«-»
"Aku hidup dengan banyak ahli pedang, tentu saja aku harus bisa memakai pedang agar bisa hidup bersama mereka. Kemudian aku ikut pergi ke Joseon dimana seorang Jepang, tidak banyak di terima disana, orang-orang datang dan pergi untuk berkelahi, jadi aku pun harus bisa berkelahi, agar bisa melindungi diriku sendiri. Kemudian tuanku membuka sebuah bar di tengah pemukiman para warga asing di Joseon, ada banyak orang Barat dan Eropa bersenjata yang keluar masuk bar, jadi aku juga perlu belajar memakai senjata, setidaknya aku bisa mengancam orang-orang yang ingin menggangguku dengan sebuah senjata,"
"Kalau kau memang sehebat itu, bukankah seharusnya kau tidak terluka?"
"Aku perlu terluka untuk menjadi hebat? Bagaimana denganmu oppa, apa yang kau lakukan untuk bertahan hidup? Selain mengarang lagu dan bernyanyi tentu saja," tanya Lisa setelah seorang pelayan datang mengantarkan es krim yang Lisa minta. Ditengah sibuknya memilih pakaian, Lisa melihat seorang anak kecil yang menikmati es krim diatas keretanya dan Lisa menginginkan es krim itu.
"Aku membuka sebuah cafe dan toko pakaian baru-baru ini. Dulu aku pernah membuka sebuah toko pakaian, tapi tidak berjalan dengan lancar. Kurasa, satu-satunya yang berjalan lancar hanya mengarang lagu. Kurasa hanya itu satu-satunya hal yang ku kuasai dengan baik dan... mengarang lagu juga sudah cukup untuk bertahan hidup,"
"Pasti sulit," jawab Lisa sembari mencicipi es krimnya. "Karena aku tidak bisa melakukannya,"
"Ne? Biasanya bukan begitu tanggapan yang ku dengar,"
"Lalu? Apa aku salah bicara?"
"Tidak, hanya saja... orang-orang yang tahu kalau aku hanya mengarang lagu untuk bertahan hidup, menganggap aku sangat beruntung, menganggap hidupku sangat mudah karena... kau tahu? Kau bisa mengarang lagu dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun. Mereka bilang, ya! Jiyong-ah, kau sangat beruntung. Kau tidak perlu datang ke kantor setiap pagi dan pulang setelah makan malam, kau tidak perlu membuat laporan mingguan, tidak perlu mengangkat atau memindahkan benda-benda berat, ya seperti itulah,"
"Semua orang punya kesuliatan dan masalahnya masing-masing. Seorang yang tidak pernah mengarang sebuah lagu, tidak akan tahu bagaimana sulitnya mengarang lagu. Seorang yang hanya bisa melihat bagaimana hidupmu dari luar jendela tidak akan pernah tahu bagaimana sulitnya membersihkan jendela dalam hidupmu. Setiap orang ingin menunjukan sisi terbaik dalam hidupnya pada orang lain dan setiap orang juga cenderung iri pada pencapaian orang lain," jawab Lisa yang kemudian memperhatikan Jiyong dengan tatapan lembutnya yang sangat anggun.
"Orang-orang disekitarku, yang tidak benar-benar mengenal tuanku selalu berbisik, membicarakan bagaimana enaknya hidup sebagai tuanku. Ia sudah membunuh banyak sekali orang dengan pedangnya, ia datang ke Joseon dan memberitahu semua orang kalau dia adalah seorang anak jagal yang dulu melarikan diri. Orang-orang takut padanya, tapi mereka menyebutnya beruntung karena si anak jagal yang dulu hidup tersia-sia sekarang jadi seorang yang paling di takuti. Tapi mereka tidak pernah tahu, kalau tuanku tidak pernah tidur nyenyak setelah melarikan diri dari Joseon waktu itu. Mereka tidak peduli bagaimana sulitnya tuanku bertahan hidup dan hanya iri, karena dia jadi salah satu orang berada di Joseon,"
"Semua orang iri pada seorang anak jagal yang akhirnya berhasil di negri orang?"
"Ya, mereka merasa pekerjaan mereka lebih baik dibanding seorang jagal tapi merasa iri karena tidak bisa sekaya tuanku. Ah... apa oppa sudah pernah mendengar ini? Menjelek-jelekan seseorang adalah cara paling licik untuk membanggakan diri sendiri. Menjatuhkan seseorang adalah cara paling licik untuk berdiri lebih tinggi,"
Lisa menjadi banyak bicara. Dan Jiyong menyukainya. Kenapa? Karena Lisa yang belum mengetahui banyak hal, selalu terdengar membelanya disetiap ucapannya. Jiyong jadi merasa ada seseorang yang berdiri di pihaknya- selain keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cardiac Arrest
FanfictionApa yang terjadi ketika jantungmu berhenti? Mati? Ku harap milikku juga begitu.