018. Aku tahu, apa yang akan kau katakan. Karena itu jangan mengatakannya. Aku mengatakan perasaanku bukan karena aku sudah siap mendengar jawabanmu, aku hanya merasa... mungkin tidak akan ada waktu lagi,"
Lisa akan membalasnya, gadis itu kembali mengangkat penanya untuk menulis apa yang ingin di katakannya, namun suara letupan sebuah senapan mengejutkan seisi pasar yang tengah mereka lalui.
Jiyong berada disana, terjatuh keatas tanah setelah peluru dari senapan itu mengenai kakinya.
Lisa mengadarkan pandangannya kemudian berlari menghampiri Jiyong. Tentu Lisa terkejut, sekaligus takut sesuatu yang buruk terjadi pada Jiyong. Namun rasa khawatirnya berubah menjadi rasa marah ketika semua orang sibuk berteriak dan bersembunyi, serta G Dragon yang sibuk meminta seseorang memanggilkan bantuan. Rasa khawatir Lisa berubah menjadi rasa marah ketika melihat lubang bekas peluru di kaki Jiyong.
"Tuan berhianat?" tanya Lisa tanpa mengekuarkan suaranya. Saat itu, di tengah keriuhan itu, Lisa dan Jiyong seakan berada dalam dunia mereka sendiri, berada dalam dunia dimana luka tempak Jiyong tidak berarti, berada dalam dunia dimana suara riuh tidak terdengar dan hanya gerak bibir masing-masing yang dapat dimengerti.
"Aku tidak bisa melakukannya, Mentri Liar Negri itu ayah Kiko," ucap Jiyong sembari menyentuh pedangnya. Meremas pedangnya, dengan sebelah tangannya sembari menatap Lisa dengan lembut, walaupun Lisa memberinya tatapan marah. "Maafkan aku," lanjut Jiyong yang kemudian menarik pedang panjangnya dan menikam jantung Lisa dengan pedang itu. Keadaan semakin riuh, G Dragon tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, sementara Jiyong menarik kembali pedangnya kemudian mendorong Lisa hingga gadis sekarat itu jatuh menimpa G Dragon yang ada di sebelahnya.
Dan ketika G Dragon berniat melupakan keinginannya, Jiyong justru melempar gadis itu padanya.
«—»
Abis ini epilog.
Yang nanya kenapa ceritanya hilang, aku baru dapet pesan dari wattpad, katanya cerita yang di private mau di unpublish sama dia. Dan bisa di publish lagi kalau sudah 'ga di private' lalu karena aku belum sempet nge unprivate, jadi ceritanya masih ke unpublish.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cardiac Arrest
FanfictionApa yang terjadi ketika jantungmu berhenti? Mati? Ku harap milikku juga begitu.