Jangan lupa vote dan komen ya chingu 💪
Author pov
Dua pasang kaki baru saja sampai di apartemen mereka. Bukankah mereka baru pulang bekerja ? Seharusnya mereka terlihat lelah layaknya pekerja biasanya tapi lihatlah ekpresi mereka, mereka sama sekali tak terlihat lelah.. Malah membuat wajah mereka tampak bodoh dengan wajah seperti memikirkan sesuatu namun detik berikutnya mereka mencoba menahan senyum. Entah apa yang sebenarnya terjadi pada adik kaka ini. Mereka tampak seperti orang gila
"hah" mereka berdua menghempaskan badan diatas sofa empuk diruang tengah apartemen dan menutup kedua mata masih dengan mengulum senyum yang entah kenapa
"ada apa ini? Untuk apa aku memikirkannya? Bukankah sajangnim tadi hanya bergurau. Itu bahkan aku yang bicara" ujar kyungsoo dan kemudian langsung membuka mata dan beranjak dari sofa
"oppa aku ke kamar" tanpa menunggu jawaban sang kaka, kyungsoo langsung berjalan ke arah kamarnya dilantai dua
"ada apa ini? Kenapa aku memikirkan dokter yang bahkan bersikap tak sopan di rapat tadi? Itu bahkan aku yang bicara" Chanyeol pun beranjak dari sofa, ia menatap punggung kyungsoo yang sedang menaiki anak tangga disana
"Anak itu rupanya terus tumbuh dewasa" ujar chanyeol yang kemudian pergi ke arah dapur untuk meneguk air yang nantinya membuat tenggorokan segar
.
.
.Dikantor
Kyungsoo berjalan dengan santai tanpa hambatan menuju ruangannya, ia berniat untuk menaiki lift, tetapi sepertinya keadaan lift sedang ramai sekali. Apa pagi ini ia harus merelakan kaki nya untuk menginjak beberapa anak tangga di arah jam 9 sana
Kyungsoo memutar matanya malas kemudian ia memutar badan menuju pintu tangga, namun belum ada satu langkah ia berjalan.. Tiba tiba satu genggaman kuat menarik lengannya membuat ia harus berbalik badan dan tertarik mengikuti jejak sang penarik
"Yak!! lep-sajangnim????!" kyungsoo melebarkan matanya menatap tajam kearah orang yang tak sopan nya menarik lengannya secara paksa dan tiba tiba itu
"Lift disana kosong nyonya manis" ujar jongin dengan wajah tanpa dosa nya, tanpa memperdulikan sang yeoja yang ia gandeng menatapnya kesal
"huh" kyungsoo membuang nafasnya panjang dengan melepas lengan direktur yang terus melingkar di pundaknya
Ia membungkukan badannya sopan, ya.. Bagaimanapun, semenyebalkan bos nya itu, kyungsoo tetap harus berperilaku sopan bukan?
"mianhe sajangnim, tapi lift itu khusus untuk orang penting saja, aku hanya pegawai baru. Mianhe sebaiknya ak-"
"Kau kekasihku" lagi lagi jongin menyambarkan lengannya di bahu kyungsoo
"dan ahhh.. Aku sedang tak bergurau, jadi ayo.." perkataan jongin sedikit menyindir kyungsoo agar kyungsoo tak lagi berfikir jika dirinya sedang bergurau kembali
kini lift yang mereka tepati sudah mulai menutup. Mereka kini hanya tinggal berdua disana, kyungsoo dengan wajah kesalnya dan jongin dengan wajah tenangnya.
Bukan, bukan kesal lantaran diajak menaiki lift bersama. sebaliknya, tentu saja itu membuat kyungsoo senang, dengan begitu kaki cantiknya tak perlu menyapa anak tangga bukan? Tapi kyungsoo ingin sekali mengutuk direktur yang sedang mengandengnya sekarang ini, bahkan sang direktur menariknya secara paksa, apalagi kyungsoo sempat melihat beberapa ekpresi karyawan lainnya yang melihat dirinya ditenteng direktur mereka. "ck, bahkan aku tak ingin lagi berkenalan dengan embel embel cinta. Tapi kenapa orang ini terus berbicara jika aku kekasihnya, kita bahkan baru bertemu kemarin bukan? Ini terlalu cepat. Ah tidak, bahkan jika kita sudah saling mengenal 5 tahun lamanya. Aku tak ingin mengenalnya sebagai cinta" ujar kyungsoo dalam hati

KAMU SEDANG MEMBACA
You are a flower for me (END)
FanfictionKamu adalah bunga untukku ~Tolong jangan pernah layu.. tapi tetaplah bermekaran indah setiap harinya~ Jongin ~Jika aku memang bunga untukmu, kenapa kau tak menyiram dan menjaga bunganya dengan baik, kau malah melupakannya sehingga ia menjadi layu da...